DAY 7

10 2 1
                                    


    Mataku terbuka setelah semburat cahaya mengenai kelopak mata memaksa masuk untuk menyapa retina mataku.
Ku lihat sekekeliling sambil mengumpulkan  kesadaran ku yang masih berantakan dan aku teringat. Bukankah semalam aku pergi dengan Jungkook? Ataukah yang semalam hanya mimpi? Tapi itu seperti nyata.

"REINAAAA!!"

Oh ayolah siapa lagi ini? Aku baru saja mengumpulkan setengah nyawaku.
Aku membuka pintu kamar dan mendapati Yushi dengan air muka yang sulit dijelaskan.

"Ada apa? Kau kenapa Yushi?"

"Ja- Jaewon!!"

Mataku langsung terbuka lebar nyawa ku langsun
g terisi penuh kala mendengar namanya, ada rasa khawatir dalam diriku mengenai dirinya saat ini. Bukan ini bukan perasaan suka atau sayang, aku hanya takut terjadi apa- apa mengenai kondisinya yang disebabkan oleh ku.

  -------------------

Isakan tangis masih terdengar dari pagi tadi hingga sore ini. Orang-orang dengan pakaian hitam datang silih berganti dengan tatapan kosong yang tercipta dari emosi yang sedang mereka alami.

Setelah tadi pagi Yushi datang menemui ku dengan wajah panik nya. Ia menyampaikan kabar yang pasti membuat ku hampir kehilangan kendali. Jaewon.... dia....

"Reina"

Suara seseorang benar-benar mengagetkan aku yang tengah mengorek dalam-dalam pikiran ku.

"E-eomma.."  tatapan ku berubah sendu saat melihat wanita yang sudah susah payah melahirkan Jaewon ini. Wanita yang sejak tadi pagi terisak tak berhenti menangisi anak semata wayangnya.

"Kenapa di sini sendirian?"  Tanya ibu Jaewon sambil mengambil posisi duduk di samping ku.

"Hanya..menenangkan diri.."
"Andai saja aku tak menolak nya untuk ke dua kali nya.. andai saja saat itu aku menerima-"

"Gwenchana.."  sanggah ibu Jaewon dengan suaranya yang parau akibat terlalu lama manangis.

"Lagi pula agama kalian berbeda kan? Tak mungkin hubungan kalian nanti bisa ke jenjang selanjutnya"

Aku menunduk mengepalkan tanganku. Batin ini masih menyalahkan diriku yang payah ini untuk ke dua kalinya. Benar-benar aku ini penuh dengan ke sialan. Aku.. aku benar- benar membenci diriku saat ini.

"Reina.. bisa eomma minta satu saja permintaan untuk kali ini?"

"Apa itu?"

"Bisakah abu Jaewon ditaburkan di dekat rumahmu? Itu permintaan terakhirnya"

Aku terbelalak aku memmikirkan bagaimana nanti jika tengah malam aku melihat sosok Jaewon yang pucat pasi tengah berdiri memperhatikan dari lewat jendela kamarku? Seketika tubuhku bergidik ngeri namun tak ku tunjukkan itu pada ibu Jaewon, itu akan menyakiti hatinya.

"Sebelum Jaewon kabur dari kamar pasiennya, saat eomma sedang bersamanya. Dia bilang kau satu-satu nya gadis yang pernah ia pikirkan hingga ia menangis"

"Dan tiba-tiba dia bilang jika suatu saat terjadi hal-hal mengerikan yang menimpanya, dia ingin abu nya ditaburkan di dekat rumah mu Reina.. dia ingin tetap berada dekat dengan mu dan selalu melindungi mu.."

"Tapi... apa eomma yakin? Bukankah sebaiknya abu itu diraburkan di aliran sungai yang mengalir? Atau laut? Atau danau?"

"Tidak juga, selagi ia merasa bahagia jika hanya ditaburkan di tanah yang berada dekat dengan orang yang ia kasihi itu lebih baik untuk roh nya bukan?"

Aku mengagguk samar mendengar penuturan wanita yang usinya belum genap 40 tahun ini. Walaupun suda berumur, wajahnya masih memancarkan cahaya cantik alaminya.

Setelah termenung setidaknya 20 menit, kami memutuskan untuk masuk dan kembali menemui para tamu dan kerabat dekat. Aku mulai terbiasa dengan pemandangan orang yang minum soju di mana pun, dan aku tak masalah akan hal itu.

--------------

    Aku pulang sedikit larut dan mengempaskan tubuh ku pada sofa putih panjang yang hangat di ruang tamu.

     Termenung menatapi jam dinding yang detiknya terus bergerak. Akankah seseorang bisa menolong ku untuk mengulang waktu?

    Secinta itukah Jaewon pada ku hingga memutuskan bunuh diri? kenapa dia tidak membunuh ku saja? dan lagi Jaewon bukan anak yang putus asa seperti itu. pasti ada hal lain yang membuatnya mengakhiri hidup nya sendiri.

      Aku bergelung dengan pikiran ku sendiri hingga sebuah notifikasi membuyarkan pikiran ku.

+12345678910
Reina bodoh!

+12345678910
aku memiliki video mu dan jungkook

   Entah kenapa sekujur tubuh ku terasa membeku dan tangan ku gemetar. Apa maksud nya?

"ah mungkin penguntit nya Jungkook"

   Aku mematikan ponsel ku dan pergi memasak ramyeon. Sekitar 25mnt ramyeon hangat sudah berada di meja, di depan nya ada laptop yang siap menampilkan film horor yang ku pilih.

  "i'll kill you HAHAHA" si tokoh utama berteriak pada kakak perempuan nya karena dirasuki iblis.
adegan berlanjut pada hutan yang di dalam nya dijadikan tempat bunuh diri massal, aku dapat melihat tali bekas bunuh diri menggantung di banyak ranting-ranting pohon. Tokoh pendamping yang berperan melepaskan kutukan pada tokoh utama, sedang berlari memasuki hutan menuju sebuah tempat.
  "nowros..nowros.. jiwa ku pada mu"
Tokoh pendamping sampai di tempat yang dia tuju, ia bersiap menggagalkan ritual pemujaan itu. Mereka menjadikan tokoh utama sebagai istri untuk si iblis.
     Tokoh utama sudah mendapatkan kontrol dirinya sendiri dan berteriak kearah kamera. "run!! the devil beside you!!"
  Tiba-tiba video terhenti dan hanya menampilkan layar hitam selama 5 detik dan kemudian muncul tulisan
"if you get this message it means Nowros has chosen you"

dan laptop ku menampilkan layar beranda.

(akhir yang sangat membagongkan. btw ini real imajinasi yes, aku g tau ada atau nggak film gitu hahaha)

    Aku langsung menyemburkan ramyeon ku ke arah laptop karena kaget.

"akhh laptop ku!!" Aku mencak-mencak karena laptop ku sekarang mati total

dering hp ku menambah ke emosian yang sedang menjarah ku.

Bunny calling...

                              ***

ku kambek setelah dapat hidayah.

btw vote comment lah kk jan lupa masukin ke library nya biar tau kalo diriku update.

yok dihype guys ini ff, ntar aku kasih yupi, yudi, chiki, namjoonie, seokjinie, yoongi, hoseokie, jiminie, taehyungie, jungkookie, and BTSie

😚💘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Can'TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang