"Ah, tapi oppa.."
Jiyong yang tadi akan melangkah spontan menoleh pada gadis berponi yang kini melirik sekitar mereka dengan mata bulatnya.
Oppa, apa kau tau mengapa semua orang menatap kita?" Ucap Lisa setengah berbisik yang sekarang mencoba menyamakan langkahnya dengan Jiyong.
Jiyong memutar bola matanya malas "Ck! Bukan kah sudah jelas? Mereka menatap mu, karena merasa sangat asing saat kau berjalan bersama ku. Apa kau lupa? Kita tidak pernah sekalipun jalan bersama"
Lisa yang tadi sempat berfikir akhirnya kini tertawa kecil "Ah, kau benar oppa" ucapnya yang kembali membiarkan semua orang menatap mereka.
Baik Jiyong maupun Lisa benar - benar sudah masa bodoh dengan segala pemikiran orang lain.
Bagi Lisa yang sedang kacau, membuatnya lebih mencintai dirinya sendiri daripada memusingkan segala anggapan negatif orang padanya.
Dan, jangan tanyakan bagaimana dengan Jiyong. Dia memang tipe orang tak peduli dengan omongan orang lain.
Karena menurutnya, semua orang bebas berpendapat termasuk komentar nyinyir yang menurutnya kurang kerjaan.
"Ah oppa!" pekik Lisa "Aku lupa, aku harus menemani Chaeng berbelanja! Padahal dia sudah mengingatkan ku sejam yang lalu, tetapi kenapa aku selalu lupa ck!"
Jiyong merotasikan matanya "Ya, ya bilang saja kalau ingin membatalkan traktiranku. Tak perlu sampai menjelaskan panjang lebar padaku"
Lisa terkekeh pelan "Kau tahu oppa, kau adalah pria yang peka. Jarang aku menemukan pria yang peka seperti mu"
Jiyong mendecih pelan "Ck! Ya aku tahu. Aku adalah pria dengan edisi terbatas. Maka dari itu mari kita percepat tanggal pernikahan kita"
"Woaah oppa, kenapa kau terburu - buru" seru Lisa yang terkejut.
"Apa---kau begitu menyukaiku? Hmm? Hmm?" goda Lisa sembari menaik turunkan alisnya.
Jiyong menghela nafas panjang "Benar, aku begitu menyukaimu sampai sampai aku ingin memakanmu sekarang juga. Cepat pergilah sebelum aku memakanmu" omel Jiyong yang membuat Lisa tergelak geli.
Siapapun yang melihat mereka pasti berfikir bahwa mereka memang dekat. Tetapi percayakah kalian kalau percakapan ini adalah percakapan kedua mereka setelah Lisa debut?
Jiyong yang tadi berjalan mendahului Lisa kini menghentikan langkahnya dan memilih berjalan ke tempatnya tadi.
Lebih tepatnya mengikuti bayangan Lisa yang kembali berjalan ke ruang latihannya.
"Ck! Dasar gadis bodoh" Rutuk Jiyong ketika menyadari bahwa gadis itu malah berjalan ke lorong buntu yang memang jarang di lalui para staff disana.
Hanya sebuah lorong sempit yang lebih mirip sebuah bilik yang hanya berjarak beberapa meter dari ruang latihannya.
Jiyong kembali menghela nafas panjang saat menyadari gadis itu yang mulai duduk menekuk kedua kaki jenjangnya.
Meskipun cahaya yang minim, namun Jiyong sangat yakin melihat tubuh langsing gadis itu mulai bergetar.
"Ck! Alasannya benar benar payah. Kenapa harus berbohong hanya karena ingin melanjutkan tangisannya?" Gumam pria bermarga Kwon itu yang kini menyenderkan tubuhnya pada ujung tembok itu.
Jiyong menutup matanya sejenak, merasakan sesuatu yang mengalir ditubuhnya. Entahlah. Entah apa orang memyebutnya.
Namun perasaan yang ia rasakan sekarang tidaklah asing. Perasaan ini sama seperti yang ia rasakan hampir beberapa minggu belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Kwon ✔
Fanfiction"Kwon Lalice---mulai sekarang kau adalah Mrs. Kwon" Idollife