Lisa membawa langkahnya menyusuri lobby agensi tempat grupnya bernaung. YG entertainment. Gadis itu bahkan melaju sangat kencang hingga akhirnya terhenti saat ia berhasil menyelinap masuk ke lift sebelum pintu itu menutup.
Gadis itu mengatur nafasnya yang terengah engah. Melihat pantulan dirinya sendiri dari dinding Lift. Lihatlah betapa berantakannya dia sekarang ini.
Tentu saja segala luapan emosinya kini bertumpu pada satu orang. Satu pria yang bahkan membuat Lisa harus meminta maaf karena tanpa sengaja menyikut staff saat ia membayangkan Jiyong berada di depannya.
"Ah Mianhe!" Sesal Lisa.
Lisa mendengus kesal. Membayangkan Jiyong yang tersenyum di depannya saja sudah membuatnya ingin menjambak pria karena harus membuatnya terburu buru.
Namun berbicara tentang menjambak, Lisa malah terkekeh geli. Memorinya kembali bernostalgia saat ia menjambak dan memberi sedikit hadiah cakaran pada punggung pria itu dimalam panas mereka semalam.
Lisa menangkupkan kedua tangannya pada pipi chubby nya. Jantung berdetak kencang. Pipinya memanas!
"Apa kau punya berita bagus? Atau kau sedang memikirkan cara memproduksi baby Ji?" Lisa tersentak mengalihkan pandangannya pada June yang tiba tiba merangkulnya.
Entahlah, sebenarnya Lisa sendiri tak sadar bahwa pria itu tengah berada satu lift dengannya. Karena lift yang ia naiki tadi memang sempat terisi penuh yang membuat Lisa tak sempat memperhatikan sekelilingnya.
Namun Lisa yang tadi belum menanggapi June kini sedikit menutup kedua telinganya saat pria bermarga Koo melepas rangkulannya dan berteriak tepat di sebelahnya.
"Yak Lalisa! Kenapa kau memakai kaos turtleneck? Apa kau sedang sakit?" Panik June yang refleks meletakkan punggung tangannya pada dahi Lisa yang malah membuat gadis itu sedikit terhuyung kebelakang karena tangan june yang mendarat dengan kencang.
"Yak Koo Junhoe! Kau menghancurkan poniku!" Geram Lisa.
Bukannya merasa bersalah, pria yang berprofesi sebagai main vocal itu akhirnya terkekeh pelan menatap Lisa yang masih menyisiri poninya "Ah ternyata kau baik baik saja"
"Tentu saja aku baik baik saja!" Seru Lisa kesal "Sudahlah, aku sedang buru buru" Ucap Lisa yang kembali berlari kecil memasuki ruang latihan.
Dan bingo!
Seperti yang sudah ia prediksi. Pria bermarga Yang itu sudah berada disana. Berada di hadapan ketiga eonninya yang kini mendesaknya untuk segera mendekati mereka.
"Benar benar hari yang buruk Lalisa"
"Kenapa kau telat?"
"Salahkan Jiyong oppa sajjangnim, dia yang bertanggung jawab membuatku terlambat!" Keluh Lisa.
"Jadi sekarang setelah aku msngizinkan kalian menikah, aku juga harus mengurusi rumah tangga kalian lagi? Huh? Apa kau fikir aku tak punya kerjaan lain?!"
"Anniyo! Bukan seperti itu sajjangnum!"
"Baiklah karena sepertinya kau memiliki waktu bermain main, aku mau kau membuat sebuah koreografi yang ditujukan untuk empat orang dan harus dipresentasikan padaku besok" Tegas sajjangnim "Tidak ada tapi tapian lagi dan kau harus mengerjakannya sendiri" Sambung pria itu lagi saat Lisa berusaha memotongnya.
Lisa membuang nafas kasar, maniknya masih tertuju pada pria bermarga Yang, yang berjalan meninggalkan mereka. Sebagian dirinya lelah terlebih dengan pakaian tertutup yang tengah ia gunakan karena ulah Jiyong dan sebagian dari dirinya yang lain masih kesal dengan pria bermarga Kwon itu. Kalau saja Jiyong tak mengulur waktu dikamar dan tak meminta Lisa untuk memasak sembari membersihkan dapurnya ia tak mugkin telat dan dihukum membuat koreo untuk besok.