Cafe

5.3K 533 76
                                    

Lisa membelalakkan matanya saat merasa sebuah tangan menghempaskan cengkraman Jungkook dengan sangat kasar. Gadis itu menengadahkan kepalanya dan tersentak.

"Oppa!" Seru Lisa saat berhasil mengamati pria yang kini baru saja berada di sebelahnya. Gadis itu mengembangkan senyumnya meskipun pria bermarga Kwon di dekatnya itu sama sekali belum menoleh padanya.

Pria itu masih terfokus pada seorang pria di depan mereka. Seorang pria yang sekarang terdiam di tempatnya.

"Mengapa kau mencengkram kuat pergelangan tangan istriku?"

Pria bermarga Jeon yang tadi sempat terkekeh kecil mendadak terdiam. Pria itu mematung. Terlebih saat menyadari tatapan mengintimidasi yang Jiyong berikan padanya. Tentu saja tak ada yang bisa membantah tatapan mengintimidasi Jiyong. Pria bermarga Kwon itu adalah juaranya mengintimidasi seseorang hanya dengan tatapannya.

Jungkook refleks mundur beberapa langkah sebelum akhirnya membungkuk kecil pada senior di depannya.

"Anniyo sunbaenim, aku hanya ingin berbicara dengan Lisa tadi" Jawab Jungkook sembari memberi senyum kecil pada Jiyong.

"Apa kau perlu menyentuh tangannya untuk berbicara? Dan lagi, melihat bagaimana reaksi Lisa bukankah ia seperti menolak untuk berbicara denganmu?"

"Apa aku salah?" Tambah Jiyong lagi setelah melihat keryitan yang juniornya itu berikan sebelum akhirnya pria bermarga Jeon itu mengubahnya menjadi senuah senyuman tipis.

Jungkook menggeleng kecil "Anniyo sunbaenim, kau tidak salah. Mungkin posisiku saja yang membuatmu salah mengartikannya" Terang Jungkook sangat tenang.

Jungkook kembali mengalihkan pandangannya pada Lisa yang sedikit bersembunyi di belakang Jiyong. Pria bermarga Jeon itu tersenyum samar menatap lekat pada Lisa sebelum maniknya kembali menatap Jiyong yang belum memutus kontak mata dengannya.

"Baiklah kalau begitu aku pamit sekarang sunbaenim----Lisa" Lirih Jungkook sedikit membungkukkan tubuhnya dan menghilang di balik lorong.

Jiyong membuang nafas kasar sebelum akhirnya kembali menoleh pada Lisa yang entah sejak kapan berada di balik tubuhnya.

"Lis? Kau---baik baik saja?"

"Lis?" Panggil Jiyong lagi yang akhirnya membuat Lisa tersadar.

"Kau baik baik saja?" Ulang Jiyong lagi yang kali ini membuat Lisa mengangguk.

"Apa dia menyakitimu?"

Lisa menggeleng kecil "Anniyo, ah oppa, bukankah kau bilang tak bisa kemari? Lalu mengapa kau sudah ada disini sekarang?" Gadis itu menatap Jiyong bingung.

"Ck! Kenapa kau bertanya? Jelas jelas aku kemari karena ekspresimu tadi pagi. Kau membuatku khawatir karena mengatakan tidak apa apa dengan ekspresi ketakutan seperti itu! Itulah sebabnya aku berada di sini" Jujur Jiyong.

Ya, pria itu berkata jujur. Tentu saja Jiyong tak mungkin berada disini dan benar benar malas bersusah payah datang kemari kalau bukan karena Lisa. Istrinya itu membuatnya khawatir karena permohonannya tadi pagi. Dan lihatlah sekarang, ia bahkan melihat bagaimana pria itu menarik kasar pergelangan tangan istrinya.

Jadi bagaimana jika ia tadi tidak berinisiatif kemari?

Apa yang akan terjadi dengan Lisa?

"Oppa?"

Pria bermarga Kwon yang tadi sempat bergumul dengan fikirannya kini menoleh pada Lisa yang menatapnya bingung.

"Kenapa kau hanya berdiri? Ya Chagiya, aku sangat lapar sekarang. Kau harusnya kasian padaku, disaat benar benar lapar aku masih bisa merindukanmu" Rengek Lisa yang kini memanyukan bibirnya.

Mrs. Kwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang