Taeyang membulatkan matanya "Apa kau tidak sedang Bercanda Ji?"
Pria yang namanya disebut itu hanya mendengus kesal tanpa menghentikan kegiatannya sekarang.
"Apa kau tak lihat? aku sedang makan bukan sedang bercanda" jawab Jiyong ketus.
Tentu saja pria bernama lengkap Kwon Jiyong itu bukanlah seseorang yang berkata ketus pada sahabatnya, namun pertanyaan berulang kali dari sahabatnya berhasil membuat moodnya berantakan.
Seperti sekarang, ia mulai menjauhkan piring makanan darinya.
"Heishh, maksudku kau memang akan menikah dengan Lisa? ini menikah Ji, menikah! Mau tidak mau kau akan terikat padanya, tak peduli suka ataupun tidak! Begitu juga dengannya" Jelas Taeyang menggebu gebu.
"Bisakah kau memelankan suaramu?"
Taeyang menggeleng cepat "Tidak. Aku sedang tidak berteriak Ji, tetapi berdiskusi untuk menjernihkan fikiranmu"
"Ck! Kau terlalu berisik. Kalau kau berteriak seperti itu, kau bisa membuat sajjangnim tahu rencanaku sebelum aku menyusun alasan masuk akal untuk menjelaskan padanya" Kesal Jiyong yang kini sudah benar benar kehilangan nafsu makan.
Sebenarnya Jiyong berencana merahasiakan alasannya melamar Lisa dari siapapun.
Dia bahkan sudah memikirkan akan menjawab bahwa ia sangat mencintai Lisa dan mengejar ngejar gadis itu sehingga mengajaknya untuk menikah.
Namun tentu saja alasan kekanakan seperti itu takkan mampu membuat sajjangnim mereka percaya.
Terlebih lagi dengan dia yang sangat paham bagaimana sifat Jiyong.
Sungguh tidak mungkin Jiyong mengatasnamakan cinta diatas segalanya bahkan diatas karir yang dia bangun dari kecil.
Terlebih pada Lisa yang jarang berinteraksi padanya.
Rencana ini semakin terasa sulit dan sekarang Taeyang ikut menambah beban fikirannya dengan segala kekhawatiran yang pria itu ungkapkan padanya.
Jiyong benar benar lelah, bahkan sebelum ia mencobanya.
Pria bermarga Kwon itu membuang nafas kasar sebelum akhirnya memberi tatapan malas.
"Kau pernah dengar tidak kata orang tua terdahulu? Carilah wanita yang baik untuk di nikahi dan aku kenal Lisa, Lisa adalah gadis baik-baik...Aku, bahkan kita semua mengenalnya sejak dia masih trainee lalu di mana letak permasalahannya?"
Taeyang menggeleng cepat "Masalahnya kau menikah bukan karena cinta!!" gemas Taeyang.
Jiyong yang tadi sedang meminum minumannya mendadak menghentikan aktivitasnya dan menatap Taeyang sepenuhnya "Cinta?" Jiyong tertawa sumbang.
"Apa cinta masih ada di zaman sekarang? Ck! pikiranmu pendek sekali. Kau tahu? Disaat sekarang kesejahteraan adalah hal yang terpenting!" Sambung Jiyong menatap sahabatnya serius.
"Jika keuangan seseorang sudah stabil dan segala kebutuhan terpenuhi, dia mampu membuat keluarga" Jiyong tersenyum manis "Meskipun tanpa cinta"
"Hidup ini tentang memenuhi keinginan dan kepuasan tersendiri. Ini adalah hal yang sama sama menguntungkan untuk aku yang tak percaya omong kosong bernama cinta dan Lisa yang hanya sebatang kara dan bahkan ditinggal pergi oleh kekasihnya"
"Apa---kau tahu Lisa sempat berfikir untuk berhenti menjadi idol dan kembali ke tanah kelahirannya?"
Taeyang yang tadi masih menjadi pendengar yang baik kini membelalakkan matanya tak percaya.
"Lebih dari itu, aku bahkan harus mengikutinya selama seminggu penuh saat di Thailand, karena ia selalu membawa benda tajam di dekatnya"
"Benarkah?!" Seru Taeyang tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Kwon ✔
Fanfiction"Kwon Lalice---mulai sekarang kau adalah Mrs. Kwon" Idollife