D-day

5.5K 570 62
                                    

"Lis, siapa yang akan menjadi mc di acara pernikahan kalian besok?"

"Tidak tahu"

"Lalu bagaimana bunganya? Kau akan menggunakan bunga apa untuk pernikahan besok?" Celetuk Chaeng.

"Tidak tahu"

"Yakk!" Jisoo menatapnya kesal "Jadi apa yang kau tahu?! Pernikahanmu adalah besok dan bahkan kita sudah menginap di hotel yang terdekat dengan gedung pernikahanmu tetapi bagaimana bisa kau bahkan tak tahu apapun tentang pernikahanmu!"

"Molla! Aku benar benar tidak tahu eon!" Pekik Lisa kesal dan memilih keluar meninggalkan para eonninya itu. Lisa mendudukkan dirinya di taman hotel. Ia memejamkan matanya yang beberapa hari ini terlihat lelah.

Sejujurnya ia tak tahu, lebih tepatnya ia benar benar bingung. Entah mengapa semakin menuju hari H fikirannya menjadi semakin tak tentu.

Ia tahu, pernikahan ini hanya kamuflase dan tentu saja tidak ada cinta di dalamnya. Namun tetap saja sebanyak apapun Lisa mencoba membedakan arti pernikahan itu sebanyak itu pula ia menjadi bingung alasan utama mereka menikah.

"Dan lihatlah, bahkan ia belum memberi kabar meskipun besok adalah hari pernikahannya" Gumam Lisa yang masih memilih memejamkan maniknya menikmati angin malam yang menyapu wajahnya.

Lisa tersentak saat sebuah lagu terdengar dari ponselnya, gadis itu menarik nafas sekuat kuat sebelum menghembuskannya secara perlahan "Halo.."

"Bagaimana kabar calon pengantinku?"

"Jika kau berfikir sedang berbicara dengan Lisa, maaf kau salah sambung. Silahkan tekan nomor yang benar.." Ucap Lisa asal yang akan segera mengakhiri panggilan tersebut.

"Ya, gadis nakal! Oppa sedang tidak bercanda. Kenapa kau marah? Huh? Apa kau tidak ingin memberikan senyuman pada calon suamimu?" Intrupsi cepat pria itu saat sadar Lisa yang bersiap mematikan panggilan mereka.

Lisa merotasikan matanya "Apakah aku memiliki calon suami? Hmm? Aku saja bahkan tidak berkomunikasi dengan pria manapun hampir seminggu lamanya"

Lisa mengeryitkan dahinya saat mendengar helaan nafas yang pria itu berikan di seberang sana.

"Hey, mianhe. Maafkan oppa. Maafkan aku yang tak memberi kabar padamu. Banyak hal yang harus aku lakukan sebelum pernikahan kita..."

"Saat aku sadar ternyata besok adalah hari pernikahan kita. Mianhe, aku tidak bisa menemuimu malam ini"  Tambah Jiyong lagi.

Lisa mendecih pelan "Baik, baiklah. Aku sudah tahu oppa. Apakah bisa aku tutup sekarang? Aku hampir saja tertidur jika kau tidak menghubungi tadi"

Gadis berponi itu mengeryitkam dahinya saat mendengar kekehan halus dari pria bermarga Kwon di ujung telepon itu.

"Apa yang kau tertawakan oppa?"

"Kau tahu Lis, kau adalah pembohong yang buruk. Pakailah jaketmu, udara malam akan membuatmu sakit. Dan hey, bagaimana bisa kau berkeliaran dengan baju setipis itu"

Lisa membulatkan maniknya, mata bulatnya mulai menjelajah segala sisi dari tempatnya sekarang "Dimana? Kau ada disini oppa?"

"Ya, oppa!" Seru Lisa lagi saat tak mendapat jawaban apapun dari Jiyong.

"Kiriman bunga atas nama Lalisa Kwon?"

Lisa yang tadi tengah merutuki panggilan yang Jiyong matikan kini menoleh pada pria yang menutupi wajahnya dengan rangkaian bunga daisy.

"Oppa!" Seru Lisa saat pria itu menurunkan bunga dengan satu cengiran di wajahnya.

"Gadis nakal! Bagaimana bisa kau berbohong pada oppamu, hmm?" Gemas Jiyong mengacak habis poni Lisa yang sontak saja membuat gadis itu mengigit tangannya.

Mrs. Kwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang