"Oppa setelah aku menikah denganmu Apakah aku tidak perlu diet? Apakah aku harus diet?"
Pertanyaan singkat dari seorang gadis berponi itu berhasil menyita perhatiaan Jiyong.
Buktinya pria bernama lengkap Kwon Jiyong itu kini menoleh padanya setelah hampir sejam lamanya ia mengabaikan Lisa yang mulai bosan menunggunya.
Ya, sudah sejam Lisa berada di studio Jiyong. Lebih tepatnya setelah sejam yang lalu pria itu menelponnya untuk datang me studionya setelah Lisa selesai latihan.
Namun sampai sejam Lisa disini, pria itu sama sekali tak mengucapkan sepatah katapun padanya. Ia hanya melihat Lisa masuk dan kembali tenggelam dalam pekerjaannya.
Jiyong kini mengernyitkan dahinya menatap gadis itu bingung "Apakah selama ini kau melakukan diet?"
"Hmm?" Lisa menggeleng pelan "Tidak juga. Aku tidak pernah diet"
"Jadi kenapa kau bertanya?" Jiyong memutar maniknya "Lalu kenapa kau bertanya padaku harus diet atau tidak sedangkan saat menjadi Idol kau bahkan tidak diet sama sekali?" grutu Jiyong yang diberi cengiran oleh Lisa.
"Aku hanya bertanya Oppa" Jawab gadis itu santai dan kembali larut dalam game di ponselnya.
"Lakukan sesukamu"
Lisa yang tadi kembali menyibukkan dirinya dengan ponselnya kini menatap Jiyong yang tengah menatapnya "Aku tidak pernah menuntut apapun darimu Lis. Kau tidak harus jadi orang lain saat bersamaku. Jadilah dirimu sendiri" Ucap pria itu yang kembali berhasil membuat lengkungan di bibir gadis itu.
Meskipun Jiyong berkata semaunya yang terkadang akan terdengar kasar dan dingin namun, Lisa sangat tahu bahwa Jiyong aslinya adalah pria yang hangat dan apa adanya.
Pria itu bahkan pernah terlihat malu malu dan bersikap polos di satu kesempatan.
"Ah, terima kasih oppa. Tapi oppa, kenapa kau menyuruhku kemari? Padahal sepertinya kau tak sedang ingin membicarakan sesuatu padaku?"
Lisa membulatkan matanya "Ah! bagaimana dengan sajjangnim? Apa oppa sudah berbicara dengannya?"
Jiyong menggeleng pelan "Belum. Namun aku yakin sebenarnya sajjangnim sudah mendengar rumor tentang kita. Tentu saja ia sudah mendengar desas desus itu, karena seminggu ini aku selalu bersama denganmu saat di agensi" Ucap Jiyong yang sempat tersenyum kecil saat mengingat beberapa staff yang berbisik ketika dia dan Lisa makan di kafetaria semalam.
"Dan kau tahu Lis? Ini menjadi sulit karena orang itu adalah dirimu" Lisa mengeryitkan dahinya saat Jiyong menunjuknya dengan ujung penanya.
"Kenapa aku?"
"Karena aku akan mengambil asetnya. Tentu saja itu tidak akan mudah"
Lisa memutar maniknya malas. Lagi lagi Jiyong mengatakan hal ini. Belakangan ini, bersama pria itu membuat Lisa terbiasa mendengar kata aset, harta karun, berlian dan semacamnya yang pria itu tujukan pada Lisa.
"Ck! aku bukan asetnya oppa" Jawab Lisa malas yang kini memilih meluruskan kakinya namun akhirnya terkekeh pelan saat Jiyong mendelik padanya.
"Tidak. Kau adalah asetnya. Kau salah satu senjata rahasia agensi. Kau adalah berlian kasar yang di sembunyikan agensi. Segala hal tentangmu selalu di persulit agensi, karena mereka tak ingin mengambil resiko kehilanganmu" Jelas Jiyong serius.
"Namun justru itu yang membuatku semakin bersemangat" Ucap Jiyong terkekeh kecil "Bukankah semakin sulit malah semakin terasa lebih menantang?"
"Ada apa dengan ekspresimu?" Tanya Jiyong risih saat Lisa menatapnya berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Kwon ✔
Fanfiction"Kwon Lalice---mulai sekarang kau adalah Mrs. Kwon" Idollife