Jungmo's POV
Minhee membawaku ke café yang menurutku sangat cantik.
"Kakak mau pesen apa?" tanyanya. "Oh iya.. ini tempat kerja gue kak, tapi gue off hari ini. Besok-besok yang sering aja ya main kesini, kita ada wi-fi gratis kok."
Aku mengangguk dengan semangat.
"Gue samain aja sama lo, Min. Kan lo yang tau apa yang enak disini."
"Okelah. Bentar ya gue ke belakang dulu."
Beberapa menit berlalu, dan dia kembali dengan 2 cup minuman. Whipped creamnya banyak sekali, tau saja dia kalau aku doyan.
"Gue ngeracik sendiri. Cobain ya kak," ujarnya, menyerahkan salah satu cup itu ke tanganku.
"Makasih ya," aku menyeruput pelan. "Enak banget, ini red velvet?"
"Sama regal, gue ancurin. Seneng deh kakak suka."
"Iya, ini enak banget serius. Lo masukin lah ke menu, pasti laku."
"Enggak ah, enak di mereka dong."
"Bener juga sih, hihi. Lo udah berapa lama kerja disini?"
"Hampir dua tahun."
"Mereka nerima anak SMP?"
"Karna gue gak keliatan kaya anak SMP sih. Muka gue awet tua. Dan mereka seneng sama masakan gue."
"Lo disini chef?"
"Iya, bukan barista."
"Buka lowongan barista gak? Buat Kak Yohan. Kerjaan dia sekarang malem banget pulangnya jam 1, gak tega gue. Dia gampang sakit soalnya."
"Nanti gue tanyain ya. Eh kok lo manggil Yohan kakak sih? Kan dia kelas 11?"
"Ya.. pokoknya dia lebih tua dari gue setahun."
"Gak naik kelas dua kali?"
"Vakum, Min. Dia gak bodoh kok."
"Kalo boleh tau, kenapa vakum?"
"Nanti kalo kalian udah deket juga pasti dia cerita kok."
"Oke. Emang sekarang dia kerja dimana sih?"
"Di Circle K, shift sore. Lagi off juga hari ini. Dia off tiap Senin sama Sabtu. Disini off-nya juga bisa rikues?"
"Iya, bisa. Gue juga Senin sama Sabtu... soalnya butuh buat malmingan, hahah. Bos gue maklum, ngerti aja diamah kebutuhan anak muda," dia terkekeh, terlihat tampan sekali di mataku.
"Bos lo juga masih muda pasti kan?"
"Iya, masih 20-an. Single-parent tapi bukan duda."
"Ganteng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH THAT LIES WITHIN
Fanfiction"Kupikir.. aku sudah tidak ada harganya lagi." - KYH "Sekedar mengagumi itu tidak salah bukan?" - HSW "Aku memang tak pantas untuknya, maupun untukmu." - SYV "Kau itu hanya perusak. Kau tidak pantas bahagia, kau tau?" - KWS Dari sekian banyak cerit...