#nowplaying
♪♫ X1 - I'M HERE FOR YOU ♫♪
.
Sesuai dugaan, murid-murid Hanlim ricuh saat Yohan menapakkan kakinya di pekarangan sekolah.
"Oh ini ya yang katanya bispak?"
"Semok bener semok.. pantesan!"
"Open BO?"
"Semalem berapa?"
"Semalem? Seronde kali! Mahal itumah perawatannya!"
"Iyalah mahal! Semuka rombakan semua itu!"
"Kasian orangtuanya ih, pengen anaknya jadi atlet malah jadi pelacur.."
"Pelakor woi!"
"Sama aja bego!!"
"Mana tuh anaknya sekarang?"
"Aduh semoga aja bukan dia yang rawat deh, kasian nanti gedenya mau jadi apa.."
"Emaknya jablay anaknya apa ya? Anak jablay? Aduh kasian kasian.. dibully tuh entar kalo udah sekolah.."
"Pacarnya yang sekarang cakep bener tapi dah.."
"Dipelet itumah yakin!"
"Ih najis, ke dukun mana lo? Bagi-bagi kali infonya mau juga biar laku keras kek situ.."
"Bukan dipelet kali. Dikasih jatah terus makanya nempel!"
"Oiya ya bener juga.. tuh datengnya aja bareng, pasti malemnya abis main!"
"Woi Junho goblok lo! Cewek masi banyak ngapain malah sama tuh lonte satu!"
"Tau Junho, lo tuh ganteng tapi tolol ya! Banyak yang ngantri ama lo jing!"
Sementara Junho mengeratkan rangkulannya pada Yohan tanpa mempedulikan makian demi makian yang terus ditujukan padanya maupun kekasihnya itu. Dituntunnya pemuda cantik itu menuju kelasnya. Guanlin yang merupakan teman sebangkunya langsung menyingkir, memberikan tempat duduknya untuk Junho. Dia duduk di meja, tangannya terulur untuk mengelus surai hitam Yohan. Mana tahan dia melihat mamanya begitu kacau. Yohan memang tidak menangis, tapi tatapannya kosong dan wajahnya pucat pasi.
Teman-teman dekat Yohan datang menyerbu ke 11A begitu Junho selesai mengetikkan pesan ke grup Line geng-nya. Yunseong yang duluan sampai disana. Dia menghela napasnya dengan berat ; rupanya ini jawaban yang dia cari selama ini.
"Han.. gue minta maaf udah curiga berlebihan sama lo," ujarnya menyesal. Dirematnya bahu sempit Yohan. Si empunya menyingkirkan tangannya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH THAT LIES WITHIN
Fanfiction"Kupikir.. aku sudah tidak ada harganya lagi." - KYH "Sekedar mengagumi itu tidak salah bukan?" - HSW "Aku memang tak pantas untuknya, maupun untukmu." - SYV "Kau itu hanya perusak. Kau tidak pantas bahagia, kau tau?" - KWS Dari sekian banyak cerit...