7. Jungmo's Confession

1.2K 187 46
                                    

Minhee's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhee's POV



Hari sudah lumayan larut saat kami sampai di apartemen Jungmo. Makan malam sudah tersedia di meja, dengan post-it kecil bertuliskan 'Panaskan saja di oven' – KYH.

Selama Jungmo memanaskan makanan, aku menghabiskan waktu itu dengan mengagumi apartemennya yang kecil tapi rapih, harum, dan Instagram-able. Aku sudah membayangkan, ini pasti hasil tangan Yohan. Dia tampak begitu apik, jelas sekali dari akun Instagram-nya.

 Dia tampak begitu apik, jelas sekali dari akun Instagram-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Min, sini makan. Ini Kak Yohan yang masak.." Jungmo tersenyum bangga. Aku duduk berhadapan dengannya.

"Kak Yohan pinter masak?"

"Mungkin gak sejago lo sih, tapi sekalinya masak tuh dia pake hati."

"Bucin banget lo ama Kak Yohan, cemburu nih gue lama-lama," aku merengut.

"Iyalah. Di dunia ini, gue cuman punya Kak Yohan."

"Loh? Orang tua lo kemana kak.. kalo gue boleh tau."

"Mereka itu orang terpandang di Gangnam. Jadinya, begitu mereka tau gue beda.. ya mereka ngebuang gue. Mereka nggak mau nanggung malu. Udah sih, singkatnya begitu. Enam tahun lalu, gue lari kesini.. tadinya cuman buat berapa hari, tapi Kak Yohan nawarin buat tinggal bareng akhirnya. Biaya sewa dia yang nanggung tadinya, ya gue diusir dari rumah gak bawa apa-apa selain HP. Baju minjem punya dia, makan minta sama dia.. malu sih gue sebenernya. Makanya akhirnya gue cari kerja. Gak mau terus-terusan repotin Kak Yohan. Ya kali gue gak ada kontribusinya sama sekali."

Aku tersenyum dan menggenggam tangan Jungmo di atas meja.

"Makasih lo udah cerita. Gue appreciate lo yang langsung terbuka sama gue. Sekarang giliran gue yang cerita ya?" aku menatapnya dalam. Dia pun mengangguk antusias.

"Sama kayak lo, gue juga tinggal sendiri. Orang tua gue dua-duanya dokter, mereka super sibuk, gak pernah punya waktu buat gue. Mereka pikir.. besarin anak pake uang aja cukup. Jadinya sekalian aja gue kabur, gue beli apart, gue cari kerja. Ada atau gak ada mereka jadi kayak gak ada bedanya."

THE TRUTH THAT LIES WITHINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang