#nowplaying♪♫Air Supply - I Can Wait Forever♫♪
♪♫Westlife - Swear It Again♫♪
Keumdong menaiki lift dan menuju rooftop apartemen Yunseong dengan tergesa. Setelah bersedih seharian karena kekasihnya itu tidak hadir di acara kelulusannya, akhirnya pemuda itu mengajaknya bertemu. Kenapa harus di rooftop? Mana sempat Donghyun bertanya. Dia sudah terlalu rindu.. bahkan dia tak sempat berganti pakaian. Dia pun sampai di tujuannya, muncul di hadapan Yunseong dengan piyama bermotif telapak kaki kucing.
"Miss me?" ujar Yunseong dengan seringainya. Pemuda itu sudah berdiri disana dengan sebuket besar bunga mawar putih. Kaki Donghyun melemas, dia jatuh terduduk dengan tubuh gemetar. Dia berani sumpah, Yunseong-nya terlihat berkali-kali lebih tampan dan gagah dengan rambutnya yang kini berwarna wine-red. Bahkan dia mengenakan tuxedo ; berbanding terbalik sekali dengan penampilannya yang acak-acakan.
"Kakak jahat.." isak Donghyun. Yunseong menghampirinya, berjongkok di hadapannya. "Harusnya bilang-bilang dulu kek mau ngapain, kan aku kayak orang bodoh jadinya dateng-dateng pake baju tidur!"
Yunseong tersenyum lembut.
"Selamat atas kelulusannya," menyodorkan buket bunga itu tepat di depan wajahnya. Donghyun menerimanya dengan tersipu.
"Makasih ya.. aku suka bunganya," cicitnya.
"Makan yuk? Keburu dingin. Aku yang masak loh," Yunseong menuntunnya ke meja yang telah disediakannya secara khusus. Dua botol soju rasa blueberry pun tersaji disana.
Donghyun menatap steak yang terlihat begitu menggiurkan di hadapannya dengan mata berbinar.
"Dimakan. Jangan dipelototin terus," kekeh Yunseong.
"Aku makan ya?"
Mereka pun makan tanpa banyak bicara. Sesekali Yunseong mencuri pandang ke kekasihnya yang dari tahun ke tahun tetap mungil itu dengan gemas. Caranya makan pun tidak pernah berubah, selalu seperti bocah.
"Selesai," ujar Donghyun riang. "Mau aku bukain soju-nya?"
"Sebentar. Ini dulu, kado dari aku. Dibuka," Yunseong menaruh sebuah kotak merah berukuran agak besar. Donghyun membukanya dengan hati-hati. Rupanya, isinya adalah sweater berwarna mustard, topi beret, dan dua lembar tiket pesawat.
"P-paris? Kak.. kakak serius?" Donghyun tercengang.
"Why not? Ayo kita liburan. Kamu udah cukup bekerja keras selama ujian kelulusan, adik manis," Yunseong mengelus punggung tangannya di atas meja.
Donghyun menggelengkan kepalanya dengan tak percaya, kemudian beranjak dari kursinya. Mendudukkan dirinya di pangkuan Yunseong, tangan mungil itu dilingkarkan ke leher sang dominan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH THAT LIES WITHIN
Fanfiction"Kupikir.. aku sudah tidak ada harganya lagi." - KYH "Sekedar mengagumi itu tidak salah bukan?" - HSW "Aku memang tak pantas untuknya, maupun untukmu." - SYV "Kau itu hanya perusak. Kau tidak pantas bahagia, kau tau?" - KWS Dari sekian banyak cerit...