Seobin berkunjung ke sekolah lamanya saat jam istirahat. Dia mencari Yohan.. tentu saja. Dan dia sudah duduk duluan di basecamp Yohan saat anak-anak itu sampai. Yohan yang terlampau peka tersentak saat matanya bertemu dengan Seobin.
"Bin.. kamu putus?" tebaknya. Seobin mengangguk lesu. Dia merentangkan tangannya, minta dipeluk. Yohan pun menarik pemuda tampan dan juga manis itu ke pelukannya, tangannya sibuk bermain dengan rambut halusnya yang berwarna madu. "Yuvin berulah?"
"Enggak.. aku yang minta putus Han. Aku udah gak kuat. Aku boleh nginep tempat kamu gak berapa hari ini?"
Yohan mengangguk. Dikecupnya pucuk kepala Seobin.. saat itulah dia melihat bercak merah di leher dan dada Seobin dengan jelas. Matanya membelalak kaget.
"Bin, kamu abis..." tangannya bergerak menyentuh salah satu tanda buatan Yuvin itu, mengelusnya. Seobin memalingkan wajahnya. "Pake nggak?"
Satu gelengan diterimanya.
"Aduh Bin..." Yohan menghela napasnya. "Eh.. kamu udah laper belum? Pesen makan dulu yuk?"
Dan Seobin pun mengekori Yohan. Saat mereka kembali ke meja, Yunseong langsung memeluknya.
"Yuvin cerita..." gumamnya. Seobin memejamkan matanya, menikmati usapan Yunseong di punggungnya.
"Lo temenin Yuvin gih Seong nanti malem. Gue mau ke tempat Yohan."
"Gak ah, takut gue anjir. Pas mabok aja dia ngira gue Yohan. Tamat gue entar.."
Mau tak mau Seobin terkekeh.
"Iya juga ya.."
"Hah? Gimana?" Yohan kaget.
"Iya jadi pas Yuvin mabok tuh dia ngelendot mulu ke gue, sampe risih banget gue asli.. geli masalahnya, badan dia tuh gede," adu Yunseong. Yohan diam-diam langsung mengerti kenapa Seobin memutuskan kakak kesayangan-nya itu. Dia merasa buruk, sungguh.
"Kak Seobin sabar ya, kan gue udah bilang, cari laki baru sih.." itu Minhee, datang-datang langsung sotoy. Jungmo yang duduk di sebelahnya hanya bisa meringis.
"Cariin.." ujar Seobin manja.
"Maunya apa nih sekarang? Gue banyak kenalan."
"Ntar aja deh Min. Pengen sendiri dulu.. capek."
"Oke. Kabaran aja kak."
"Entar malem kita tidur berempat banget nih?" tanya Jungmo, berusaha mencairkan suasana. "Gadang kuy. Ngobrol-ngobrol, kan besok libur."
"Lah iya ya besok kan guru pada rapat. Ikut ya gue?" pinta Minhee.
"Ayo!" ujar Junho.
"Lah? Macem lo yang punya rumah anjir."
"Hehe.. iya betah gue."
"Lo betah ama rumahnya apa Yohan-nya?" tuh kan, mulut Jungmo rombeng.. lagi-lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH THAT LIES WITHIN
Fanfiction"Kupikir.. aku sudah tidak ada harganya lagi." - KYH "Sekedar mengagumi itu tidak salah bukan?" - HSW "Aku memang tak pantas untuknya, maupun untukmu." - SYV "Kau itu hanya perusak. Kau tidak pantas bahagia, kau tau?" - KWS Dari sekian banyak cerit...