Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang lain.
***
"Bertemu dan hidup bersama dengan orang asing belum tentu akhirnya selalu menyedihkan. Cobalah untuk menjalani terlebih dahulu, siapa sangka jika pada akhirnya kau tidak bisa hidup tanpa orang asing tersebut."
***
"Sehun? Boleh aku masuk?" Rachel berteriak dengan lantang tepat di depan pintu kamar milik Sehun sembari mengetuk pintu kayu tersebut dengan tidak sabaran. Membuat sang empu dari kamar tersebut menjadi kesal sendiri.
"Apa lagi?"
Tanpa persetujuan Sehun, Rachel langsung masuk di kamar tersebut dengan segala barang-barang yang ia bawa dari kamarnya. "Aku menumpang mandi! Kran kamar mandiku rusak!" ujarnya langsung melenggang masuk di kamar mandi milik Sehun.
Tapi seperdetik kemudian, kepalanya menyembul di balik pintu kamar mandi, menatap Sehun dengan alisnya yang menyatu.
"Kau tidak akan mengintip, bukan?" tanyanya was-was.
Sehun melempar dirinya di atas kasur king size-nya, menatap Rachel jengah. "Memangnya apa untungnya aku jika mengintip perempuan sepertimu? Sudah rata! Tidak berisi lagi! Mana bisa aku berdiri."
Rachel membulatkan matanya mendengar penuturan Sehun, "Hey! Aku ini sexy, Oh Sehun."
Sehun mengangguk ria. "Ya-ya-ya, bicaralah dengan lantai."
Rachel mengendus, kemudian menutup pintu kamar mandi dengan keras. "Kau akan menyesal jika melihat tubuhku yang indah ini!" teriak Rachel dari dalam kamar mandi.
Sehun merotasikan matanya. "Mandilah cepat! Aku juga hendak mandi!"
Begitulah Rachel dengan segala sikap random-nya berbaur di kehidupan Sehun. Membuat Sehun merasa bahwa dirinya tidak punya istri, melainkan punya seorang anak perempuan yang baru terkena pubertas.
Tapi dengan sikap Rachel yang terlihat sembrono itu, Sehun malah sudah terbiasa. Bahkan jika tidak ada ocehan dan omelan dari Rachel, dirinya merasa kesepian.
Mungkin karena sudah terbiasa, dirinya jadi merasa aneh saat Rachel tidak banyak bicara seperti saat ini.
"Halo, Ahn Ahjussi. Besok tolong kirimkan tukang untuk memperbaiki kran kamar mandi Rachel. Krannya rusak," ucapnya pada seseorang yang ada di seberang sana melalui telepon. Lama mereka bicara, hingga sosok Rachel keluar dari kamar mandi dengan tampilan luar biasanya.
Luar biasa sekali hingga membuat Sehun menganga tidak percaya dan langsung mematikan sambung telepon secara sepihak.
"Kau memancingku, yah?" tanya Sehun sambil bersedekap dada.
Rachel berjalan dengan angkuh menghampiri Sehun, membiarkan rambut basahnya membasahi lantai kamar Sehun.
"Kenapa? Kau tergoda oleh gadis yang rata dan tidak berisi ini?" tanya Rachel menantang Sehun sembari mencondongkan tubuhnya.
Lalu seperdetik kemudian, tubuh Rachel sudah terhempas di atas kasur milik Sehun. Membuat kedua bola mata gadis tersebut membola.
"Kau percaya jika aku tidak berdiri hanya karena kau rata dan tidak berisi? Ayolah, bathrobe-mu sangat terbuka, Sayang! Aku bahkan melihat warna penutup dadamu yang hitam berenda."
Rachel menelan salivanya. Niatnya untuk menjahili Sehun dengan membuka kancing bagian atas bathrobe-nya malah berakhir seperti ini.
Gadis itu tersenyum kikuk, kemudian mendorong dada Sehun pelan. "Oh Sehun. Aku hanya bercanda. Aku akan keluar, yah?" ujarnya dengan segala ketakutannya kemudian berusaha untuk bangkit.
Tapi, Sehun malah menahannya. Lelaki itu mengurung Rachel di bawahnya.
"Tidak bisa. Kau harus bertanggung jawab," ujarnya dengan nada seduktifnya.
"Sehun. Jangan seperti ini. Aku masih gadis. Belum tersentuh. Jangan seperti ini. Maafkan aku!" ucap Rachel mulai panik.
Sehun tidak mengindahkan ucapan Rachel, lelaki itu malah mendekatkan wajahnya di wajah milik Rachel, dan berbisik tepat di telinga Rachel.
"Baguslah jika aku jadi yang pertama."
Rachel mengatupkan matanya rapat, mengucapkan sumpah serapah pada dirinya sendiri karena kecorobohannya.
Dan ketika Sehun semakin mendekat, dirinya semakin merapalkan 1001 doa agar terselamatkan.
"Hahahaha. Kau berpikir apa, hah?"
Kedua mata Rachel terbuka, melihat Sehun dengan wajah merahnya karena tertawa terbahak-bahak.
Rachel mendorong Sehun menjauh darinya, gadis itu bangkit dari tidurnya.
"Bedebah kau!" teriaknya kemudian berlari meninggalkan kamar Sehun.
Sehun semakin tertawa ketika melihat Rachel yang lari bak melihat hantu karena ulahnya. Salah sendiri dirinya malah menjahili Sehun. Sehun tidak mau kalah dari Rachel asal kalian tahu.
***
B e r s a m b u n gPendek? Sengaja. Pemanasan. Wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl X Good Boy 2 (RSB 5) Complete✔
FanfictionCEO tampan yang berhasil sukses di usia muda, terkenal di mana-mana, tapi harus berakhir mengurusi gadis bar-bar yang dijodohkan dengannya. #Update setiap Selasa. Start 7 Juli 2019. End 9 Juni 2020