16. First Snow.

5.1K 626 304
                                    

Aloha!
Apa kabar?

Hehe.
Nunggu work ini gak lumutan kan?
Sabar, setelah ini berlalu, jadwal update bakalan lancar jaya lagi. Muehehe.

Siapin Tisu!

Recomended sambil dengar lagunya Universe!

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang lain.

***

Jika ini nyatanya adalah awal, maka tolong jadikan ini awal yang baik. Namun, jika ini adalah akhir, maka tolong beri akhir yang bahagia. -Kim Rachel.

***

"Apa masih ada barang yang tertinggal, Nona?"

Rachel menggeleng pelan. "Tidak ada. Tolong tunggu di sini selama dua puluh menit."

"Baik, Nona."

Perempuan tersebut menghela nafas panjangnya, mengeratkan mantelnya dan juga menyiapkan sesuatu di dalam sana agar baik-baik saja hari ini, esok, lusa, dan seterusnya.

Perlahan ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Atau lebih tepatnya kini rumah itu adalah milik Sehun? Mengingat bahwa sebentar lagi ia tidak akan tinggal di sana.

Rumah itu dari awal memang merupakan rumah milik Sehun. Hanya saja, ia sudah terbiasa menganggap itu sebagai rumahnya ketika ia tinggal di sana selama delapan bulan ini.

"Apa sudah ada tanda-tanda bahwa salju akan segera turun?" tanyanya seperti tidak akan terjadi apa-apa setelah ini pada sosok lelaki yang sedang duduk di sebuah kursi santai di halaman belakang rumahnya.

"Udara semakin dingin. Mungkin sebentar lagi," jawab lelaki tersebut tenang.

Rachel tersenyum manis, kemudian duduk tepat di samping lelaki itu. Matanya fokus menatap awan gelap di atas sana.

"Supirmu sudah datang?"

Lelaki tersebut, Oh Sehun, menolehkan kepalanya menghadap Rachel, memandangi gadis itu dari samping sambil menanyakan tentang sesuatu yang sejujurnya tidak ingin ia tanyakan.

Rachel mengangguk, matanya masih fokus pada awan gelap. "Hm. Kusuruh dia menunggu selama dua puluh menit."

"Pergilah jika memang dia sudah datang."

Rachel menggeleng. "Kita sudah berjanji untuk melihat salju pertama bersama-sama."

Selanjutnya, tidak ada percakapan lagi yang terjadi antara mereka. Hanya ada keheningan ditemani dengan hembusan angin malam yang kian menyelimuti mereka.

"Aku membawa beberapa foto pernikahan kita denganku. Kau tidak keberatan, bukan?" tanya Rachel sembari menatap Sehun.

Lelaki tersebut mengangguk pelan. "Bawa sebanyak yang kau mau."

"Sisanya jangan kau buang. Jika berniat membuangnya lebih baik kau bilang sekarang juga. Agar aku ambil semuanya saja."

"Untuk apa aku membuangnya? Itu adalah salah satu kenangan yang berarti bagiku di tahun ini," balas Sehun.

Bad Girl X Good Boy 2 (RSB 5) Complete✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang