Bad Girl X Good Boy 2 (RSB 5) Complete✔

19. Past and Future

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip den

***

Masa lalu ada tidak untuk dilupakan. Namun, kadang juga ada masa lalu yang hadir tidak untuk dikenang.

***

Rachel memasukkan barang-barangnya ke dalam koper besar miliknya, tidak ada sesuatu berharga yang ia kemas selain pakaian yang ia butuhkan saat di Amerika nanti.

Iya, Amerika.

Lusa, Rachel akan berangkat ke Amerika. Oleh karena itu, ia harus mengemasi barang-barangnya.

Tangan ringkih perempuan tersebut membuka nakasnya, mungkin saja ada barang yang ia butuhkan di sana.

Namun, matanya hanya menemukan satu buah benda di dalam sana. Sebuah figura kecil yang menampilkan dirinya di sana.

Rachel tersenyum kecil, tangannya meraih figura tersebut, kemudian duduk di tepi tempat tidurnya.

Foto pertamanya dengan Baekhyun.

Ah, Baekhyun memang sudah tampan sejak dulu.

Figura tersebut membawa ingatannya mengelana ke masa lalu.

Rachel ingat hari itu, hari di mana dirinya melihat seorang Baekhyun untuk kali pertama.

"Sebenarnya kau mau apa ke sini, Kim Rachel?"

"Kita makan di sini hari ini, Kyung. Makanannya enak," sahut Rachel riang hari itu sembari menyeret Kyungsoo masuk ke dalam cafetaria dengan penuh semangat.

Kyungsoo yang hanya bisa mengikuti kemauan Rachel menghela nafasnya panjang. Mau tidak mau ia harus di sana jika Rachel ingin.

Keduanya duduk di pojok ruangan. Pilihan Rachel. Katanya tempat duduk di sana adalah yang paling strategis.

"Makanannya yang enak atau pelayannya yang tampan?"

Rachel yang sibuk memperhatikan seorang pelayan dari cafetaria tersebut menatap Kyungsoo dengan senyum lebarnya.

"Kau tidak pernah ke sini, bukan?" tanya Kyungsoo dengan tampang datarnya.

Rachel mengangguk kecil. "Bantu aku kali ini. Aku harus berkenalan dengannya."

"Kita ini baru berumur lima belas tahun, Kim Rachel. Bahkan kau belum genap lima belas. Kau gila?"

"Memangnya salah? Dia tampan," ucap Rachel sembari memperhatikan sosok yang sedari tadi ia perhatikan dengan matanya yang berbinar.

Senyumnya semakin mengembang ketika sosok yang ia tunggu-tunggu menghampiri meja mereka.

"Silahkan memesan," ucap lelaki tersebut dengan senyum lebarnya.

"Apa ada diskon jika memesan semua menu yang ada di sini?" tanya Rachel membuat Kyungsoo membulatkan matanya.

Sosok lelaki yang membawa daftar menu untuk mereka berdua mendadak diam, kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Memangnya kalian bisa menghabiskannya?"

Rachel menggeleng. "Tidak. Aku dan temanku ini punya porsi makan yang sedikit."

"Lantas untuk apa memesan semuanya?"

"Aku butuh diskon."

Lelaki tersebut mengangguk kecil. "Tentu. Ada diskon besar-besaran jika kalian memesan semuanya."