Yohan terburu-buru melangkahkan kaki menuju sudut ruangan, secretariat Unique Stuff, yaitu sebuah komunitas untuk mahasiswa kampus yang suka mengotak atik dan mengoleksi barang antik.
Komunitas ini dulunya bernama komunitas radio. Salah satu komunitas tertua di kampus.
Tapi semenjak perkembangan zaman, komunitas ini mulai ditinggalkan. Akhirnya Yohan dan teman-temannya berinisiatif untuk memperbarui gaya komunitas dan berhasil.
Hingga ia menjadi ketua komunitas di tahun ketiga nya kuliah di kampus ini.
Yohan membuka pintu dan menemukan sesosok –semi- perempuan.
Yena, sahabatnya sejak menginjakkan kaki di kampus ini, beda jurusan satu fakultas membuat mereka cepat akrab.
"lo ngapain lagi dah disini, ini sekre ya bukan warung, seenaknya aja lo masuk" Yohan misuh-misuh tapi tetap menghampiri Yena yang sedang menyamankan posisi tidurnya.
"ini ruangan enak banget anjir buat tidur, bahkan di kossan aja gue ga pernah senyenyak ini tidurnya"
"yaudah, 2 jam gue benerin QC radio dan setelah itu kita balik" putus Yohan final, Yena langsung memejamkan mata dan Yohan kembali sibuk dengan aktivitasnya.
📻
Gema langkah kaki terburu-buru mengisi suara di lorong yang sepi di sekitar ruang dosen fakultas teknik, Woobi lah pelakunya. Langkahnya semakin memburu hingga sampai di depan mading depan ruangan dosen.
Matanya menyusuri sebuah daftar dan ketika jarinya berhenti di sebuah nama yang dia tunggu sejak 2 tahun lalu.
Daftar mahasiswa selesai wajib militer.
Dengan perasaan berbunga-bunga, woobi meninggalkan gedung tersebut untuk bergegas ke Rumah Sakit tempat Limchu dirawat.
"eh, Woobi, ada perlu apa di sini?" Tanya pak Jaesung, salah seorang dosen yang kebetulan lewat.
"halo pak, ini saya lagi lihat pengumuman di Mading, apa sepupu saya udah selesai wajib militer atau belum" jawab woobi gugup
"ah, I see, oh iya gimana Limchu, parah sakitnya?"
"kakinya patah pak, jadi sementara harus dirawat dan operasinya udah selesai tadi malam" terang Woobi
"kasihan sekali, emang anak itu selalu barbar kalau bawa sepeda, kamu sendiri pas kejadian dimana? Biasanya kan kalian selalu bersama." Pak Jaesung selalu penasaran ya.
"hmmmm, sebenarnya, saya yang diboncengi oleh Limchu pak" jawab Woobi malu
"ahhhhh, begitu"
pak Jaesung menggaruk kepalanya yang woobi yakini tidak gatal.
"yaudah salam ya ke limchu, saya masuk dulu" yang dibalas anggukan dan sapaan hormat kepada pak jaesung yang melangkah dengan salting.
Apa aku harus mencari sekarang? Ah, tidak hari ini limchu lebih penting. Woobi menuju rumah sakit dengan seulas senyum di bibirnya.
📻
"heh bangun gak lo"
Yohan menyolek-nyolek pinggang Yena dengan kakinya. Emang kalau udah berdua ga ada harga diri lagi dah. "Gendong" jawab Yena entah ngelindur.
"QC gue bawa pulang, dan gue pegang pake 2 tangan, alasnya udah abis diambilin yang lain"
"tas gue kosong, gue tau alasan lo begini, buruan elah pelit amat sih lo" gerutu yena melempar tasnya yang memang kosong.
Ini anak ke kampus ga bawa apa-apa gini ngapain anjir. Pikir yohan seraya memasukkan Radio ke dalam tas Yena.
"Naik" titah Yohan.
Yena segera naik setelah menyampirkan tas ranselnya.
"kenapa sih? Masih keseleo kaki? Kalo keseleo kenapa masih ke kampus, kan kita ga ada kelas?" beruntun Yohan bertanya, pertanda khawatir sama kesel beda tipis
"iya masih keseleo, kossan berisik banget biasa, pengen pindah ga nemu lagi yang murah, tadi juga gue nebeng anak komunitas lo sampe depan student center" jelas Yena
"udah gue masih ngantuk, ngadem dulu di parkiran ya, sejam lagi aja, tadi malam ga tidur sama sekali gue, sakit" yang hanya dibalas deheman oleh Yohan
Sepanjang jalan menuju parkiran Yohan hanya diam karena mengira Yena udah tidur.
Tapi sebuah suara memecah keheningan mereka berdua. Wajah Yena pasti memerah sekarang.
"lama amat bunyinya, sejak kapan ga makan?"
"kemaren siang"
"besar kecil?"
"besar deh, mau dirapel sampe besok pagi" ternyata porsi makan.
"yang bayar? "
"Yohan temanku tercinta ku jaga dan ku bela dong tentu saja" semangat banget Yena jawabnya. Jawaban Yena bikin Yohan mikir.
"lo temenan sama gue karena gue banyak duit doang ya? Kalo gue jatuh miskin lo masih mau ga jadi temen gue"
"pake nanya, ya nggak lah"
Yena langsung diturunkan di tengah jalan.
Haloha.
Thankyou for reading. Terimakasih banyak.
Jadi Yena sama Yohan temen apa demen?
Yang liat cerita ini di whats new atau disetiap tagar boleh diklik, dan semoga suka.
Best regard
Xolovelymadam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Of Love || Kim Yohan
FanfictionYohan sadar jika sesuatu yang ia katakan saat ini akan mempengaruhi kehidupan seseorang di masa lalu, seseorang yang ia temui melalui radio amatir. 📻 Start : 14 Agustus 2019 End : 21 Juli 2020