Ditto 17

139 14 5
                                    

Kerusuhan itu akhirnya pecah. Eunbi yang lupa, terburu-buru bahkan tidak sempat melihat berita untuk mengetahui lalu lintas yang lumpuh akibat mahasiswa yang turun kejalan dalam rangka demo yang akhirnya berujung ricuh.

Dengan terbatuk-batuk ia berusaha mencari jalan ke kampus, karena bagaimanapun kegiatan perkuliahan tidak berhenti. Namun belum sempat ia menuju kelasnya, ia teringat sesuatu. Kak Woo.

Dia pasti ikut dalam aksi massa itu. Batin Eunbi

Dengan langkah seribu, ia berbalik arah menuju gedung student center. Namun belum sempat ia berlari, dari jauh ia sudah melihat dosen pemandu mata kuliah berjalan menuju ruang kuliahnya.

Sepertinya pencarian harus ditunda dulu.

📻

Gedung Student center rusuh, karena banyak dari komunitas kampus ikut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Banyak mahasiswa yang terluka ringan memilih mengobati lukanya di gedung itu daripada ke klinik kampus ataupun rumah sakit.

Langkah Eunbi terhenti di depan pintu ruangan komunitas kak Woo. Ia melihat ke dalam namun sosok pria berbahu lebar itu tidak tertangkap indera penglihatannya. Dadanya berdegup kencang memikirkan segala kemungkinan buruk yang menimpa pria tersebut.

Dengan ragu ia membuka pintu ruangan tersebut, suasana di dalam sedang dipenuhi dengan orang-orang yang membuat banner dan spanduk dalam kegiatan unjuk rasa yang sepertinya masih akan berlanjut. Setelah memastikan bahwa sosok yang ia cari tidak ada di ruangan itu, ia akhirnya menutup pintu, namun sebuah suara mencegahnya pergi.







"Apakah kau sedang mencari Woo?" tanya seseorang yang Eunbi ingat pernah dilihatnya saat berbicara dengan Woo di depan gedung. Wooshin namanya.

"ha? oh tidak juga,"

"Dia terluka setelah melakukan aksi unjuk rasa," lanjut Wooshin

"APA?"

"Dia baru saja dirawat di Rumah Sakit kampus,"

"Oh begitu, terimakasih infonya kak." Eunbi tersenyum dan menutup kembali pintu ruangan tersebut.








Pikirannya mendadak kosong, Eunbi sebagai manusia overthinking, kembali memikirkan segala kemungkinan terburuk yang dialami oleh Woo. Dengan langkah terburu-buru ia meninggalkan gedung dan menuju Rumah Sakit.

Langkahnya berganti dengan lari, dalam pelariannya tanpa sadar ia meneteskan air mata. Ketakutan serasa mencekam Eunbi saat itu. Bergegas ia meneliti satu persatu pasien yang berada di ruang gawat darurat, namun nihil, ia kembali tidak menemukan kak Woo. tersudut ia di tembok seraya mengatur nafas, sampai sebuah tangan menepuk pundaknya.












Kelegaan langsung menyeruak dalam tubuhnya, karena ia tahu pemilik tangan itu baik-baik saja. Ya, Kak Woo telah kembali ke hadapannya. Segera ia menghambur ke dalam pelukan Woo, persetan dengan malu, Eunbi sudah sangat ketakutan sekarang.

"Oh, Eunbi!"

Eunbi tak peduli, ia hanya bisa menangis disela pelukan mereka, Woo yang bingung hanya bisa menepuk pelan punggung Eunbi, memberikan kehangatan.
















"Apa aku terlihat separah itu?"

Saat ini Woo dan Eunbi berjalan menuju taman Rumah Sakit, setelah drama di UGD tadi, Eunbi kembali menemukan rasa malunya dan bergegas pergi menuju taman yang hanya diikuti oleh Woo dengan senyum mengembang.

Sky Of Love || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang