Ditto 2

288 57 10
                                    

Woobi melangkahkan kaki di lorong rumah sakit, menuju ruang rawat inap sahabatnya, Limchu. Patah kakinya tidak begitu parah tapi memang membutuhkan waktu bedrest yang cukup.

Limchu orang asli daerah kampus, tapi kedua orangtua nya sibuk mengharuskan Limchu mandiri sedari kecil, bahkan hal ini pun tidak dia beritahu kan kepada orang tuanya.

"hei, ngapain, kenapa tidak minta bantuan saja?" Woobi buru-buru menghampiri Limchu yang sedang kesusahan memakai celana piyama nya akibat gips di kakinya, sesaat setelah Woobi sampai di depan pintu.

"bisa bi, aku itu Cuma butuh waktu lebih lama aja, udah kamu duduk aja, abisin tuh makan dari rumah sakit, aku kurang suka" ujar limchu seraya menunjuk jatah sarapannya di atas meja.

"memangnya aku kucing, menghabiskan sisa makanan kamu?" kesal woobi, tapi tetap mengambil makanan tersebut dan melahapnya. Limchu yang melihatnya terheran-heran

"kamu kenapa senyum-senyum bi?" woobi terkesiap mendengar pertanyaan limchu, namun kembali tersenyum. Temanku sudah gila. Batin limchu

"kamu pernah jatuh cintakah chu?" Woobi bertanya random.

"pernah"

Woobi mengernyitkan dahi "jangan bilang sama aku?"

"iya, aku cinta sama kamu, itu kan maksudnya?"

Woobi langsung mencubit limchu "ihhh bukan begitu maksud ku, jatuh cinta yang melampaui perasaan sayang kepada keluarga, jatuh cinta yang membuat perutmu geli, serasa kupu-kupu 100 ekor terbang bersamaan"

"hmmm, kembali berpuitis, itu khayalanmu saja bi, atau kamu memang sedang menyukai seseorang" Tanya limchu yang disambut anggukan woobi.

"dengan siapa?"

"kamu harus sembuh dulu, baru aku kenalkan, dan kamu harus bantu, aku kan tidak bisa mendekati lelaki" ujar woobi dan memeluk limchu

"aku tidak mau sembuh, aku tidak sanggup harus kehilangan kamu dengan pria itu" omel limchu yang hanya disambut tawa oleh woobi.

Melihat namanya terpampang berhasil menghidupkan 100 kupu kupu dalam perutku terbang bersamaan. Bagaimana aku harus menghadapi dirinya?

📻

Yena melahap makanannya seperti orang udah 2 hari ga nemu makanan. Emang udah dua hari sih, Yohan di depannya hanya bisa geleng-geleng melihat porsi Yena yang memang niat rapel sampe besok pagi.

"beneran di rapel, besok pagi bisa gue beliin gorengan lo 2003 di ujung sono"

Yena yang sedang fokus makan hanya menggeleng rusuh "udah ini aja, bisa beneran kok sampe pagi"

"ibu lo belom ngirim?" lagi dibalas gelengan oleh Yena

"uang beasiswa udah cair?" kembali gelengan yang didapat Yohan "makanya gue miskin banget sekarang, untung kossan udah bayar" lanjut yena

"terus? Awal bulan masih 10 hari lagi choi yena" Yohan mode serius, manggil nama lengkap yena.

Yena menghentikan aktivitasnya sesaat dan menatap Yohan " gue masih ada pegangan sedikit han, cukup kok paling mode warteg atau indomie, namanya juga anak kos, bukan apartemen kaya lo" langsung tuh Yena ditoyor sama Yohan. Walau saling ketawa pada akhirnya.

Yena dan Yohan adalah misteri, bagaimana mereka dekat juga masih menjadi pertanyaan. Yena jurusan teknik industri, Yohan jurusan teknik elektro, walau masih di fakultas yang sama tapi mereka hampir tidak pernah berada di jam yang sama setiap kelas.

Awal deket Cuma karena ospek fakultas dan sekelompok Cuma 3 hari, setelah itu udah ga pernah ketemu lagi sampai suatu hari

Yena

Yohan

Yohan

Oi yena, whatsapp?

Yena

Traktir dong, gue bokek nih

Sumpah random banget, udah 2 minggu sejak mereka ga sekelompok dan nggak pernah ketemu. Tapi akhirnya tetep ditraktir sama Yohan

Sempat Yohan berfikir Yena naksir sama dia, tapi melihat gelagatnya yang nggak ada anggun dan ayu depan yohan membuat yohan menepis pemikiran itu.

"beres, yuk mau bobo sampe pagi biar ga kerasa laper" ajak Yena kepada yohan untuk meninggalkan restoran fast food tersebut.

Mobil yohan meninggalkan pelataran parkir restoran tersebut dan melaju menuju kossan yena.

Tapi sebelum itu berhenti dulu di minimarket.

Yohan kembali dengan sekantong penuh makanan, lebih tepatnya cemilan dan langsung dilempar kepada Yena.

"apaan deh han?" Tanya Yena gusar

"buat 10 hari, gue gaakan nraktir lo lagi sampe duit cair sama kalo ibu ngirim, lo hemat-hemat aja" Yena melemas mendengar pernyataan Yohan.

Tapi sumpah makanannya banyak banget, ga di hemat-hemat juga cukup 10 hari kayanya.

Yena tersenyum lalu menggamit lengan Yohan yang baru memasukkan persneling mobil.

"lu tsundere banget sih, ga cocok sebenernya, Cuma makasih ya, beruntung ntar pacar lo dah, tapi gue settle dulu ya lo baru pacaran, ntar ga ada yang nraktir gue" ucap Yena seraya menyenderkan kepala ke bahu Yohan.

"HIH GELEUH, SANA LO GAUSAH PEGANG-PEGANG, MUGHALADAH TAU GA"

"najis dong gue"

Itu tau.

Berakhir dengan rambut yohan dijambak.

Sungguh persahabatan yang asyique.

Halola
Part 2 udah muncul
Seperti abiasa kalo liat dimana2 boleh di klik karena klik itu gratis gaessss

Best regards
Xolovelymadam

Sky Of Love || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang