ditto 8

118 26 1
                                    

Yohan kembali menyesap cokelat panas di apartemennya, setelah bersih bersih dan mengganti pakaian hangat dan mengoleskan minyak angin. Mencegah flu dan demam.

Ia duduk sembari memandangi radio nya tanpa berbuat apa-apa, ia menunggu perempuan itu menghubungi duluan.

Hujan deras masih enggan berhenti sampai larut ini, Yohan masih bertahan di posisinya hingga akhirnya suara itu kembali di dengarnya.

"Cq, Cq 2412 disini" ujar suara diujung sana, namun Yohan masih menahan diri untuk tidak membalasnya.

"Halo, Cq Cq 2708 kamu disana? "

"cq, cq 2412 dengan 2708 disini, akhirnya kau muncul juga" ujar Yohan menahan dongkol.

Suara diujung sana seperti kebingungan dan terdengar decihan keras darinya.
"ck, harusnya aku yang berkata begitu, akhirnya kamu muncul juga ya, kemana saja tadi? " nada suara woobi semakin meninggi karena kesal.

Mendengar pertanyaan tersebut, Yohan tertawa terbahak-bahak.

"nona 2412, saya sudah menanti anda selama 5 jam ya, dan anda masih bertanya saya kemana? "

"tuan 2708, saya sudah menanti anda selama 4 jam ya, sampai anemia saya kambuh dan pusing berat melanda saya, saya tetap menunggu kamu"

Yohan terdiam, akhirnya ia mencoba berfikir positif.

"apa kamu yakin kuliah di UNX?  Bukan di kampus sebelah? " tanya Yohan lembut.

"saya sangat yakin tuan, saya kuliah di Universitas Nasional Xpro" ujar Woobi sedikit kesal.

Yohan mengernyit bingung, "lalu kenapa kita tidak bertemu? Tugu rektorat kan hanya satu? "

"aku pun bingung, selama 4 jam dibawah terik matahari yang sangat panas, saya tidak mengingat satu orang pun menghampiri saya" jawab woobi.

mendengar pernyataan woobi membuat Yohan kembali menguarkan tawa diujung sana.

PANAS? TERIK MATAHARI? becanda nih orang. Begitu pikir Yohan

"mohon maaf nih ya 2412, dari pukul dua siang di kampus tuh hujan deras ya, mana ada terik matahari? " tanya yohan masih diselingi tawa.

Woobi diujung sana terdiam, dan ikut tertawa  "hahaha, kamu lucu sekali, tapi maaf, hari ini ramalan cuaca mengatakan bahwa hari ini sangat panas, dan terbukti saya sampai berdebu 4 jam menunggu kamu" woobi mencoba sabar.

"debuan di derasnya hujan gimana ceritanya, ini aja masih hujan ga reda-reda" ujar Yohan

"kalau begitu buktikan" Tantang Woobi.


Merasa kesal, Yohan beranjak dari duduknya dan membawa Radio besar itu ke jendela, ia membuka jendela dan suara deras hujan langsung memenuhi indra pendengaran woobi.

Di ujung sana woobi terdiam, ia mendengar suara tersebut namun batinnya menolak,

"tuan 2708 jangan bercanda, matikan keran airnya SE. KA. RANG" ujar woobi kesal.

" APAAN KERAN AIR, INI BENERAN HUJAN" akhirnya yohan berteriak meluapkan isi hatinya.

"saya tidak percaya, tolong sekarang kamu menjauh dari keran air itu dan kita bicarakan baik-baik, jika kamu seperti ini saya akan lebih kesal" tawar woobi kemudian.

"nggak ada keran air, lo aja yang emang bohongin gue" yohan semakin kesal.

" TERSERAH"

bbip. Sambungan terputus, tepatnya dimatikan oleh woobi.

Raut wajah kesal tak terhindarkan dari wajahnya, ia memutuskan untuk keluar kamar dan minum air dingin meredakan emosinya yang semakin terbakar karena cuaca yang semakin panas. 

Di ujung sana, yohan hampir melempar radio tersebut sebelum kesadarannya kembali dari kesal.

Ia akhirnya kembali ke meja tempat ia meletakkan radio tersebut.

Tapi di saat berjalan ia menemukan kabel yang tidak tersambung dengan listrik menjuntai di kakinya.



Berarti sedari ia berbicara di jendela,radio itu tidak terhubung dengan listrik, bagaimana bisa benda itu tetap berfungsi di saat begitu.







"ANJEEENNNNG APA APAAN INI"

📻

📻

"hoon, gue batal ya ngisi majalah"

"anjeng, apa-apaan  lo, kagak bisa"

"hoon please, gue sama yohan nggak bisa"

"lo pikir nyari model yang sesuai tema gampang,  congor aja bibir lu seenaknya ngomong, kita kan udah appointment sebulan yang lalu, bahkan saat majalah bulan lalu baru naik cetak, dan lo batalin dua hari sebelum photoshoot, bagus ya lo bebek"

Yena hanya bisa menjauhkan hp nya dari daun telinga saat jihoon -pimred majalah sekaligus teman satu daerahnya- marah marah.

"beneran ga bisa gue hoon"

"terus bulan lalu lo bilang bisa karena apa? "

"duit, waku itu gue bokek, sekarang gue udah kaya lagi"

"bangsat, duit mulu otak lo, ga ada cerita pokoknya LUSA PHOTOSHOOT"

"yaudah lu terima aja konsekuensi foto kita ga maksimal"

"lu berantem sama Yohan? " tanya Jihoon kepo
"kagak, cuma slek dikit, biasa" yena menjawab asal.

"BAGUS, begini-begini bisa nambah daftar pertanyaan dayoung ntar pas wawancara, emang bener dah lo sama Yohan paling cocok sama tema friendship bulan ini"

"yaudah deh, lo siap2 aja fotonya jelek, mpus lo"

"bodo amat, dah ah yoojung udah nelfonin dari tadi, ntar dikira selingkuh gue, bye"

Setelah telfonnya dengan Jihoon berakhir, ia hanya bisa menghela nafas. Biasanya ia dengan Yohan memang sering bertengkar, tapi kali ini beda. Bertengkarnya karena cewek.

Walaupun di lubuk hati yena, ia marah karena yohan bodoh banget mau nungguin cewek nggak jelas selama itu dibawah guyuran gujan menjelaskan betapa bodohnya sahabatnya satu ini.

Tapi ia takut yohan berfikir ia cemburu dengan perempuan itu.

Padahal yohan nggak kepikiran sama sekali, sempat ia memikirkan hal tersebut.

Namun sirna oleh ketakutannya akan kabel penghubung listrik dengan radio yang tidak menyala sedari tadi.

Yohan adalah orang yang sangat penakut, biasanya tanpa berfikir panjang ia langsung menghubungi Yena.

Tapi mengingat pertengkaran mereka tadi, ia lebih memilih menyimpan ketakutannya sendiri dibanding harus menghubungi Yena duluan, hah tidak akan.


Persahabatan jual mahal.


📻

📻

📻

📻

📻

📻

Haloha im back.
Seperti biasa kalo liat di setiap tagar di klik aja ya, semoga sukaaaaa
See you on next part 🤗🤗🤗💛

Best regards
Xolovelymadam

Sky Of Love || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang