Part 4. Nonton Bareng

4.3K 546 32
                                    

Sorry for typo ~

☆☆☆☆

Jisung dan Felix berjalan memasuki rumah mereka dengan langkah pelan dan hati-hati.

Seperti orang yang sedang beraksi untuk merampok rumah tersebut.

"Eh, Felix dan Jisung. Ngapain jalan kayak gitu?" Tanya tetangga mereka yang begitu tampan dan adem.

Jantung Felix dan Jisung berdesir karena kaget.

"Kak Juyeon ngagetin aja ih." Rutuk Felix. Pemuda tampan itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia bingung.

"Kita lagi main petak umpet sama kak Minho, kak." Bohong Jisung. Juyeon mengangguk-angguk paham.

"Daah kak. Kita masuk dulu." Pamit Jisung, menarik lengan adiknya pelan.

"Ayo Cung. Cepetan. Bawa sekalian Doongie ke kamar aku." Felix seperti berbisik namun masih terdengar.

Yang lebih tua beberapa menit itu hanya mengikuti. Daripada nanti dia dimusuhin terus oleh adiknya.

Jisung mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, memindai setiap tempat apakah kakaknya ada di rumah atau tidak.

Ia melangkah ke kandang Trio kucing milik sang kakak, lalu membawa Doongie bersamanya dan berlari kecil ke lantai dua, ke kamar Felix.

Minho yang baru keluar dari kamar melihat aneh ke arah kedua adik kembarnya.

"Tumben mereka akur." Gumamnya lalu berjalan ke ruang tv untuk menonton.



"AAARGHH!" Sebuah teriakan dari lantai dua membuat konsentrasi Minho pecah.

Ia berlari cepat ke sumber suara. Dan menemukan Jisung di sudut kamar Felix sedang meringis kesakitan.

"Kamu ngapain di pojok dek?" Minho berjalan mendekati Jisung.

Felix keluar dari kamar mandi dan shock ketika melihat ada Minho.

"Kakak kok ada disini?" Tanya si bungsu.

"Tadi ada yang teriak kenceng. Asalnya dari sini." Sahut Minho.

Felix beralih menatap Jisung yang kini menyembunyikan tangan kirinya.

"Siapa yang teriak?" Tanya Felix. Tadi dia ke kamar mandi dan menyalakan kran air dengan kencang, jadi tidak mendengar teriakan.

"Hiks. Tangan aku kejepit." Jisung mengulurkan tangannya ke depan Minho.

Felix memutar bola mata malas.

Bukannya Doongie yang kena perangkap, malah kembarannya.




"Lah kalian main gak ngajak-ngajak kakak? Trus Doongie ngapain tidur di sini?" Selidik Minho, sambil menunjuk kucing oren yang tertidur dengan damai di kasur Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah kalian main gak ngajak-ngajak kakak? Trus Doongie ngapain tidur di sini?" Selidik Minho, sambil menunjuk kucing oren yang tertidur dengan damai di kasur Felix.

Pemuda tampan itu membantu membuka mainan jepitan mulut buaya itu dari jari Jisung.

"Kirain kakak gak di rumah. Heheh." Kilah Felix. Ia berjalan ke atas ranjang dan mengelus pelan kucing oren yang harusnya jadi korban mereka hari ini.

"Ck. Kalo kalian akur, kakak dilupakan." Minho ngedrama guys.

"Ayo nonton aja kak. Upin Ipin ada episode baru." Felix menggendong Doongie keluar dari kamar. Diikuti Jisung dan Minho.

Akhirnya mereka bertiga berakhir di ruang tv. Menonton episode terbaru Upin Ipin yang "Ehsan Pindah Rumah".

"Kok Ehsan jahat banget..kan sedih Fizinya gak dikasih tau? Hiks.." Felix menangis di bahu Jisung.

Sedangkan dua kakaknya berkaca-kaca.

"Tapi Ehsannya juga kasian. Pasti dia sedih harus pisah sama temen-temennya." Sahut Jisung.

"Eh, itu siapa yang anak baru? Kok kemaren-kemaren gak liat ada dia?" Celetuk Minho.

Felix dan Jisung memfokuskan pandangannya ke murid baru di TK Tadika Mesra.

Mereka berdua menggeleng tidak tahu. Ketiganya kembali fokus menonton dengan Felix yang menangis sesegukan, Minho dan Jisung yang berkaca-kaca.

Mereka sudah seperti menonton film azab menyedihkan. Sampai terharu dan sedih seperti itu.

"Anjir..Ehsan cuma pindah ke sebelah doang?" Minho berdiri dan mengamuk.

"Aku nyesel nangis..huwee." Felix memukul pelan bahu saudara kembarnya.

"Nyesel sih nyesel, tapi bukan aku juga yang harus jadi samsak tinju." Omel Jisung.

"Siapa yang ngasih rekomendasi nonton ini, hah?" Minho masih emosi guys. Karena tertipu.

Felix berpikir sejenak. "Temen kakak, katanya kemaren episode yang sekarang bagus dan menghibur." Sahut si bungsu.

Minho menaikkan satu alisnya, "siapa?"

"Om. Eh kak Changbin." Cicitnya.

"Bangsat. Awas aja itu makhluk." Minho berjalan ke arah kamarnya masih menggerutu.

Felix menarik jari kembarannya. "Ck. Goblok banget sih. Sini aku obatin." Ia mengusap jari Jisung bekas jepitan mainan yang mereka beli tadi sore.

"Kan aku kepo." Rengut Jisung.

"Ya tapi kan bisa langsung suruh Doongie yang cobain."

"Nanti aku kena omel sendiri kan kamu lagi di kamar mandi."

"Ish Jisung nyebelin." Felix menggigit kecil jari Jisung lalu berlari menghindar.

"Feliiixxx!!!" Teriaknya emosi.



"Berisik Jisuuung!!!" Teriak Minho dari kamar.






Tbc

👀

Lee Family and Their Weirdness! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang