23. Putus

2.4K 289 81
                                    

Sorry for typo ~~

☆☆☆☆

Pagi itu trio Lee sarapan dengan suasana tidak seperti biasanya yang akan selalu ramai karena bacotan random ketiganya. Pagi ini mereka sarapan hanya ditemani dengan suara sumpit dan sendok yang beradu dengan piring.

"Aku udah selesai. Aku pamit ya kak, Sungie. Aku berangkat sama temen." Pamit Felix tanpa menunggu balasan kedua kakaknya dan berjalan keluar hunian mewah itu.

"Kak, jangan masang muka datar gitu dong. Nyeremin." Protes Jisung ketika si bungsu sudah pergi.

"Masih kesal anjir. Bikin orang khawatir aja itu bocah." Gerutu Minho.

"Iya, tapi kan yang penting adek gak kenapa-napa." Bela Jisung. Minho memutar bola mata malas.

"Bela terus. Mentang-mentang kembar. Dah lah, ayo berangkat. Ntar telat." Sahutnya setelah sarapan mereka selesai.

"Bi, nanti jangan lupa kasih makan trio kucing ya." Pesan Minho kepada maid mereka, lalu berjalan menuju ke garasi untuk memgambil mobilnya diikuti Jisung.




》》☆《《




Jeongin membantu Felix yang kesulitan membuka kaitan helmnya. Mereka baru saja sampai di depan gerbang sekolah pemuda manis itu.

"Makasih ya, Jeongin." Ucap Felix sambil tersenyum.

"Sama-sama. Btw, nanti pulang gue jemput ya?"

"Eh gak usah. Gue udah ada janji. Kapan-kapan aja, ya?" Sahut pemuda ber-freckles itu dengan nada bersalah.

Tangan Jeongin terulur untuk mengusak surai blonde pemuda manis di depannya lalu dia tersenyum tampan.

Mereka tidak sadar jika sekarang menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang baru datang dan berjalan masuk ke sekolah Felix.

"Gak apa-apa. Gue pamit ya. Daah."

"Hati-hati." Pesan Felix dan melambaikan tangannya sebelum Jeongin kembali melajukan motor sportnya.

"Tadi siapa?" Seseorang menepuk bahu Felix dengan pelan ketika ia memasuki sekolah. Pemuda manis itu menoleh kepada si pelaku.

"Temen." Jawabnya pendek lalu berjalan ke arah kelas mereka. Namun lengannya ditahan dan dia dibawa berjalan ke arah UKS.

"Sorry ya, kemaren aku gak masuk karena ijin nemenin Mama keluar kota, pas udah balik Seoul langsung ke studio dance buat latihan.  Jadi gak ngecek chat seharian dan baru cek hape tadi pagi." Ucap Hyunjin dengan memegang kedua pundak Felix, dan membawa pemuda manis itu berhadapan dengannya ketika mereka sudah berada di UKS.

"Gapapa kok. Mungkin kamu lupa ngabarin." Sahut yang lebih muda.

"Aku beneran minta maaf. Kalo kamu marah, silakan." Hyunjin berujar dengan nada bersalahnya.

Felix tersenyum lalu menggeleng pelan. "Gapapa. Beneran. Aku gak marah." Ucapnya.

"Oke. Btw, mau ngomongin apa? Apa harus pas istirahat dan di rooftop? Gak mau sekarang aja?" Tanya Hyunjin, teringat pesan Felix kemaren malam yang baru dia baca tadi pagi.

"Iya, nanti siang aja pas istirahat di rooftop. Sekarang ayo ke kelas." Felix menggengam erat telapak tangan pemuda tampan itu lalu menariknya pelan untuk berjalan ke kelas mereka.

"Buat terakhir kali." Batin Felix lalu tersenyum melihat jemari mereka yang saling bertautan erat.





》》☆《《






Lee Family and Their Weirdness! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang