#5 (Penawaran)

49 15 0
                                    


Mobil Jaehyun sudah memasuki halaman bangunan proyek saat Doyoung kembali membuka mulut, "Jadi intinya kau ingin aku mengancamnya untuk tidak mendatangi kantormu lagi?"



"Yeah, walau aku sudah memastikan keterhubungan kita tersembunyi dengan baik, aku tetap tak mau perusahaanku diacak-acak oleh penyidik, skandal sekecil apa pun akan membuat harga sahamku anjlok."



"Oke."

"Aku sudah periksa handphone-nya. Dia bersih."

"Dia membiarkanmu memeriksa handphone-nya?"

"Mana mungkin?"

"Jadi?"

"Aku 'meminjamnya'."



Doyoung mendengus terkesan. "Sekarang kau sudah menguasai keterampilan tangan, eh?"



Jaehyun cuma mengangkat bahu. Doyoung menopangkan sikunya di kaca sementara jemarinya bergerak cemas di sekitar mulut. Pria itu sudah terlalu lama mengenal Jaehyun sampai ia yakin seribu persen bahwa Jaehyun sudah memasang alat penyadap di ponsel Hwa Min. Itu artinya ia harus sangat hati-hati dengan ucapannya jika tak mau Jaehyun murka lagi.



Mobil mereka pun berhenti.



"Kalau dalam lima belas menit kau tak kembali, aku akan naik ke atas dan menyeretmu pergi."

"Aku mengerti."

"Dan katakan padanya ini terakhir kali kalian bertemu," kata Jaehyun saat Doyoung membuka pintu.



"Ya."



**********



Hwa Min bisa mencium bau terbakar dan mendengar gemuruh suara klakson dari jalan raya di bawahnya. Dia sudah berada di lantai Sembilan gedung proyek sebagaimana yang dijanjikan Jaehyun. Gedung itu terbengkalai karena insiden kebakaran empat bulan lalu dan sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda pembangunannya akan dilanjutkan. Angin dingin yang bertiup sepoi-sepoi memburai rambutnya ketika dia memandang kota yang bercahaya dan langit yang bertabur bintang. Dia berdiri di atas kerangka baja yang bertumpuk tinggi di pinggiran bangunan konstruksi. Menunggu.



"My dear."



Hwa Min menoleh dan terperanjat melihat Doyoung muncul dari tangga. Bukan pria itu yang ia tunggu. Ia datang ke sini dengan keyakinan akan bertemu Jaehyun lagi, gadis itu mengira Jaehyun sengaja mengajaknya bertemu di luar kantor untuk memberi informasi tentang Doyoung di tempat yang jauh dari penglihatan orang-orang. Ia sama sekali tak menyangka akan dipertemukan dengan Doyoung dalam situasi seperti ini dan seketika otaknya serasa membeku.

Good CriminalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang