"harabeoji, apa dia benar-benar tidak akan datang? Waktunya tidak banyak lagi"
"Entahlah, tapi saat kami bertemu dirumah kakaknya, dia menolaknya"
Jimin menundukkan wajahnya, sedih.
"YAKK!! Jangan menangis, kau ini!"
"Aku tidak menangis harabeoji, aku hanya ingin bertemu dengannya untuk yg terakhir kalinya"
"Sebaiknya aku menelponnya" sambung Jimin
Saat Jimin menempelkan ponsel ketelinganya, sang kakek mencegahnya.
"Tidak perlu menelpon, lihat itu siapa yg berdiri disana"
Jimin mengarahkan pandangannya ketempat yg kakeknya tunjuk.
Disana sudah berdiri tenang seorang perempuan dengan memakai topi kebanggaannya sedang memandang Jimin, Lalu berbalik pergi.
Jimin yg menyadari sang perempuan pergi lalu mengejarnya segera.
"Hei....tunggu!!!"
Ara berhenti saat tau dikejar oleh jimin. Begitu juga dengan Jimin yg berhenti dan mengatur napasnya.
"Noona"
Ara tidak memandangnya, bahkan tidak membalikkan badannya juga.
Jimin menghampiri ara kemudian langsung memeluknya dari belakang, Meletakkan dagunya dipundak ara.
Sedangkan Ara sama sekali tidak berusaha melepaskan pelukan Jimin, dia hanya berdiri diam."Aku tau kau akan datang, gomawo" bisik Jimin ke telinganya Ara
"Pergilah" ucap Ara singkat
"Aku akan pergi jika Noona mengakui satu hal padaku"
"Apa lagi kali ini?" Tanya Ara
"Apa Noona mencintaiku?"
Ara yg agak terkejut mendengar hal itu sedikit mengangkat alisnya tapi tetap tidak berbalik badan menghadap Jimin
"Tolong katakan, noona. aku menunggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS WOMAN (FINISH)
Fanfiction[COMPLETED] Jung Ara. Perempuan dingin, super cuek, urakan, tak tau aturan, jago bela diri, dan tak takut mati harus dipertemukan dengan Park Jimin, Laki-laki manja, dan bersifat kekanak-kanakan. Jung ara dituntut merubah sifat Park Jimin menjadi l...