CHAPTER 14 《Succour》

201 13 3
                                    

Karlyn's POV

Ku buka mataku perlahan dan melihat sekeliling ruangan. Sudah pasti aku berada dirumah sakit. Aku melihat Mamaku dan Mama Mery sedang duduk disofa sambil berbincang.
Bagaimana bisa aku sampai kesini?

Seingatku Gavin-lah yang menolongku kesini. Mendengar suaranya tadi membuatku lemah hingga pingsan. Pria itu tidak ada disini? Mengapa juga dia berada disini.

"Karlyn, kau sudah sadar?" Ucap Mama menghampiriku. Kubalas dengan senyuman lirih.

"Ma, Water please" pintaku. Mama Mery memberikan segelas air kepadaku dan membantuku minum.

"Akhh..." Air itu mengenai luka dibibirku terasa amat sangat perih.

"Slowly, Honey" kata Mama Mery tersenyum lembut kearahku.

Sesudah minum, kubaringkan kembali tubuhku. Kepala ku masih berdenyut dan terasa amat sangat pusing. Kupejamkan mata dan ada suara yang membuat mataku terbuka.

"Apa yang terjadi tadi siang, Karlyn?" Tanya Mamaku.

"Aku dikejar oleh penjahat yang berniat untuk mencuri mobilku" Terpaksa aku berbohong karena tidak ingin memberi kekhawatiran kepada mereka tentang ancaman si penjahat tadi siang.

"Hingga terluka seperti ini?" Cecar Mama Mery. Kubalas dengan senyuman.

"Lain kali kau harus berhati-hati sayang. Akan kusuruh Gavin menjagamu" lanjutnya.

"Ti-tidak usah, i'm okay" ucapku terbata. Gavin? Ya memang pria itu yang menolongnya. Ingin rasanya aku berteriak.

Masuklah seorang dokter yang kukenal, ia bernama Loco -dokter pribadi keluargaku. Ia mengganti perban yang berada di dahiku dengan perban yang baru. Aku meringis karena sedikit perih. Setelah selesai, Loco memberi obat untuk kuminum sehabis makan.

Ada yang mengganjal dipikiranku sekarang, siapa yang membawaku kesini? Apa ku tanyakan saja kepada Loco.

"Loco, siapa yang membawaku kesini?" Tanyaku.

"Tidak tahu Nona, aku berada diruang operasi saat itu. Akan ku tanyakan kepada petugas UGD jikalau kau mau." jawabnya.

"Tidak usah, biar aku saja."

"Nona Karlyn, besok anda sudah bisa istirahat dirumah dan luka didahi akan mengering dalam waktu seminggu." Loco pamit mengundurkan diri untuk keluar setelah memeriksaku.

Kejadian tadi siang sungguh membuatku takut, ancaman mereka tidak main-main kurasa. Aku tidak tahu harus apa saat ini. Memikirkan itu membuat kepalaku berdenyut. Kan kucari tahu ada motif ada dibalik niat jahat orang itu. Ya setelah kusembuh tentunya.

Bukankah Papa seorang pria yang baik hati kepada semua orang yang berbaik hati padanya?

Back. Bagaimana Gavin bisa tau jikalau aku berada disana tadi siang saat kejahatan itu datang. Apa dia mengikutiku atau melintas mungkin tidak sengaja melihat.

Semua adegan tadi masih berputar dikepalaku. Sependengaranku tadi saat Gavin menyumpah serapah kepada penjahat itu, seakan ia tau siapa dalang dibalik penjahat-penjahat itu.

Mendengar suara tembakan tepat ditelinga, adalah hal yang baru buatku dan itu tidak ingin terjadi lagi kepadaku. Bagaimana bisa seseorang dengan mudah membunuh tepat disampingku. Pasti yang menembak adalah anak buahnya Gavin.

Setelah makan dan minum obat, aku beranjak ingin ketoilet dengan tertatih. Mamaku mengantar Mama Mery ke lobi karena sudah malam dan ingin beristirahat. Katanya besok ia akan datang kembali bersama Gavin.

Inside The LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang