CHAPTER 7 《Thinkin'》

163 13 0
                                    

Happy reading❣

***

Esoknya. Karlyn segera bersiap untuk berangkat bekerja tanpa pamit kepada kedua orang tuanya yang sedang menyantap sarapan dimeja makan.

Ia masih kecewa terhadap kedua orang tuanya tentang perjodohan ini. Mengapa dirinya tidak diberitahu terlebih dahulu? Mengapa juga harus dijodohkan dengan Gavin.
Cinta pertamanya dan juga sakit hati untuk pertama kalinya dalam cinta.

"Nona, sebaiknya anda saya antar" Ucap supirku.

"Tidak usah, aku ingin menyetir sendiri saja" Karlyn pun segera masuk kedalam mobil, ia ingin menyetir sendiri sekarang.
Tak lama kemudian, ia sampai diperusahaan tempat dimana ia bekerja. Memarkirkan mobilnya dan segera masuk untuk absen.

"Hei Lyn, Tidak biasanya kau datang awal" Sapa Sindy kepada Karlyn karena biasanya ia datang selalu tepat waktu.

"Hanya ingin datang pagi" jawab Karlyn acuh dan langsung mengerjakan pekerjaannya sambil meminum air lemon yang ia beli tadi di minimarket.

Jam pulang kantor pun tiba. Karlyn ingin sekali bercerita tentang hal ini kepada sahabatnya yaitu Nancy. Karlyn pun segera menelepon Nancy.

"Kau dimana" tanya Karlyn to the point.

"Aku sedang berada diperjalanan pulang, ada apa?" Tanya Nancy.

"Aku akan kerumahmu" ucap Karlyn langsung mematikan ponsel nya dan segera pergi kerumah Nancy.

Diperjalanan Karlyn sibuk memikirkan perkataan Gavin tadi malam. Apakah ia menerima perjodohan ini? Atau apa? Mengapa dia berteka-teki seperti ini.

Karlyn juga memikirkan sikap kepada kedua orang tua nya, apakah dia keterlaluan tidak pamit?
Ia dibuat pusing oleh perjodohan ini. Entah senang atau sedih.

Karlyn mampir ketempat kue favoritnya untuk membeli Red Velvet Cake yang sangat ia dan Nancy suka. Setelah membayarnya Karlyn keluar menuju mobil, tetapi ia melihat Gavin bersama wanita yang berbeda waktu dicafe itu. Gavin dan wanita itu baru keluar dari apartemen pada sore hari?

Apakah Gavin tadi malam pergi hanya untuk bertemu dan melampiaskan hasratnya kepada wanita itu?

"Dasar playboy!" Ucap Karlyn segera masuk kedalam mobil dan menuju kerumah Nancy.

***

"Ada apa kau kesini Lyn?" Tanya Nancy sambil memakan kue yang Karlyn beli tadi.

"Aku dijodohkan oleh Gavin" ucap Karlyn sambil tiduran dikasur Nancy.

"Apa kau bilang?! Dengan Gavin? Apa kau bergurau?" Cecar Nancy kepadaku.

"Aku serius Nancy, buat apa aku berbohong kepadamu" ucap Karlyn lemah.

"Terus kau menerima atau menolak?" Tanya Nancy.

"Entahlah, aku bingung. Rasanya ingin sekali diriku menerima perjodohan ini karena aku masih cinta dengan Gavin. Tetapi satu sisi dalam hatiku mengucapkan ragu" Karlyn ragu dengan kedua sisi itu.

"Aku tau ini berat bagimu, tetapi bukankah kau masih mencintai Gavin?" Nancy tahu jikalau Karlyn tidak bisa menutupi rasa cintanya terhadap Gavin. Karlyn termasuk orang yang tidak mudah untuk move on.

"Aku tidak tahu, sebaiknya aku menginap disini saja" ucap Karlyn, karena ia harus menjernihkan pikiran tentang hal ini.

***

Gavin POV's

Mengapa mama dan papa merencanakan perjodohan?
Apakah dipikirannya aku tidak laku?
Bahkan dengan sekali kedipan dari mataku, para wanita diluar sana langsung tertarik kepadaku.
Apakah mereka meragukan ketampananku?

"Karlyn Bertrand" ucapku mengingat nama itu.

Karlyn adalah mantan pacarku yang kesekian saat SMA, ia cukup berbeda dengan mantan-mantanku yang lainnya. Ia perhatian tetapi tidak berlebihan, cantik itu standar bukan?

Kalau ia tidak cantik mana mungkin aku pacari.
Tidak usah munafik. Para pria diluar sana juga mencari wanita yang parasnya cantik bukan?

Dijodohkan dengan Karlyn?
Sepertinya aku akan memikirkannya. Lagian aku sekarang mempunyai pacar. Yaitu Kate. Meskipun aku tidak mencintainya, tetapi tubuhnya sudah cukup bagiku. Dia ingin uangku dan aku ingin tubuhnya.
Sama-sama menguntungkan bukan?

Masalah perjodohan aku tidak terlalu menganggap itu hal penting. Aku akan berbicara kepada orang tua ku untuk membatalkannya. Simple.

"Hi darling" ucap wanita yang berada diranjang yang masih half naked.

"Ada apa Kate?" Jawabku sedang duduk didepan jendela yang menghadap jalan raya.

"Bisakah kau mengantarkan ku membeli baju? Aku tidak banyak membawa bajuku dari NYC" ucap Kate sambil memancarkan aura seksinya.

"Kau pergi sendiri" aku mengeluarkan sebuah kartu ATM lalu ku berikan kepada Kate. "Gunakan saja ini, aku harus ke kantor"

"Thank you babe" ucapnya berlari kearahku lalu mencium tepat dibibirku.

Aku membalasnya dengan biasa saja. "Sebaiknya kita bersiap, aku ada meeting sore ini". Setelah keluar dari apartemen Kate, aku segera masuk kedalam mobil dan segera ke kantor untuk meeting mendadak ini.

***

"Tuan, meeting akan dimulai 10 menit lagi" ucap sekertaris Gavin, yaitu Mark.

"Siapkan semua dengan baik Mark, karena kita akan bertemu investor-investor besar untuk diajak kerja sama dengan kita" Ucap Gavin.

Meskipun perusahaan keluarganya sudah besar, tetapi ia ingin terus menerus menaikan harga saham. Bukan karena dirinya gila harta, tetapi ia sangat senang mendalami dunia bisnis. Itu salah satu sifat turun temurun dari keluarga Martinez.

Meeting dimulai dengan berjalan lancar, beberapa investor ingin bekerja sama dengan perusahaannya. Itu adalah hal yang bagus. Siapa yang memasarkan produk perusahaannya? Sudah pasti bagian pemasaran diperusahaannya.

"Mark, siapa yang membuat proposal ini?" Tanya Gavin saat berjalan keruang kerjanya.

"Karyawan baru dibagian pemasaran, Tuan. Namanya Karlyn Bertrand, kinerjanya cukup bagus. Saya heran, mengapa ia tidak bekerja diperusahaan keluarganya ya." jawab Mark sambil sedikit curhat.

Gavin berdehem. "Apakah dia sudah pulang?"

"Sepertinya sudah, sekarang sudah lewat waktu pulang kerja tuan" jawab Mark.

"Besok tolong kau panggilkan dia keruangan-ku" ucap Gavin lalu masuk kedalam ruang kerjanya.

"Baik tuan"

***


VOTE
COMMENT

THANKS

Inside The LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang