CHAPTER 10 《Complicated》

136 12 0
                                    

"Hei! Lepaskan dia!"

Penjahat itu terkejut karena teriakan seseorang. Tetapi si penjahat tidak takut, dia justru mendatangi pria itu.

"Siapa kau? Berani ikut campur urusanku?!" Ucap si penjahat menantang.

"Kalau aku beritahu namaku, kau bisa tembak kepala mu sendiri. Aku jamin itu" Balas pria itu menyeringai dengan wajah yang tenang.

Karlyn yang menyaksikan perdebatan itu berniat untuk melepas heels-nya dan memukul dari belakang kepala penjahat itu dan ia urungkan niatnya karena tidak punya cukup tenaga untuk bangkit kembali.

"Omong kosong!!" Penjahat itu hendak memberi serangan kepada pria itu tetapi dengan cepat pria itu menangkisnya lalu menyerang balik ke si penjahat dan penjahat itu terjatuh cukup kencang karena mendapat serangan dibagian perutnya.

Sepenglihatan Karlyn, pria itu membisikan sesuatu yang mengerikan kepada penjahat sehingga ia lari terbirit-birit. Apakah pria ini penjahat juga?

Dengan tenaga lemah, Karlyn berdiri dengan tertatih lalu berbalik arah menghindar dari pria yang menolongnya tadi.

"Nona! Wait!" Teriak pria itu mengejar Karlyn.

"Tolong tuan. Lepaskan aku, akan ku berikan sejumlah uang yang kau mau. Ku mohon" ucap Karlyn menutup matanya dan memohon kepada pria yang berada tepat didepannya saat ini.

"Aku berniat menolongmu Nona. Sungguh" Sepertinya pria ini memang berniat ingin menyelamatkannya.

Dengan perlahan Karlyn membuka matanya dan melihat pria itu. Nampak mengenal wajah pria itu. "Martin?" Tanya Karlyn.

"Astaga, ternyata kau Karlyn? Mengapa kau disini malam-malam, sendirian pula?" Martin adalah teman sekolahnya dulu sekaligus sahabat Gavin.

"Aku sedari tadi menunggu taksi tetapi tak kunjung datang. Hingga penjahat itu tiba dan kau menyelamatkanku." Jawab Karlyn yang tengah memakai kembali heels-nya.

"Kau sendiri mengapa berada disini?" Lanjut Karlyn bertanya.

"Sepulang kerja aku tak sengaja melihat wanita yang sedang dijahati disini lalu aku berniat membantunya"

"Terima kasih Martin. Bisakah kau mengantarku pulang.. Maksudku jika kau mau" Karlyn segan untuk meminta bantuan kepada Martin.

"Ck.. kau ini. Tentu saja. Ayo" mereka berdua masuk kedalam mobil Martin menuju rumah Karlyn. Diperjalanan keduanya hanya mengobrol tentang masa sekolah dahulu.

Sesampainya didepan mansion keluarga Bertrand, Karlyn meminta penjaga rumahnya untuk membukakan gerbang mansion. Tepat dialtar pintu utama Martin memberhentikan mobilnya dan membukakan pintu untuk Karlyn dan dijawab senyuman oleh Karlyn.

"Kau tidak ingin masuk kedalam terlebih dahulu. Martin?" Tanya Karlyn setelah berterima kasih telah diantarkan pulang.

"Sebaiknya aku pulang saja sudah larut, lain waktu aku akan bertamu. Aku pamit Karlyn. Sampai jumpa" Martin melajukan mobilnya setelah berpamitan. Sungguh Karlyn berterima kasih kepada Martin yang telah menyelamatkan dirinya.

Masuk kedalam mansion dalam keadaan sepi. Hanya maid-maid nya saja yang terlihat sedang bersih-bersih walaupun jika dilihat tidak ada yang kotor atau berdebu dimansion ini.

"Nona Karlyn. Darimana saja kau nona?" Tanya Lily --salah satu maid muda yang cukup dekat dengan Karlyn.

"Menginap dirumah Nancy kemarin"

"Astaga nona, mengapa wajah nona lebam dan dibibir berdarah?" Lily khawatir kepada anak majikannya. Karena ia tidak pernah melihat Kalryn terluka seperti ini.

Inside The LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang