Pagi hari blackpink masih di alam mimpi nya masing-masing kecuali Lisa yang sedang menatap datar kearah pintu, ia merasa terganggu dengan alunan piano yang sangat merdu dari ruang tamu.
"siapa?" tanya Lisa seraya berdiri mengambil handpone di meja rias lalu membuka pintu dengan malas.
Masih tidak ada sautan Lisa beranjak turun, ternyata benar disana ada seorang pria yang sedang memainkan sebuah piano
"Bam?"
"sikap lu masih sama ya lis" Ucap Bambam tersenyum manis mengelus rambut lisa.
"dari kapan?"
"hah?"
"jangan nanggung-nanggung coba kalo ngomong" ucap Bambam sebal mengerucutkan bibirnya
"ck dari kapan dimansion kim?"
"em lumayan lama"
Bambam adalah sahabat Lisa dari kecil mereka bertemu dimasa sekolah Tk sampai saat ini mereka masih bersama dan terus bertukar cerita.
.
.
.
Sekarang blackpink dan bambam ada diruang tamu sedang bertawa ria.
"kalian apan asuk cekolah?" tanya bambam penuh makanan dimulutnya
"kalo ngomong yang bener" Lisa menoyor kepala bambam kesal dan yang di toyor hanya cengegesan tidak jelas.
"besok, eh—kapan kita beli peralatanya guys? " tanya rose seraya berdiri mengambil air minum.
"sekarang" kata jennie beranjak pergi mengambil kunci mobil.
.
.
.
Mereka sudah siap berangkat sekolah tapi penampilan mereka berbeda dari biasanya, pegawai di mansion itu terkejut melihat anak-anak tuannya berpenampilan cupu.
Ya mereka di Behel, kacamata besar, rambut dikepang dua.
"e-eh non kenapa penampilan nya kaya gitu non?" ucap bi ijah terkejut
"iseng aja sih Bi kita pengen tau aja mana temen yang tulus dan yang munafik hehe" ramah jisoo memancarkan senyum manisnya itu.
"yaudah bi kita berangkat ya" kata rose beranjak pergi ia hampir memasuki mobil didepan nya tapi langsung ditarik jennie
"woy mo ngapain lu? noh pake sepeda" ketus jennie menunjuk sepeda disebelahnya dengan kesal karen kelakuan rose yang selalu lupa.
"hehe maaf" cengir rose menggaruk tengkuk yang tidak gatal
.
.
Saat disekolah mereka jadi pusat perhatian, blackpink risih sama siswa-siswi yang terus membicarakan mereka di belakang maupun didepan dirinya
Nerd kok bisa disini
Sok cantik
Iww banget bakal jadi bullyan bts nie
Mereka kembali
Dapet biaya siswa aja bangga
Kesiann mereka
Lah itu kan blackpink
Twice beraksi
Seperti itulah omongan dari para siswa-siswi disini, blackpink yang mendengarnya hanya diam tak menanggapi omongan itu.
Minta digaplok tuh bocah-Batin Jisoo
Sabar rose sabar tunggu tanggal mainnya- Batin Rose
kek yang ga pernah liat artis aja-batin jennie
Blackpink hanya bisa membatin menahan rasa kesal kecuali Lisa yang menampilkan wajah tidak peduli, Tapi jika menyangkut eonnienya tersakiti atau terluka, Lisa gak bisa tinggal diam, ia tidak segan segan mengabisi orang itu.
Blackpink masuk ke ruang kepala sekolah tanpa mengetuk pintu.
"siapa kalian?" tanya ketus kepala sekolah
"paman" Lisa merentangkan tanganya memeluk tubuh hangat siwon.
Ia choi siwon paman dari blackpink sekaligus kepala sekolah di sekolah sofa.
"L-lisa?" ucap Siwon membalas pelukan Lisa.
Lisa sangat manja didekat siwon karena dialah orang yang terus menyayanginya dan megurusnya saat kecil.
"paman." ucap serempak Jisoo, Jennie dan Rose.
"kenapa penampilan kalian kaya gini?" ucap siwon merasa aneh dengan penampilan blackpink yang terlihat culun tidak seperti biasanya.
"nerd" singkat lisa dengan muka yang datar
Siwon hanya mengangguk pelan karena ia tahu sifat lisa.
.
.
AT CLASS
"anak anak mohon perhatiannya" ucap Siwon berkata tegas
"kalian kedatangan anak baru, silahkan masuk" kata siwon seolah-olah tidak kenal blackpink karena permintaan lisa.
"perkenalkan diri kalian"
"nee" kecuali Lisa
"annyeonghaseyo Jisoo imnida"
"annyeong Chaeyong panggil rose aja"
"hello, Jennie"
"Lalisa"
"baiklah, silahkan kalian duduk ditempat yang kosong, saya permisi dulu dan untuk kalian semua jangan keluar saat jamkos! "
"baik pa!"
Sungguh membosankan duduk manis memperhatikan guru menerangkan rumus matematika yang rasanya ingin keluar kelas ketempat yang ramai penuh lagu.
"Lis cabut yu" ajak rose yang disebelah lisa bisik-bisik karena mereka duduk sebangku, rose bosan mendengar rumus rumus yang diulang ulang oleh guru killer itu.
Sedangkan Lisa tidak mendengar ocehan ocehan yang keluar dari mulut rose, Lisa sangat risih dengan perlakuan rose akhirnya ya angkat suara.
"izin ke toilet" izin Lisa seraya berdiri meninggalkan Rose yang masih bengong melihat punggung kosong lisa.
"lah lah kok gw ditinggal sih" dengus rose kecil.
Dikoridor Lisa terus berjalan santai sedangkan Rose yang dibelakang Lisa mengejar Lisa dengan nafas yang tidak beraturan.
"bangsul ngapain ke toilet sih?" ucap Rose langsung duduk ditepian kursi yang ada dikoridor tanpa sengaja ya menyenggol vas bunga yang ada dikursi itu.
Brakk
"uwanjayy kodok loncat" ceplos rose sedangkan Lisa hanya menatap datar
" untung gak kagett."polos rose dan dapat tatapan tajam dari Lisa.
Anjay ngeri gini adik gue-batin rose
"yudah yuk neng lis kita lanjut hehe" kata rose mengagaruk tengkuknya yang tidak gatal dan cengir cengir gajelas seperti orang ketakutan
Sedangkan Lisa langsung jalan tanpa melihat Rose yang masih ketawa tawa gajelas.
Rose bingung kenapa Lisa membawanya ke rooftop tanpa ambil pusing rose ngikut aja ia tau kalo Lisa sedang tidak mood.
Lisa duduk di pinggiran membiarkan kakinya berayunan angin kosong dan Rose duduk disebelahnya, Sampai jam istirahat mereka disana ia tidak peduli nilainya jelek. mengapa harus bagus sedangkan sekolah ini miliknya.
Rose jenuh ia hanya melihat Lisa yang melamun tatapan kosong tanpa bicara, Rose ingin menegurnya untuk tidak mendiamkan dirinya tapi ia takut kalo Lisa akan makin tidak mood, Jadi Rose hanya diam memainkan game dihandponenya, saat suasana hening tiba- tiba ada yang mendobrak pintu rooftop dengan kencang Rose Lisa menoleh kebelakang dan ternyata dia..
Tolong jangan lupa vote. Makasih teman-temanO(≧▽≦)O
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD.(NO)
Fiksi Penggemar(BELOM DI REVISI) Lisa gadis cantik dingin swag tomboy berubah jadi nerd oh tidak. Sebenernya lisa bukan gadis yang dingin tapi ada sebabnya lisa menjadi dingin bukan karena cinta tapi karena... Baca aja yuk.. Jangan liat dari covernya hehe #1-Lisa...