Wang Qing Yuan adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bicara bila tidak perlu bahkan dia akan lupa dengan jadwal makannya sendiri bila tidak ada yang memberitahunya. Dirinya termasuk tipe pelupa dan seseorang yang selalu mengingatkannya adalah Xiao Zhan, sahabat baiknya seperti hari ini.
@Kantor Qingyuan
Qingyuan seperti biasa membaca berkas di meja dengan serius sampai seseorang mengambil berkas itu dari depan matanya. Qingyuan nampak kesal dan menatap pelakunya."A Yuan waktunya makan. Sekarang kita akan pergi makan" kata Xiao Zhan serius. "Biar aku menyelesaikan berkas itu dulu" kata Qingyuan cemberut. "Tidak boleh. Kau akan lupa makan nanti" kata Xiao Zhan tegas. Qingyuan yang kalah akhirnya berdiri. Xiao Zhan tersenyum dan mengembalikan berkas di meja.
"Hari ini ayah yang memasak. Aku jamin kau akan kenyang" kata Xiao Zhan tersenyum. "Benarkah?" Tanya Qingyuan semangat dan tersenyum senang. "Tentu benar" kata Xiao Zhan. Sepanjang perjalanan semua karyawan kantor merinding dan menatap Qingyuan seakan menatap hantu.
Wakil CEO mereka sedang tidak waras itulah pikiran mereka. Taklama seorang remaja masuk datang dan langsung pergi ke kantor Qingyuan. Begitu masuk dirinya tidak menemukan Qingyuan sama sekali membuat dirinya keluar dan melihat sekretaris Qingyuan, Wei Lin kembali dari membeli kotak makan untuk dirinya sendiri serta bossnya yang selalu lupa makan. "Dimana paman?" Tanya remaja itu yang bernama Wang Yibo. "Tadi boss masih ada didalam ..."kata Wei Lin yang tiba tiba terdiam.
"Wakil CEO pasti pergi makan dengan temannya. Sejak insiden dimana wakil CEO pingsan karena telat makan. Temannya selalu datang mengajaknya makan" jelas Wei Lin sedikit lega. Bossnya terlalu keras kepala bahkan CEO yang merupakan kakaknya Wang Jiaer tidak bisa membujuk boss workaholicnya.
"Kalau begitu aku akan menunggunya didalam" kata Wang Yibo lalu masuk ke dalam. "Kenapa aku merasakan keponakan boss sering kesini setiap hari? Apa dia bahkan bolos sekolah sekarang?" Gumam Wei Lin bingung dan mulai memakan makanan miliknya.
[Green Cafe]
Hari ini pelanggan cafe nampak penuh seperti biasanya membuat Xiao Zhan dan Qingyuan menjadi pelayan cafe dadakan. Keduanya bolak balik menerima pesanan dan mengantar pesanan. Bahkan ada yang menggoda Qingyuan habis habisan.Dasar Qingyuan yang tidak peka dirinya menatap penggodanya datar lalu pergi seakan dirinya tidak mendengar godaan itu. "Berhenti menggodanya. Kau tidak lihat pria itu sedang minum cuka?" Kata teman gadis penggodanya menunjuk Xiao Zhan. "Mereka berdua kan pria jadi tidak mungkin dia minum cuka?" Kata penggodanya.
Qingyuan yang hendak membawa makanan ke meja penggoda dihentikan Xiao Zhan. "Kenapa?" Tanya Qingyuan polos. "Aku saja" kata Xiao Zhan mengambil pesanan dan mengantarnya. Qingyuan mengerjapkan matanya polos dengan bingung dan kembali ke dapur.
"Ini pesananmu"kata Xiao Zhan pada meja berisi penggoda dan temannya itu. "Bisakah kau memberikanku nomor telepon temanmu itu?" Tanya penggoda itu. "Kau mau nomor pacarku. Lebih baik lupakan" kata Xiao Zhan tersenyum mengejek sebelum pergi. "APA?!" Teriak penggoda itu kesal. Setelah mereka makan, mereka segera pergi bahkan saat membayar penggoda itu menatap Qingyuan yang kebetulan menjaga kasir dengan pandangan jijik.
Perlahan cafe mulai sepi dan makanan Qingyuan dan Xiao Zhan akhirnya keluar. "Apa yang kau katakan apa mereka?" Tanya Qingyuan menatap Xiao Zhan serius. "Mereka siapa?" Tanya Xiao Zhan santai. "Pesanan yang kau rebut." Kata Qingyuan mulai menyumpit telur gulung ke mulutnya. "Aku bilang kau pacarku" kata Xiao Zhan santai.
Qingyuan memukul dadanya karena hampir mati tersedak. "Pacar?" Tanya Qingyuan mengatur nafasnya dan kemudian meneguk rakus air mineral yang diberikan Xiao Zhan. "Kenapa?" Tanya Xiao Zhan heran. Qingyuan tertawa keras seakan hal itu lucu sampai perutnya sakit. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya. "Karena itu dia menatapku jijik. Kau memang yang terbaik ZhanZhan" kata Qingyuan mengedipkan mata kiri genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My story
FantasyKehidupan sempurna siapa yang tidak menginginkannya? Tapi seakan kutukan itu ada segala sesuatu tentang masa lalunya menghantui diri Wang Qing Yuan. Seperti legenda dari Soul Village tentang tragedi mengerikan yang pernah terjadi. Segala hal rumit a...