Meet

33 2 0
                                    

Yibo kembali ke Green City dengan semangat baru. Dirinya sangat semangat bekerja membuat Wei Lin menghela nafas. Wei Lin merindukan boss lamanya ketika melihat Yibo. Bekerja seharian masih membuat Yibo semangat.

---apartemen---

Yibo membereskan apartemennya yang berantakan. Sebelum menuju ke kamar Qingyuan yang dulu. Yibo merapikan kamar Qingyuan. "Aku berharap kau tidak pergi saat itu. Mungkin saja kau masih hidup." Gumam Yibo pelan.

Setelah membersihkan debu yang menempel. Yibo keluar dari kamar. Sudah menjadi rutinitas Yibo untuk membersihkan kamar Qingyuan. Lama kelamaan dirinya menjadi terbiasa.

"Yibo, biar aku yang memasak." Kata seseorang. "Paman, aku yang akan memasak." Kata Yibo tersenyum. "Kau tidak akan menghancurkan dapur lagi bukan?" Goda Qingyuan tersenyum. "Tentu tidak." Kata Yibo tersenyum manis.

Yibo perlahan ke dapur. "Kau ingin makan apa paman?" Tanya Yibo. Tidak ada suara yang menjawabnya membuat Yibo melihat ke depan dan tidak ada orang disana. "Benar, paman telah meninggal. Itu hanya ilusi." Gumam Yibo miris.

#keesokkan harinya

Yibo mendengar bahwa kakeknya masuk rumah sakit dari Wei Lin. Yibo langsung membatalkan jadwalnya dan terbang ke Orange City hari itu juga. Yibo khawatir kalau Yawen sakit serius.

---Orange City---

_rumah sakit_

Suasana rumah sakit nampak ramai. Yibo buru buru pergi ke resepsionis menanyakan kamar kakeknya di rawat.

@kamar 1212

Yawen yang sudah diperiksa untuk terakhir kalinya sebelum keluar dari rumah sakit sedang membereskan barang barangnya saat Yibo masuk.

Hal itu membuat baik Yawen dan Jiaer kaget. "Kenapa kau datang ke sini, Yibo?" Tanya Jiaer menyembunyikan rasa kagetnya. "Aku dengar dari Wei Lin bahwa kakek ada di rumah sakit tentu aku datang." Kata Yibo khawatir. "Kakek, dimana yang sakit? Aku akan mengurus biaya perawatanmu." Kata Yibo hendak pergi ke resepsionis tapi dihentikan oleh Jiaer. "Kakekmu sudah boleh pulang. Aku sudah mengurus biayanya." Jelas Jiaer.

"Apa kakek sudah boleh keluar? Apa mereka sudah memeriksa dengan teliti?" Tanya Yibo khawatir. "Kakek baik baik saja. Kau terlalu berlebihan." Kata Yawen tersenyum. "Baiklah, biar aku antar kakek kembali ke hotel." Kata Yibo akhirnya. "Kurasa kau harus memeriksa proyek bermasalah disini. Aku akan membawa pulang ayah ke hotel." Kata Jiaer serius. "Tapi .." perkataan Yibo terpotong. "Sekarang." Perintah Jiaer yang akhirnya dituruti.

Yibo menghela nafas setelah keluar. Saat itu seseorang dengan kursi roda lewat dari samping Yibo. Yibo menatap orang itu tertegun sebelum pergi. Sepanjang perjalanannya memeriksa proyek dirinya tidak bisa kosentrasi karena wanita yang lewat dari sampingnya itu.

"Cincin itu mirip dengan cincin paman." Gumam Yibo pelan. "Tidak bisa, aku harus memeriksa hal ini." Tambah Yibo kembali ke rumah sakit. Sudah menjelang malam ketika dia sampai di rumah sakit. Yibo menuju kamar 1212. "Aku bertemu dia disini. Berarti kamarnya didekat sini." Kata Yibo yakin. Saat itu Yibo melihat Hui Zhou keluar dari kamar 1205. Yibo nampak kaget, setelah Hui Zhou pergi dirinya masuk.

@kamar 1205

Qiuyue terbaring di tempat tidur rumah sakit tertidur pulas. Yibo masuk dan menatap orang didepannya tidak percaya. "Paman." Gumam Yibo pelan mendekati Qiuyue. Ini pamannya. Pamannya yang selalu muncul dalam mimpinya tapi kenapa pamannya adalah wanita. Yibo nampak shock.

"Ibu" gumam Qiuyue pelan. "Jangan tinggalkan aku!" Gumam Qiuyue mulai panik dalam tidurnya. Otomatis Yibo mengenggam tangan kiri Qiuyue. "Semua akan baik baik saja. Tenanglah." Gumam Yibo pelan. Seakan lagu pengantar tidur bagi Qiuyue, dirinya perlahan tenang.

My storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang