Goodbye

32 3 0
                                    

---rumah sakit---

Suasana rumah sakit mulai tenang saat ini. Yawen dan Jiaer buru buru masuk dan menuju ruang operasi.

@depan ruang operasi

"Apa yang sebenarnya terjadi? Jelaskan padaku?" Tanya Jiaer pada Xiao Zhan yang terduduk lesu. "Aku tidak tahu. Ketika aku sampai, dirinya sudah berlumuran darah" kata Xiao Zhan seakan kehilangan harapan. Yibo datang saat itu. "Kenapa kau memintaku datang, ayah?" Tanya Yibo santai dan menatap Xiao Zhan. Yibo semakin kesal setelah melihat cincin yang dipakai Xiao Zhan sama dengan cincin milik Qingyuan.

"Apa kau tidak khawatir? Pamanmu ada di ruang operasi sekarang." Kata Jiaer kesal. "Dia pantas menerimanya" kata Yibo datar. "Kau tidak pantas mengatakan hal itu pada penyelamatmu" sindir Hui Zhou yang datang. "Kau!" Kata Yibo kesal sekaligus kaget. "Penyelamat apa? Jangan bicara omong kosong!" Kata Yibo geram. "Luka ditubuhnya pasti ada hubungannya denganmu. Tanganmu memiliki beberapa lecet dan itu pasti karena seseorang mendorongmu bukan? Menyelamatkanmu dari tertabrak mobil. Kalau aku salah maka maafkan aku" kata Hui Zhou santai.

Yibo terdiam. "kau sudah menemukan pelakunya?" Tanya Xiao Zhan menatap Hui Zhou. "Sudah, mau kau apakan dia?" Tanya Hui Zhou. "Serahkan dia pada kepolisian" kata Xiao Zhan. Taklama dokter keluar. "Bagaimana keadaan Qingyuan?" Tanya Yawen khawatir. "Kami sudah berusaha yang terbaik. Sayangnya dirinya kehilangan banyak darah. Nyawanya tidak tertolong" kata Dokter Li menyesal.

"Kau berbohong bukan? Qingyuan tidak akan mati dengan begitu cepat" kata Xiao Zhan mencengkram baju dokter Li dengan kesal. "Tenangkan dirimu!" Kata hui zhou melepaskan cengkraman Xiao Zhan pada dokter Li. "Kami akan membawanya pulang ke Soul Village sekarang." Kata Hui Zhou. "Apa maksudmu? Dia akan tetap disini" kata Jiaer tidak terima.

"Ada aturan dari penduduk Soul Village setiap orang yang meninggal akan kembali ke sana." Kata Hui Zhou santai. "Itu benar, ayahku juga begitu. Dua bulan yang lalu" kata Xiao Zhan seakan dirinya tidak bernyawa. "Apa maksudmu dua bulan yang lalu?" Tanya Yibo menatap Xiao Zhan kesal.

Xiao Zhan hanya menatap Yibo mengejek. "Dua bulan lalu, ayah Xiao Zhan. Xiao Yi meninggal dunia, bukannya mereka pernah tidak pulang selama seminggu itu karena hal ini" jelas Jiaer. "Maksudmu saat itu mereka .." perkataan Yibo terhenti karena sadar apa yang diperbuatnya.

Yibo jatuh terduduk. 'Apa yang telah kulakukan?' pikir Yibo shock. "Kami akan pamit sekarang" kata Hui Zhou dan Xiao Zhan. "Kami ikut, bagaimanapun kami keluarganya?" Kata Yawen diangguki Hui Zhou.

---Soul Village---

@area pemakaman

Cuaca sangat mendung hari ini. Pemakaman tertutup digelar. Hanya keluarga Wang, Xiao Zhan dan Hui Zhou yang datang. Yibo nampak diam menatap kuburan didepannya. Semua orang perlahan pergi meninggalkan Yibo disana.

FLASHBACK

Yibo pulang dengan wajah datar dan sedikit pucat. "Apa kau baik baik saja? Apa kau sudah makan?" Tanya Qingyuan khawatir. "Apa pedulimu?" Jawab Yibo sinis. "Tentu, aku khawatir. Aku pamanmu" kata Qingyuan bingung. "Apakah benar? Kurasa kau harus menghentikan aktingmu yang buruk itu" sindir Yibo. "Apa maksudmu?" Tanya Qingyuan serius. "Bukankah seminggu ini kau menjual tubuhmu agar bisa mendapat apapun yang kau inginkan? Memuakkan. Kau adalah orang kotor. Aku benci punya paman sepertimu, menjijikkan. Tidak punya .." perkataan Yibo terhenti karena tamparan Qingyuan.

"Kau berani menamparku?!" Teriak Yibo marah. "Lalu kenapa? Aku lelah sekarang. Setiap kali kau selalu salah paham dan kurasa salah pahammu tidak akan hilang sampai aku mati didepanmu. Wang Yibo, sudah cukup. Kau suka rumah ini? Aku akan pindah, tetap disini bersamamu hanya akan membuat hatiku sakit." Kata Qingyuan menghela nafas. "Teruslah berbohong. Perusahaan kakek tidak akan menjadi milikmu. Aku jamin itu" kata Yibo marah. Qingyuan berjalan pergi menghiraukan perkataan Yibo.

My storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang