Yibo's happiness

65 6 0
                                    

#keesokkan harinya

PRANG

Suara berisik itu membuat Xiao Zhan dan Qingyuan terbangun dari tidurnya dan bergegas ke dapur.

Kondisi mengerikan terjadi di dapur.

"WANG YI BO!!!" Teriak Qingyuan dan Xiao Zhan marah secara bersamaan.

Xiao Zhan menyeret Yibo ke kamar mandi sedangkan Qingyuan membereskan dapur.

@kamar mandi
Xiao zhan membantu Yibo mencuci mukanya yang penuh tepung. "Apa yang mau kau buat sebenarnya?" Kata Xiao Zhan frustasi. "Aku mau membuat cheese cake. Biasanya paman akan senang bila makan cheese cake" kata Yibo polos.

"Tapi kau membuat dapur jadi hancur. Jangan masuk dapur lagi" gumam Xiao Zhan menghela nafas. "Tapi aku ingin membuatkan paman
.."perkataan Yibo terpotong. "Walaupun kau membelinya sekalipun, dia tidak akan marah. Kau adalah yang paling penting baginya" kata Xiao Zhan membantu Yibo mengeringkan wajahnya.

"Ini lebih baik" gumam Xiao Zhan melihat wajah yibo yang sudah bersih. "Sana mandi" perintah xiao zhan sebelum pergi. Yibo mengangguk dan menyeringai senang karena perkataan xiao zhan tentang pamannya.

@dapur

Qingyuan nampak perlahan mulai merasa dapurnya menjadi dapur lagi dan merasa lega. "Kita memasak atau makan di luar?" Tanya Xiao Zhan. "Kita makan diluar saja" kata Qingyuan mengusap keringatnya. "Apa kambuh lagi?" Tanya Xiao Zhan khawatir. "Tidak, bulan purnama sudah lewat jadi aku tidak apa apa" jelas Qingyuan.

"Apa kau yakin?" Tanya Xiao Zhan. "Yakin, sekarang kau mandi dan bersiap. Aku tidak mau, sahabatku menjadi bau karena tidak mandi" kata Qingyuan mendorong Xiao Zhan ke kamar mereka.

'apa aku perlu pergi? Tidak, mungkin hanya perasaanku saja' pikir Qingyuan sambil menatap lurus. "Paman, aku akan keluar" kata Yibo menghampiri Qingyuan. "Kita keluar bersama saja" kata Qingyuan menatap yibo. "Paman mau keluar juga?" Tanya yibo gembira. "Kita akan keluar bertiga" kata Qingyuan tersenyum. Yibo cemberut. "Jangan seperti itu. Kita akan pergi ke taman bermain bagaimana?" Tawar Qingyuan tersenyum membuat Yibo mengangguk akhirnya.

Xiao Zhan dan Yibo menunggu Qingyuan mandi berdua. "Kau kenal paman begitu lama. Apa kau tahu tentang keluarga paman?" Tanya Yibo penasaran. "Kenapa kau bertanya?" Tanya Xiao Zhan bingung. "Paman nampak bermimpi tentang orang tuanya tapi aku mendengar dari ayahku. Paman tidak ingat masa lalunya sama sekali" jelas Yibo.

"Mereka mulai menebak umur paman setelah paman sangat menempel padamu karena bertemu tak sengaja denganmu. Jadi apa kau mengenal paman?" Tanya Yibo serius. "Aku bisa dibilang teman masa kecilnya. Mungkin karena masa kecil kami selalu bersama jadi walaupun dirinya tidak ingat masa lalu tapi dirinya sama ingat aku." Kata Xiao Zhan menghela nafas.

"Apa orang tua paman meninggal dalam kebakaran?" Tanya yibo penasaran. "Mereka dibunuh orang. Lalu rumah mereka dibakar. Kami berusaha mencari Qingyuan saat itu tapi dia tidak ada disana. Sampai akhirnya kami mengetahui dirinya di adopsi oleh keluargamu" jelas Xiao Zhan. "Apa paman ingat masa lalunya sekarang?" Tanya yibo penasaran.

"Kau kenapa mau tahu?" Tanya Xiao Zhan tersenyum. "Aku penasaran" kata yibo serius. "Penasaran tentang apa?" Tanya Qingyuan yang keluar. "Bukan apa apa. Ayo pergi" kata yibo semangat. "Dasar" gerutu Xiao Zhan.

---restoran---
Restoran cukup ramai dengan orang sarapan. Qingyuan, Xiao Zhan dan Yibo memilih duduk di sudut ruangan. "Makan ini" kata Yibo menyumpit ayam pedas kesukaan Qingyuan di mangkok pamannya itu. "Kau juga makan" kata Qingyuan tersenyum. Yibo mengangguk senang. Xiao Zhan hanya menggelengkan kepala. "Cepat makan lalu aku akan mengajakmu bermain" kata Qingyuan sabar. Yibo mengangguk semangat.

Setelah makan ketiganya berangkat ke taman bermain sepanjang perjalanan yibo bercerita tentang kegiatan di sekolahnya. Qingyuan sesekali menjawab sesekali mengangguk. Xiao Zhan fokus menyetir. Yibo nampak seperti anak kecil pada usianya saat ini. Tidak mirip Yibo yang nakal dan tidak mendengarkan versi Jiaer.

---taman bermain---

"Kau mau kemana dulu?" Tanya Qingyuan. "Kesana" kata Yibo menarik Qingyuan ke arah mobil mobilan. Xiao Zhan mengikuti dari belakang. Yibo menarik Qingyuan ikut bermain tapi ditolak Qingyuan. Yibo nampak cemberut dan bermain sendiri.

Qingyuan berkeringat dingin membuat Xiao Zhan khawatir. "Kau terlihat kurang baik" kata Xiao Zhan khawatir. "Aku tidak apa apa." Kata Qingyuan menghela nafas berat. "Kau perlu istirahat, ini seperti tahap pendewasaan bagimu." Jelas Xiao Zhan serius. "Kau banyak berpikir. Ayahku saja baik baik saja tidak mungkin aku adalah yang terpilih itu" kata Qingyuan tersenyum. "Tapi.." perkataan Xiao Zhan terpotong.

"Aku tahu sejarah keluarga Zhang dan Xiao tapi itu masa lalu. Lalu aku akan memilih sahabatku dibanding apapun di dunia ini. Kutukan itu tidak akan pernah terjadi di generasi kita. Tidak usah khawatir" kata Qingyuan tersenyum manis. Xiao Zhan menghela nafas dalam lalu tersenyum. Yibo keluar dari permainan dan menatap Qingyuan serta Xiao Zhan cemberut.

"Mau kemana lagi?" Tanya Qingyuan. "Kesana" jawab yibo menunjuk tanpa melihat. "Kau yakin?" Tanya Qingyuan ragu. "Yakin" jawab Yibo mantap. Qingyuan menarik Yibo ke arah yang ditunjuk.

@depan rumah hantu
"Kau yakin mau masuk?" Tanya Qingyuan untuk terakhir kali. "Iya" jawab Yibo yakin walaupun dirinya gemetar. "Baiklah" jawab Qingyuan tersenyum dan memegang tangan Yibo masuk. Rumah hantu sangat gelap, Qingyuan yang memimpin jalan sesekali hantu jadi jadian keluar dan Yibo akan berteriak histeris. Yibo semakin mempererat genggamannya pada tangan Qingyuan. Sampai pada ruangan yang terakhir sebelum pintu keluar. Seorang dengan pakaian hantu dan make up menyeramkan keluar. Yibo berteriak histeris dan memeluk tubuh Qingyuan erat.

Hantu itu nampak kaget dibuat Yibo. Qingyuan menepuk punggung Yibo menenangkan. "Tidak usah takut. Masih ada aku" kata Qingyuan menenangkan. Beberapa waktu Yibo mulai tenang dan mereka keluar.

@luar rumah hantu

Xiao Zhan menatap Yibo dan Qingyuan bingung. Yibo masih memeluk lengan Qingyuan manja. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Xiao Zhan. "Lupakan, dia masih takut. Biar dia tenang dulu" kata Qingyuan. "Aku akan pergi membeli minuman untuk kalian" kata Xiao Zhan sebelum pergi. Qingyuan mencari tempat duduk dan duduk bersama Yibo. "Kau masih takut?" Tanya Qingyuan khawatir. "Sudah lebih baik" kata Yibo. "Lainkali jangan memaksakan diri lagi. Apa kau mengerti?" Tanya Qingyuan khawatir. Yibo menganggukkan kepalanya. Qingyuan nampak tersenyum manis.

Xiao Zhan kembali dengan minuman. Qingyuan membuka kaleng minuman dan memberikannya pada Yibo. Xiao Zhan membuka minuman untuk Qingyuan. "Terima kasih" kata Qingyuan dan Yibo kompak. Keduanya tertawa bersama sama. Xiao Zhan ikut tersenyum.

Perlahan malam mulai larut. Mereka akhirnya pulang setelah makan malam. Qingyuan tertidur pulas di kursi belakang. Kepalanya bersandar di bahu Yibo tanpa sadar. Xiao Zhan fokus menyetir tanpa sadar Qingyuan tertidur dibelakang. 'aku berharap waktu bisa berhenti sekarang. Aku bahagia sekali hari ini. Seandainya bisa terus seperti ini' pikir Yibo tersenyum.

My storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang