-> Awal Perpisahan <-

1.5K 247 51
                                    

***
DRARRY
***
Semua Tokoh milik Mom J.K. Rowling
- Maaf untuk Saltik dan Ejaan yang keliru -
***
Terima kasih sudi membaca
'-' !!! '-'

Note dari part sebelumnya :
Menyikapi masa lalu Harry yang seorang pengedar ganja, mungkin beberapa readers sudah tahu bahwa di beberapa negara Eropa sudah melegalkan penggunaannya. Tapi ada tapinya, penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter, perdagangannya harus untuk memenuhi kebutuhan medis dan menggunakan resep dokter, ganja masuk golongan obat keras dan narkotika psikotropika. Lalu Harry?

.

.

Silahkan lanjut membaca, enjoy~

.
.


.
.
.
.

Harry masih mengurung diri di kamarnya, bahkan dia belum turun sarapan saat Remus memanggilnya. Sampai kedua pria dewasa itu berangkat bekerja--Sirius terpaksa masuk kerja pagi untuk mengganti jadwal izinnya kemarin. Harry belum berminat keluar dari kamarnya sampai siang nanti.

Dia ingat janjinya untuk makan siang bersama Draco nanti. Tapi tiba-tiba dia merasa canggung, jangan-jangan Sirius sudah melarang Draco bertemu dengannya. Lalu kalau misalkan yang dipikirkan Harry tidak terjadi, apa yang akan dia katakan pada Draco sebagai permintaan maaf. Pasti Draco juga sudah tahu posisi Sirius bagi Harry. Harry mendengus kesal dengan semua hubungan keluarga yang sebenarnya tidak rumit ini. Semuanya menjadi rumit karena ego Sirius, Harry membatin.

"Daripada memikirkan ini lebih baik aku mandi saja dan pergi ke gang," Harry beranjak dari kasurnya dan mulai berbenah.

Jalanan ramai seperti biasanya, para pekerja sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sepertinya masih terlalu pagi untuk menunggu Draco di gang, tapi tidak apalah dia bisa mengisi waktunya seperti biasa, mungkin dua tiga gambar sampai jam makan siang.

"Hai.."

Seseorang dari depan gangnya menyapa, Harry menghampirinya. Dia sedikit lupa-lupa ingat dengan orang ini.

"Um.. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya sopan karena orang yang datang itu sangat rapi khas pejabat-pejabat parlente.

"Ahha! Kau sudah lupa padaku Harry?" Harry terkesiap karena orang di hadapannya ini seperti sahabat lama saja memanggilnya dengan nama depan.

"Maaf, tapi sepertinya saya memang lupa, hehe.."

"Ah kukira orang jenius sepertimu tidak akan pernah lupa, Harry.."

Harry menelisik wajah orang di depannya, memaksa otaknya membongkar kembali ingatan tentang orang-orang yang dikenalnya.

"Jangan terlalu kaku begitu, aku tidak akan membawamu kabur lagi kok.."

"Cedric?" Orang itu mengangguk lalu tertawa, "Darimana saja kau tiga tahun belakangan ini hah!!" Harry langsung saja menjabat tangannya saat ia sudah mampu mengenali siapa ternyata yang di depannya ini.

Orang bernama Cedric itu langsung memeluk Harry erat.

"Ah lepaskan aku! Kau semakin besar saja!"

"Aku tidak tahu, aku yang semakin besar atau kau yang masih saja kecil." Harry meninju perut Cedric dan membuat-buat wajahnya menjadi cemberut.

"Jangan ngambek begitu lah," Cedric mengacak-ngacak rambut Harry, "Bagaimana kabarmu sekarang, Harry?"

"Seperti yang kau lihat, begini-begini saja,"

[DRARRY//FANFICT] Hanya Sebuah Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang