->Penasaran<-

2.2K 329 77
                                    

***
DRARRY
***
Semua Tokoh milik Mom J.K. Rowling
-Maaf untuk saltik dan ejaan yang keliru-
***
Enjooooyy~


Harry sedang mewarnai bagian temboknya yang lain menggunakan teknik air brush, teknik ini memang terlihat mudah karena hanya tinggal menyemprot ke bidang yang ingin diberikan warna. Tapi bagi yang belum ahli pasti memiliki kesulitannya sendiri. Tembok di gang Harry memang hampir semuanya penuh dengan gambar-gambar mural atau graffiti, hanya menyisakan sedikit ruang-ruang kecil yang biasanya diisi coretan karikatur mini oleh Harry.

Seperti sekarang, dia menggambar tiga minions disalah satu sudut temboknya. Tidak lupa memberi sedikit efek tiga dimensi agar terlihat menonjol. Jangan tanya, Harry sudah lihai melakukannya sejak umurnya 13 tahun.

"Harry!"

Harry membuka kacamata pelindung dan maskernya lalu memasang kacamata bundarnya.

"Hermione?"

Gadis itu menghampirinya dan memberinya pelukan, Harry membalas pelukannya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Hermione dengan senyuman termanisnya.

"Seperti yang kau lihat, begini-begini saja." Harry merapikan barang-barangnya dan mempersilahkan Hermione duduk di tong yang biasa didudukinya sedangkan dirinya duduk di balok kayu.

"Dan kenapa kau sudah disini? Bukannya kau bilang kembali lusa?" tanya Harry balik.

"Ini sudah lusa yang kumaksudkan Harry, kau lupa hari lagi eh." Hermione memutar matanya.

"Ah masa? Kenapa waktu berjalan sangat cepat." Harry setengah tidak percaya seraya bergumam.

"Itu mungkin karena kau terlalu sibuk. Dan apa-apaan kau menonaktifkan handphonemu huh?!" Harry hanya menggaruk kepalanya.

"Aku hanya terlalu kaget saat orang-orang di dunia maya menanyaiku bermacam-macam hal, karena ulah si Malfoy itu," ujar Harry. Hermione menaikkan sebelah alisnya dan bibirnya membentuk o.

"Tidak ada yang ... kau tahu?" Hermione melirik-lirik trotoar.

"Jangan tanya, beberapa paparazi kadang terlihat saat makan siang dan sore nanti, trotoar di depan akan di penuhi beberapa fans dari si pirang itu," gerutu Harry mengerti maksud Hermione.

"Kan itu bagus, Harry! Kau bisa memamerkan lukisanmu, siapa tahu saja ada yang berminat," kata Hermione bersemangat.

"Yaa, aku sudah melakukannya Mione. Tapi jarang sekali ada yang mau membeli, ada sih beberapa bapak-bapak atau ibu-ibu yang berminat, tapi kebanyakan mereka lebih memilih unuk memotretnya, ck!" Harry berdecih.

Hermione menepuk pundaknya agar tidak patah semangat.

"Lagi pula, aku sedikit tidak enak hati. Rasanya seperti si Pirang itu mempromosikan karyaku, dan karyaku terkenal karena namanya bukan karena namaku!" Harry mendengus agak kesal, Hermione hanya menarik napasnya dalam.

"Jangan berpikiran seperti itu, karya-karyamu tetaplah memakai namamu kan? Draco Malfoy juga tidak segan-segan menandai dirimu dan memberi caption menggunakan namamu." Hermione membuka handphonenya dan memperlihatkan akun Draco Malfoy yang memasang gambar Harry disana.

Kalimat disana jelas, "Pemuda Yang Bebas" - H.P., dan tidak lupa akun Harry ditandai disana.

"Aku hanya berpikir bagaimana caranya Draco Malfoy bisa mengenalmu, Harry." Hermione setengah kagum memandang gambar asli 'Pemuda Yang Bebas' di tembok gang Harry.

[DRARRY//FANFICT] Hanya Sebuah Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang