-> Perang <-

1.1K 175 15
                                    

***
DRARRY
***
Semua Tokoh milik Mom J.K. Rowling
Maaf untuk Saltik dan Ejaan yang keliru
***
Sudahlah, ikhlaskan saja~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keadaan rumah sakit St. Mungo sangatlah kacau balau. Beberapa gedung terbakar sangat parah, terpaksa pasien yang jumlahnya ratusan diungsikan keluar gedung. Mereka semua berhamburan di halaman dan parkiran rumah sakit.

Petugas medis bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran mengevakuasi para korban.

"Jumlah kita tidak cukup!" teriak petugas Damkar yang berbondong-bondong.

"Kemana sisa anggota kalian? Bagaimana mungkin jumlah kita tidak bisa menyelamatkan sisa korban! Lihat hampir semua gedung akan terbakar!" tanya perawat yang juga ikut membantu sambil mengomel.

"Anda harus tahu pak, bukan hanya St. Mungo yang sekarang kebakaran. Rumah sakit besar lainnya juga ikut terbakar!"

"Ya ampun ini aksi terorisme!" teriak orang yang lainnya.

Keadaan semakin kacau saat Draco dan Theo tiba di area Rumah sakit. Draco merasa ngeri melihat para orang pesakitan yang tiba-tiba sudah diangkut dan dipindahkan. Jumlah mereka banyak, apalagi ditambah jumlah penjenguk yang juga terdampak kekacauan. Mereka semua nampak membutuhkan oksigen, sedang pihak rumah sakit sepertinya tidak memprediksikan hal buruk seperti ini terjadi.

Draco berkeliling di area parkiran sambil mencari Harry dan temannya, mungkin juga Sirius jika pamannya itu ada.

"Harry Potter dan siapa tadi nama temannya Drac?" tanya Theo.

"Hermione Ginger? Pokoknya itu. Kau cari saja gadis dengan rambut mengembang, atau kau tanya petugas medis tentang Harry," ucap Draco.

"Aku tahu Drac!" Theo memisahkan diri dari Draco dan mulai mencari petugas yang bisa ditanyai.

Draco berhenti sejenak, mencoba menenangkan dirinya di tengah kekacauan. Tapi pandangannya tetap berkeliling, mencari wujud Harry di antara kerumunan manusia yang panik.

"Ini sangat parah!" kata seorang pada temannya, Draco mencuri dengar.

"Aksi teror ini membahayakan negara, keluarga kerajaan saja sudah diungsikan," sahut temannya.

"Ya ampun, mereka tidak melihat rakyatnya sekarang terlantar apa. Kudengar Rumah Sakit lain juga mengalami hal yang sama," temannya mengeluh.

Draco segera berlalu dari sana, tidak ingin mendengar kelanjutan kabar burung itu. Jika benar begitu keadannya, sungguh ini sangat mengancam negara. Ini bukan lagi perang antar satu orang tapi perang seluruh orang. Organisasi gila macam apa yang berada di belakang aksi ini! Geram Draco dalam hati.

"HARRY!"

Perhatian Draco teralihkan saat dilihatnya gadis yang biasa bersama Harry sedang meronta-ronta dalam penanganan perawat, di dekat salah satu ambulans. Draco berlari menghampirinya, dilihatnya Theo menunjuknya dan gadis itu, Draco tahu isyarat Theo. Mereka berdua segera menghampiri.

"Temanku masih di dalam! Harry!!"

"Tenangkan dulu diri anda, nona," perawat dengan sabar membujuk gadis itu menenangkannya.

[DRARRY//FANFICT] Hanya Sebuah Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang