-> Sebuah Rasa <-

1.2K 190 3
                                    

***
DRARRY
***
Semua Tokoh Milik Mom J.K. Rowling
- Maaf untuk Saltik dan Ejaan yang Keliru -
***
Tenang ya~
.

.

.

.

.

"Aku masih belum mengerti, Theo,"

"Demi apa Blaise!" Theo mengguncang-guncang bahu Blaise, "Aku sudah bercerita panjang, bahkan sudah bisa dibikin buku panjangnya dan jawabanmu, kau belum mengerti?!"

Blaise menatap Theo dengan tatapan meminta maaf, tapi jujur saja jika Theo bercerita Blaise sangat susah sekali pahamnya. Segala hal yang tidak penting juga dia masukkan ke dalam ceritanya, membuat inti ceritanya tersisihkan.

"Oke oke, Be. Kau tidak usah ulang ceritamu," kata Blaise akhirnya, "Jadi sebenarnya ada hubungan spesial apa Draco dan Harry-Harry itu?" tanya Blaise.

"Tidak ada hubungan spesial," jawab Theo, "Tidak maksudku, sejauh ini belum ada hubungan spesial antara mereka jika yang kau maksud adalah hubungan seperti kita."

"Apa kau yakin?" Blaise memastikan, "Dari ceritamu tadi saja, banyak sekali indikasi Draco menyukainya. Makan siang dengannya, memasang lukisannya di sosial media bahkan jadi wallpaper handphonenya, menolongnya saat terluka, bukannya itu sangat bukan Draco? Apalagi terhadap orang yang baru dikenalnya."

Theo mengangguk-angguk setuju dengan ucapan Blaise. Dia juga memikirkan hal itu, Draco banyak berubah sejak bertemu dengan Harry.

"Aku tidak tahu, Be. Mungkin iya, mungkin juga tidak," Theo menghela napasnya, "Atau mungkin Draco yang tidak mengerti dengan apa yang dirasakannya,"

"Hmm, dan katamu juga tadi, Aunty Cissa sangat senang bisa bertemu Harry lagi. Berarti mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dulunya? Bukan begitu?"

"Iya, mereka punya hubungan, bahkan sebenarnya sebagian perusahaan Malfoy merupakan milik sah Harry. Masa lalu mereka sangat rumit, dan hal itu juga yang terjadi lagi sekarang," ujar Theo.

"Masa lalu yang terulang? Mereka sudah merencanakannya berarti. Kita berada dalam situasi sulit ternyata,"

"Sangat sulit, Be,"

"Ditambah lagi, Draco yang katamu dilarang oleh pamannya sendiri untuk jangan mendekati Harry lagi,"

"Mr. Black terlalu mencemaskan Harry. Padahal kalau kulihat-lihat anak itu termasuk pemuda yang tahan banting dengan apapun yang mungkin menjahatinya,"

"Kenapa kau menarik kesimpulan seperti itu?"

"Hanya dugaanku saja, karena melihat perawakannya. Diam-diam aku juga mengawasi Draco saat bertemu dengan Harry, tidak mungkin aku membiarkan Draco berkeliaran tanpa pengawalan,"

"Menurutmu, Harry itu tipemu?"

"Hmm.. bisa jadi tipeku, tapi sayangnya aku sudah memilikimu," Blaise meninju pundak Theo, Theo hanya tertawa karena Blaise jadi sedikit cemburu.

Mereka berdua terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Blaise yang belum tahu sejauh apa perkembangan yang terjadi hanya bisa mengikuti arus.

[DRARRY//FANFICT] Hanya Sebuah Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang