Rasa itu perlahan memudar
Seiring waktu yang berputar
Tak ada lagi tawa
Tak ada lagi ceritaRasa itu perlahan mati!!!
Bersama cinta yang di khianati!!!
Barangkali ini waktunya ku pergi
Agar hati tak lagi tersakitiTapi... semakin aku berpaling
Jantung terasa berhenti!!
Seperti berharap kembali
Memulai cinta itu lagiPadahal saat itu
Aku tak benar ingin pergi
Hanya sebatas ego yang meracuni!!!Hari demi hari, aku menanti
Menanti kata maaf darimu yang tak kunjung berbunyiTernyata menunggu itu melelahkan
Hingga pada akhirnya
Ada lelaki lain datang
Yang mampu menyembuhkan luka
Memungut serpihan rasa
Rasa yang pernah kau sia-siakanPada semesta dan senja
Kurangkai setiap rindu berteman jinggaAgar kelak saat tiada lagi kamu
Masih bisa kunikmati detik demi detik kebersamaan itu
Meski aku tak lagi mengharap kau kembali-Randy Riffal-
Jakarta, 19 Agustus 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Sederhana
PoetryTidak ada yang istimewa dari tulisan ini. Hanya unek-unek pikiran. Dan dari lelahnya rasa. Aku menamainya, rangkaian sederhana. #1 Bait on 8 September 2018 #1 Syair on 8 September 2018 #1 Sajak on 12 September 18