Prolog

4.9K 235 83
                                    

"Please, Mom mohon, ya?"

Aku masih bergeming mendengar permintaan Ibuku yang aneh. Memang usiaku akan segera menuju 33 tahun tapi bukan berarti aku harus dijodohkan seperti ini, bukan dijodohkan lebih halusnya dikenalkan dengan anak teman ibuku.

"Harry?"

Aku mengusap wajahku kasar, aku pasrah. "O—okay, aku akan menuruti permintaan mom. Bisa aku pergi se—"

"Siapa yang mengijinkanmu pergi Harry Styles?!"

Aku menutup mataku saat wanita paruh baya ini memekik. Astaga, ini sudah jam 8 malam dan aku sudah berjanji pada teman-temanku untuk datang. Tapi aku juga tidak bisa tidak mendengar ucapan ibuku.

"Besok pagi, kita akan kesana. Setuju? Harry sayang mom, kan?" tanya ibuku, lagi aku mengangguk kecil mengiyakan kalimat ibuku, terlihat senyum merekah dari wajah cantiknya, "terimakasih sayang, akhirnya anakku yang sudah berkepala 3 ini, mau mendengark—"

Aku mengabaikan kalimat-kalimat yang diucapkkannya, tidak, tidak, bukan bermaksud kurang ajar, aku hanya mencoba tidak mendengarkannya, aku tidak ingin kepikiran dengan ucapannya. "Mom, aku sudah janji dengan temanku, aku pamit, ya?"

Ibuku menatapku dengan tatapan andalannya, sial, aku akan susah menolak permintaannya. "Jangan pulang larut, ya? Jangan sampai mabuk."

Aku mengangguk. "Oke, tidak pulang larut tapi pulang pagi. Bagaimana?"

Ibuku memukul pahaku membuatku meringis kesakitan. "Masih saja sempat-sempatnya membantah!"

Aku meringis menyesali apa yang aku ucapkan. Harusnya aku diam toh aku juga akan pulang ke apartemen bukan kerumah ibuku. Aku menyesal. "Aku berangkat dulu, mom, acara resepsi Liam pasti suda—iya mom iya, tidak pulang pagi, aku bersumpah." Aku menghela napas saat melihat delikan seram dari ibuku.

"Hati-hati. Mom akan menunggu kabarmu!"

Aku menelan ludahku kemudian mengangguk mengiyakan meskipun aku sebenarnya ragu dengan keputusanku. Tidak, aku tidak boleh ragu, aku harus mendengar permintaan ibuku. Aku mencium pipinya singkat, kemudian keluar dari rumahnya berharap perjalananku menuju hotel tempat resepsi temanku tidak mengalami hambatan.

Aku menyalakan mesin mobilku, mengambil ponselku mengirim beberapa pesan singkat untuk sahabatku agar menungguku tiba, jangan memulai acara berkumpul tanpa diriku, setelah mengirim pesan pada mereka, aku membuka pesan singkat dari ibuku.

Mom:
Cantik, bukan?

Mom:
Masih meragukan pilihanku?

Mom:

Aku menggelengi diriku sendiri, Harry Styles pria dengan usia 32 tahun lebih akan dijodohkan? Ya sudah, aku bisa apa? Asal melihat ibuku bahagia, aku pasti akan melakukannya sekalipun aku harus dikenalkan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menggelengi diriku sendiri, Harry Styles pria dengan usia 32 tahun lebih akan dijodohkan? Ya sudah, aku bisa apa? Asal melihat ibuku bahagia, aku pasti akan melakukannya sekalipun aku harus dikenalkan seperti ini.

😘

"Harry!"

Aku membuka mataku spontan mendengar panggilan dari ibuku, damn aku bahkan lupa semalam pulang pukul berapa, aku terlalu menikmati cairan vodka dan gin semalam.

Aku mengubah posisiku menjadi duduk, samar-samar aku melihat langkah ibuku mendekatiku dan duduk di sebelahku, aku menelan ludahku siap-siap akan diceramahi olehnya.

"Mandi, sarapan, kita berangkat."

Setelah itu ibuku berdiri meninggalkanku yang menatapnya. Sial, pasti ibuku sedih dengan kelakuan putra semata wayangnya. Masih dengan keadaan pening aku memaksakan bangkit dari posisiku, berjalan ke arah meja yang dekat pintu, aku mengambil sebutir pil dan air, aku tahu ibuku yang menyiapinya.

Setelah selesai dengan urusan di kamar mandi, aku berjalan keluar mendapati ibuku sedang berbincang dengan temannya lewat telepon, ada manfaatnya ibuku mempunyai kartu akses apartemenku, aku sengaja memberinya dengan alasan jika ibuku tidak sempat pulang, beliau bisa tidur di apartemenku, karena toko kue ibuku dekat dengan apartemenku dan jauh dari rumahnya, alasannya sengaja ingin dekat dengan tempat tinggalku.

Membiarkan ibuku bertukar kabar, aku menyantap sarapanku. Sudah berapa lama aku tidak memakan masakan ibuku ini, aku benar-benar merindukannya.

"Harry, teman ibu dan anaknya akan kemari. Kebetulan anaknya tidak ada acara di kampusnya."

"Oke," jawabku melanjutkan sarapanku.

"Kau tidak ingin memotong rambutmu agar lebih pendek lagi?" tanya ibuku, aku menggeleng menjawabnya, "k—oh mereka datang!"

Ibuku berseru berjalan menuju pintu, sedangkan aku masih menikmati sarapan yang ibuku buat, astaga aku sudah lama tidak pernah merasakan sarapan ibuku. Terakhir kali kalau tidak salah 6 bulan lalu, semenjak aku mengurus pekerjaan hingga ke luar kota aku tidak pernah meminta ibuku membuat sarapan untukku.

Sebenarnya ada bibiku tapi aku lebih memilih buatan ibuku daripada bibiku, bibiku pintar memasak hanya saja masakan ibuku lebih pas di lidahku. Setelah selesai dengan sarapanku, aku mencuci piringku aku tidak suka melihat piring kotor, setelah itu aku membuka kulkasku mengambil susu kotak rasa strawberry, belum sempat aku duduk di kursi panggilan ibu membuatku melangkah kesana.

Aku sedikit canggung dengan keadaan ini, kemudian aku memilih duduk di sebelah ibuku dan meneguk susu kesuakaanku.

"Beginilah Harry, ia sangat suka dengan susu strawberry."

Begitulah cara ibuku mengenalkan diriku di hadapan temannya tapi it's okay, itu memang fakta diriku.

"Harry ini anak teman Mom yang Mom ceritakan."

Aku menoleh ke arah perempuan yang sedang duduk menatapku dengan tatapan datarnya, aku mengulurkan tanganku memperkenalkan diriku, ia menerima uluran tanganku dengan sedikit senyuman yang ia perlihatkan. "Aleena."

Dan semua berawal dari ini.

😘

Hey!

Welcome to my new baby, u can call "ZARRY."

Hohoho, wanna tell me something about the title "ZARRY" ?

Fyi, awalnya judulnya ngga ZARRY tapi ya pokoknya berubah karena ya begitu:)

Chapter 1 will be published tonight or tomorrow, okay?
karena aku mau nonton one piece stampede jam
6.30 pm, takut keasikan dan lupa huehehe.

Don't forget to leave your comment and vote, thankssss<3

-200919💖

ZARRY || H.S✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang