10. Kehidupan Baru

62.3K 2.4K 47
                                    

CHAPTER 10 || DARREL'S

• NEW VERSION •

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

******

Bilqis terbangun karena merasakan ada sesuatu yang hangat menempel di punggungnya. Ia membuka matanya perlahan berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang menerobos masuk melaluci celah jendela kamarnya tersebut. Dengan keadaan setengah sadar Bilqis berbalik, ia kaget saat mendapatkan Darrel yang tidur di sampingnya tidak memakai baju dengan posisi memeluk pinggang Bilqis.

"Bangun woi! Lo ngapain peluk peluk gue! Modus ya lo?" Bilqis berusaha melepaskan tangan Darrel yang masih memeluk pinggangnya.

Darrel terusik, bukannya bangun Darrel malah semakin erat memeluk Bilqis dan menyembunyikan kepalanya di leher Bilqis.

"Ihh apaan sih, lepas!" Bilqis masih berusaha melepaskan pelukan Darrel.

Karena Darrel susah untuk bangun akhirnya dengan sengaja Bilqis menendang perut Darrel sehingga Darrel terjatuh ke bawah, dan langsung terbangun.

"Lo apa apaan sih hah?! Sakit nih badan gue!" kesal Darrel, ia berusaha berdiri. Sedangkan Bilqis tidur kembali dengan posisi membelakangi Darrel.

Tidak mau kalah, Darrel mendorong punggung Bilqis yang tengah tertidur sehingga Bilqis langsung terjatuh kebawah dengan posisi tengkurap.

"SAKIT WOI!" teriak Bilqis.

"Bodo amat, siapa suruh lo dorong gue duluan." Darrel berjalan menuju toilet tanpa menghiraukan Bilqis yang masih tengkurap di bawah.

Bilqis berdiri, ia meringis kesakitan karena jatuh dari atas kasur dan bandannya langsung terbentur di lantai tanpa alas. Bilqis keluar dari kamar menuju dapur, apartemen mereka masih kosong. Mereka berdua hanya membawa satu koper masing masing yang berisi baju baju mereka dan barang penting lainnya. Apartemen mereka memang tidak terlalu besar, namun cukup untuk mereka berdua.

Bilqis membuka kulkas berharap ada makanan disana, namun yang ia lihat hanya ada air putih dingin yang di simpan di botol plastik. Bilqis berdecak kesal lalu duduk di meja makan.

"Gini banget sih nasib gue, mau sarapan nggak ada makanan. Mana laper banget lagi." Bilqis menopang dagunya.

Tidak lama kemudian Darrel datang, cowok itu melakukan hal yang sama seperti Bilqis, membuka kulkas namun tidak ada makanan sama sekali.

"Anjir gue lupa ini kulkas kan baru, belum di isi apa apa." gumam Darrel.

"Rel!" panggil Bilqis.

Darrel yang tengah menuangkan air di dispenser menoleh pada Bilqis. "Apaan?"

"Laper." rengeknya.

"Makan lah." Darrel ikut duduk di meja makan dengan posisi berhadapan dengan Bilqis, kemudian ia meminum air yang sempat ia bawa.

DARREL'S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang