FOLLOW SEBELUM MEMBACA!
NEW VERSION
Cerita lengkap sudah tersedia di aplikasi Icannovel
Darrel Alvaro Zaydan, siapa yang tidak mengenalnya? Dia adalah sang ketua Angkatan di SMA Cendana, Bad Boy sekaligus idola para kaum wanita di sekolah. Bagaiman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca!
******
Sepulang sekolah seperti yang di katakan oleh Darrel tadi di kantin bahwasanya hari ini akan ada pengangkatan ketua baru untuk angkatan siswa kelas dua belas selanjutnya. Warung belakang sekolah sudah ramai oleh anak anak angkatan yang akan menyaksikan penggantian ketua hari ini. Disana tidak hanya ada kelas dua belas saja, ada juga beberapa adik kelas yang ikut serta hanya sekedar untuk melihat saja.
"Semuanya udah kumpul?" tanya Darrel dengan suara kerasnya.
"UDAH!" balas mereka kompak.
"Oke kalo gitu kita langsung ke intinya aja." ucap Darrel, keadaan yang tadi nya ramai seketika menjadi hening. Mereka fokus mendengarkan Darrel yang berbicara di depan.
"Kalian semua tau, kalo sebentar lagi kita bakalan lulus. Ujian ujian udah mau di mulai nanti hari senin. Yang mana kita juga harus fokus nggak bisa ngurusin segala hal yang bersangkutan sama sekolah. Makanya disini gue akan turunin jabatan gue ke orang yang menurut gue pantas untuk menjadi ketua angkatan selanjutnya."
"Ingat, yang gue pilih nanti jadi ketua angkatan bukan sembarang orang. Ada banyak informasi masuk ke gue tentang dia yang bikin gue yakin kalo dia layak."
"Lo pada mau tau siapa orang itu?" tanya Darrel.
"MAU!!" Jawab mereka dengan kompak.
"Dia adalah Reza Zavier Smith, siswa kelas 11 IPS 1 yang gue pilih jadi ketua angkatan selanjutnya, dia adalah orang yang pernah ngehabisin anak anak SMA Baskara sendirian dengan tangan kosong."
Suara riuh tepuk tangan kini memenuhi tempat tersebut.
Reza yang tidak tau apa apa kaget saat mendengar Darrel berbicara seperti itu. Dion yang berdiri di sampingnya menepuk bahu Reza dan menyuruhnya maju.
Reza pun menurut, ia maju kedepan lalu berdiri di samping Darrel.
"Jadi gimana Za? Lo mau?" tanya Darrel.
Reza nampak bingung, sebenarnya ia tidak keberatan jika menjadi ketua hanya saja ia belum siap memimpin ratusan siswa nanti. Reza merasa tidak pantas.
"Gimana mau nggak? Gue yakin lo bisa Za, tenang aja lo bakal gue bimbing dulu sebelum nanti gue bener bener keluar." ucap Darrel berusaha meyakinkan Reza.
