15. Pembalasan Untuk Daniel

56.8K 2.1K 43
                                    

CHAPTER 15 || DARREL'S

• NEW VERSION •

Daniel Gionardo

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

*****

Setelah dari klinik, Bilqis memutuskan untuk pulang ke apartemen di antar oleh salah satu warga yang ada disana, sedangkan motornya di bawa ke bengkel. Luka di lengannya sudah di perban. Namun masih terlihat bercak darah di sana, karena lukanya memang lumayan parah. Bilqis kini duduk di ruang tengah, ia belum mengganti bajunya, Bilqis sedari tadi meringis menahan rasa perih yang sangat luar biasa di tangannya. Ia bahkan sempat menangis karena saking perihnya.

Tidak lama kemudian, pintu apartemen terbuka secara kasar. Bilqis terlonjak kaget, ia menoleh ke  arah pintu, terlihat Darrel yang panik memasuki apartemen.

"Bilqis! Lo ngapain disini?!" tanya Darrel.

Bilqis yang melihat hal itu mendelik kesal, ia berdiri berniat ingin masuk kedalam kamar. Namun dengan cepat Darrel menahan lengannya.

"Kenapa nggak masuk sekolah? Lo sakit?" tanya Darrel khawatir, ia masih belum sadar dengan luka Bilqis.

"Lepasin, gue mau istirahat." Bilqis menepis tangan Darrel yang menahan lengannya, lalu ia masuk kedalam kamar di susul oleh Darrel.

"Loh, tangan lo kenapa?" tanya Darrel ketika ia menyadari lengan kiri Bilqis di perban. Masih terlihat jelas bercak darah yang sempat mengotori kemeja putih Bilqis.

"Gue kecelakaan." jawab Bilqis dingin.

"Kecelakaan dimana? Kenapa lo nggak ngabarin gue?!" tanya Darrel.

"Nggak sempat." Bilqis mendudukan badannya di sofa.

"Lo nangis?" tanya Darrel ketika melihat mata Bilqis berkaca kaca.

Darrel duduk di samping Bilqis lalu ia memeluknya, Darrel merasa bersalah, andai saja tadi dia bangun lalu mencegah Bilqis untuk pergi sendiri ke sekolah semua ini tidak akan terjadi, Darrel telah lalai menjaga Bilqis.

"Maafin gue." ucap Darrel, ia masih memeluk Bilqis.

"Sakit Rel.." jawab Bilqis. Darrel langsung melepaskan pelukannya, ia menghapus air mata di sudut mata Bilqis.

"Maafin gue, gue udah lalai ngejaga lo." ujar Darrel.

"Kenapa? Gimana kejadiannya?" tanyanya kemudian.

DARREL'S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang