28. Bimbang

40.8K 1.7K 63
                                    

CHAPTER 28 || DARREL'S

• NEW VERSION •

Selamat membaca!

*****

Bilqis baru saja sampai di apartemennya, ia sudah pulang dari rumah orang tuanya. Bilqis pulang di antar oleh Arsen karena Darrel tidak bisa di hubungi. Bilqis memasuki apartemen yang nampak sepi, seperti Darrel belum pulang. Bilqis memilih untuk pergi ke kamar dan beristirahat sejenak.

Sedangkan disisi lain, Darrel tengah berada di apartemen Dion. Rencana diskusi nya tentang touring seketika harus tertunda karena keadaan nya tidak memungkinkan. Darrel perlu menenangkan dirinya sebentar, ia tidak mau pulang ke apartemen dengan keadaan masih terus memikirkan Fanny. Yang di ucapkan Darrel pada Fanny adalah sebuah kebohongan, semua yang Darrel ucapkan tidak benar, hanya saja Darrel tengah berusaha untuk tidak terpengaruh karena ia tidak mau Bilqis kecewa jika tau semuanya.

Di apartemen Dion kini ada Raden, Candra dan juga Dion. Mereka tengah duduk di sofa kamar Dion, sedangkan Darrel tengah tiduran di kasur milik Dion. Sedari tadi Darrel terus melamun, entahlah perasannya sedang tidak baik baik saja. Darrel paling lemah jika sudah berurusan dengan yang namanya perempuan.

"Rel, lambat laun Bilqis bakalan tau semuanya." Ujar Dion.

"Iya gue juga tau, makanya gue bingung. Gue bingung gimana caranya biar Fanny nggak nemuin gue lagi." Jawab Darrel, ia menatap lurus ke arah langit langit di kamar Dion.

"Dari sikap lo yang kayak gini gue yakin sih lo belum bener bener lupain Fanny. Lo masih bingung kan sama perasaan lo sendiri?" Tanya Raden.

Darrel menghela nafas. "Itu dia, gue bodoh Den. Gue udah punya Bilqis, tapi gue juga nggak bisa bohong kalo gue masih punya perasaan sama Fanny." Jawab Darrel.

Dion terkekeh mendengar jawaban Darrel, ia menggeleng gelengkan kepalanya. "Rel, bukannya apa apa ya gue ngomong kayak gini. Tapi kalo gue ada di posisi Bilqis mending gue langsung aja tinggalin lo. Coba deh lo mikir, sekarang Bilqis lagi hamil, dia lagi ngandung anak lo. Gue nggak kebayang kalo dia tau kalo sebenernya lo masih nyimpen rasa sama Fanny. Mikir kesana nggak lo?" Tanya Dion.

"Rel, sekarang lo udah berumah tangga, lo juga udah mau punya anak. Udah waktunya buat lo bisa bersikap dewasa ngehadapin masalah. Lo jangan ngehindar dari  Fanny, ya lo jujur aja sama dia, kalo lo udah jujur Fanny juga pasti mikir dua kali buat maksa lo kembali sama dia." Ucapnya lagi.

Darrel terdiam, yang di ucapkan Dion memang benar, ia tidak bisa jika harus seperti ini. Bagaimana pun juga Fanny berhak tau yang sebenarnya terjadi. Tapi entah kenapa rasanya Darrel masih berat untuk jujur pada Fanny.

"Udah sekarang lo pulang sana, Bilqis nungguin lo dirumah. Dia pasti butuh lo." Ucap Raden, ia berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju balkon kamar Dion.

"Iya bener tuh, bukannya gue ngusir. Tapi gue kasian sama Bilqis." Sahut Dion.

Darrel langsung merubah posisinya menjadi duduk lalu ia turun dari atas kasur mengambil jaket bomber serta kunci motornya.

"Yaudah gua pulang dulu." Pamitnya kemudian.

"Iya, hati hati lo jangan kebut kebutan." Ujar Dion.

DARREL'S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang