26. Mangga Muda

46K 1.8K 43
                                    

CHAPTER 26 || DARREL'S

• NEW VERSION •

Selamat Membaca!

******

Bilqis tengah berada di apartemen Beby Bersama Reina, mereka bertiga tiduran di atas kasur queen size milik Beby. Bilqis merasa lelah hari ini, padahal ia tidak melakukan hal yang berat berat. Hanya saja Bilqis masih terus mengingat kata kata Stefi yang menyebutnya cewek murahan dan jalang. Mood Bilqis sedang buruk, makanya sebisa mungkin ia menjauh dari Darrel sebentar untuk menstabilkan emosinya. Entah lah kata kata yang di lontarkan Stefi tadi cukup menyakiti hatinya, sebegitu bencinya  kah Stefi pada Bilqis hanya karena Darrel sekarang menjadi miliknya? Bilqis tidak pernah berharap ataupun ingin mempunyai anak di usianya yang masih sangat muda ini, tetapi tuhan berkehendak lain. Bilqis tidak bisa menolak apalagi menyalahkan karena ini semua adalah takdir.

"Udah Bil, jangan di pikirin terus ucapan si Stefi. Inget lo lagi hamil muda jangan stress mikirin omongan dia." ucap Beby.

"Dia udah bikin gue malu Beb, dia sebut gue jalang, murahan. Padahal gue sama sekali nggak gitu." jawab Bilqis dengan nada sedihnya.

"Udah Bil, yang lalu biarlah berlalu. Jangan peduliin apa kata dia. Sekarang lo fokus aja sama hidup lo. Mungkin si Stefi iri sama lo, makanya dia kayak gitu " sahut Reina.

"Gue males pulang ke apartemen." ujar Bilqis.

"Kenapa males?" tanya Beby.

"Nggak tau, males aja liat muka Darrel." jawab Bilqis.

"Jangan gitu Bil, gumanapun juga lo butuh dia." ucap Reina.

"Iya bener tuh, udah jangan di permasalahin lagi masalah yang tadi. Kasian si Darrel pasti dia khawatir sama lo." timpal Beby.

Bilqis menghela nafas pasrah, ia merubah posisinya menjadi terduduk lalu ia turun dari atas kasur menuju kaca besar yang berada di kamar Beby. Bilqis membuka bajunya setengah lalu terlihat jelas perutnya yang sudah mulai membuncit.

"Gue nggak nyangka Bil lo mau jadi calon ibu." Beby terkehkeh.

"Yang lebih nggak nyangka sih anak yang ada di perut lo anaknya si Darrel, gue masih inget banget awal awal lo ketemu sama dia. Sok soan mau pindah sekolah gegara di gangguin terus eh sekarang malah hamil anak dia." Reina tertawa.

"Jangankan kalian, gue aja masih belum percaya. Kadang gue suka lupa kalo gue lagi hamil. Setiap bangun tidur rasanya itu kek ini beneran ya gue hamil? Soalnya gue udah jarang banget mual, gue juga nggak sering ngidam makanya gue selalu lupa kalo gue hamil."  jawab Bilqis.

"Anjir sampai lupa segala, gimana ceritanya coba." Beby tertawa.

"Eh Beb udah mau sore nih, anterin gue pulang. Kasian Darrel pasti kelaparan, biasanya kan jam segini dia makan." ucap Bilqis.

"Iya sekalian Beb anterin gue juga, kan searah tuh." sahut Reina.

"Yaudah bentar gue ganti baju dulu." Beby beranjak dari tempat tidurnya.

******

Bilqis memasuki apartemen yang nampak sepi, ruang tengah lampunya gelap. Bilqis menghidupkan lampu terlebih dahulu setelah itu ia masuk kedalam kamar. Ia melihat Darrel yang tertidur dengan pakaian masih memakai seragam putih abunya. Bilqis tidak mau menganggu, ia segera beranjak menuju toilet untuk mandi.

DARREL'S  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang