selamat membaca bestie!
***
Semenjak kejadian semalam ada yang meneror Khaila ia menjadi takut siapa yang dengan berani menerornya. Apa salah dia, sepertinya tidak ada orang yang bermasalah dengannya.
Ketika di meja makan Khaila hanya diam dan melamun memikirkan hal tersebut sampai orang tuanya bingung serta Abangnya, mereka seperti bertanya-tanya ada apa dengan Khaila.
"Dek kamu kenapa?" tanya Mama Larissa.
"Dek, Adek hei...." Papa Willion dengan menyenggol lengan Khaila.
Sehingga membuat Khaila tersadarkan dan langsung melihat Papanya.
"Kamu kenapa? Ada masalah?" tanya Papa Willion.
"Ah? Gapapa Pa, serius gapapa," jawab Khaila.
"Bohong tuh Pa," cerca Rey.
"Apa sih! kalo ga tau ga usah ikut-ikutan," ketus Khaila kesal dan pergi meninggalkan meja makan.
"Kamu ini Rey, liat Adikmu jadi gitu," omel Papa Willion.
"Ya... maaf Pa, kan Abang cuma bercanda," jawab Rey sambil mengunyah rotinya.
"Mangkanya liat kondisi dulu Bang," ucap Mama Larissa.
"Iyaa ya nanti juga pulang sekolah, bakal baikkan lagi," ucap Rey.
Ketika kejadian tersebut Khaila pergi sekolah bersama Iqbaal. Sepanjang jalan ia hanya diam dan membuat Iqbaal bingung. Tapi ia mengetahui pasti Khaila sedang tidak baik-baik saja, maka ia akan mencoba menghiburnya walaupun dirinya tidak bisa.
Ketika sudah sampai di sekolah ia parkirkan motornya dan ia masih melihat Khaila dengan raut wajah yang sedih seperti ada yang di sembunyikannya.
"Lo kenapa sih?" tanya Iqbaal dengan heran melihat kekasihnya yang begitu tidak semangat, biasanya dia begitu ceria. Sedangkan, Khaila yang ditanya hanya menoleh enggan untuk berbicara dan memasang wajah tersenyum tapi kaku.
"Pacar gue kenapa sih ah, cerita dong sama gue?" tanya Iqbaal kembali sambil merangkulnya menuju kelas.
Khaila menoleh ke arah Iqbaal. "Tumben ngerangkul?"
Iqbaal diam, dan menjawab. "Kan pacar gue?"
"Bukan muhrim," jawab Khaila dan menurunkan tangan Iqbaal yang di bahunya tadi.
"Oke sini Hp lo," pinta Iqbaal santai dan membuat Khaila bingung kenapa dengan Iqbaal yang tiba-tiba meminta Handphonenya.
"Buat apa?" tanya Khaila.
"Sini gue yang pegang." Iqbaal merampas ponsel Khaila dengan paksa, sehingga membuat Khaila terkejut. Khaila mengetahui kalo Iqbaal sudah seperti ini di pastikan ia kembali dingin dan itu susah buat dirinya meluluhkan kembali hatinya. Ia memberikan ponselnya dan pergi dari hadapan Iqbaal sebab takut membuat suasana menegangkan.
"Pasti ada yang disembunyikan ini," gumam Iqbaal dengan melihat isi dalam handphone Khaila.
Iqbaal membuka handphone Khaila dan memeriksa semuanya dari Instagramnya, Facebook, ask.fm dan Twitter. Tetapi, ia tidak menemukan apa-apa seperti biasa. Kali ini ia melihat pesan yang muncul pertama kali nomor siapa ini tidak ada nama.
0821xxxxxxxx
✔ Hidup lo ga akan selamat ha ha.
Iqbaal diam dengan wajah datarnya dan dinginnya, siapa yang berani meneror Khaila. Ia langsung menelepon nomor tersebut tapi tidak ada balasan. Ia kesal dan menggenggam handphone milik Khaila kuat dan lanjut berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine, IQBAAL SURYA. (SUDAH TERBIT ✓)
Teen Fiction"It's mine, IQBAAL SURYA." Maaf, sebagian cerita di hapus ya, Untuk lebih lengkap dan selesai silahkan order Novel "It's mine, IQBAAL SURYA." Bisa cek di bio my Instagram : @tiarfy02_ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••...