Selamat menikmati bestie!
***
Detik dimana Khaila terdiam dan menceritakan kejadian semalam itu yang ia dengar sebelum handphonenya kehabisan baterai membuat rasa Khawatir yang melanda dirinya. Iqbaal mendengarkan apa yang Khaila katakan dan di dalam pikirannya ialah Inayah perempuan yang membuat Iqbaal seperti sekarang ini.
"Baal haus." Tiba-tiba Khaila meminta minum karena kehausan akibat dirinya bercerita panjang sekali seperti pelajaran sejarah yang menceritakan kisah kehidupan di tahun 1998.
"Siapa suruh pidato," balas Iqbaal.
"Ih! aku kan cerita kamu mah," ujar Khaila kesal.
"Cieee, bilang aku kamu." Iqbaal menggoda Khaila sehingga membuat pipi Khaila merah merona seperti di blush on.
"Owh ya udah bilang gue lo lagi ya, titik," tukas Khaila.
"Eh jangan dong, kan udah jadi couple hehe." Iqbaal lagi-lagi membuat Khaila salah tingkah.
"Udah ah cepetan, ambil." Khaila mendorong Iqbaal untuk mengambilkan minuman dingin.
"Di sini bukan warteg," gerutu Iqbaal.
"Pelit banget sih jadi orang, rumah aja gede tapi pelit lo sama pacar sendiri," sindir Khaila. Iqbaal menoleh dan membuat Khaila terdiam untuk ke sekian kalinya.
"Ambil sono." Iqbaal menyuruh Khaila untuk mengambil sendiri di bawah.
"Lah kan gue tamu di sini jadi harus di ambil dong, tamu kan adalah raja atau ratu jadi tuan rumah harus memberikan yang terbaik," ujar Khaila dengan menaikkan alisnya.
"Tamu tak diundang," sahut Iqbaal dengan spontan, membuat khaila tersenyum canggung.
"Iyaa juga ya," ujar Khaila.
"Tunggu," pinta Iqbaal.
"Asik... makasih ya," ujar Khaila.
Iqbaal bangkit dari tempat duduk dan berjalan keluar, sebelum keluar Khaila memanggilnya kembali dan membuat Iqbaal berhenti sejenak dan menoleh ke arah Iqbaal. "Baal."
"Hm," gumam Iqbaal.
"Yang manis ya plus segar," ucap Khaila dengan cengir tanpa rasa bersalah.
"Ga ada," ujar Iqbaal dan berlalu dari hadapan Khaila. Lain hal dengan Khaila dia cemberut karena tidak ada minuman yang manis.
Khaila melihat sekeliling kamar Iqbaal penuh dengan poster Harry Potter di setiap dinding kamarnya. Dipadu dengan warna abu-abu dan putih yang membuat suasana dalam kamar ini dibuat nyaman banget. Khaila berjalan ke arah jendela Iqbaal dan melihat ke arah meja dekat tempat tidur Iqbaal ada sebuah foto perempuan yang cantik bersama Iqbaal. Tapi perempuan ini bukan Ika adiknya Iqbaal tetapi siapa dia, kenapa Khaila penasaran sama sosok perempuan ini.
"Ekhem." Iqbaal mendeham dengan melihat Khaila melihat fotonya bersama Inayah.
Khaila terkejut ketika Iqbaal berdiri di ambang pintu dan sejak kapan? Aduh, begitu memalukan dirinya penasaran seperti ini. Iqbaal berjalan menuju Khaila yang mana dengan cepat Khaila meletakkan foto tersebut dengan cepat.
"Eh, ini minumnya, makasih ya Baal," tutur Khaila gugup dan membenarkan kacamatanya.
"Ngapain," ujar Iqbaal.
"Ga ngapa-ngapain kok," tukas Khaila dan menuju kursi yang berada di kamarnya untuk duduk di sana.
"Hm." Iqbaal sebenarnya mengetahui tetapi ia tidak bisa membuang foto itu dari hadapannya karena dirinya masih teringat Inayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine, IQBAAL SURYA. (SUDAH TERBIT ✓)
Teen Fiction"It's mine, IQBAAL SURYA." Maaf, sebagian cerita di hapus ya, Untuk lebih lengkap dan selesai silahkan order Novel "It's mine, IQBAAL SURYA." Bisa cek di bio my Instagram : @tiarfy02_ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••...