9 - Tukang Pijat

2.1K 102 0
                                    

Selamat membaca bestie!


***


Dengan adanya Iqbaal berada di dekatnya membuat Khaila lebih sedikit lega, tetapi dirinya dibuat terkejut karena kedatangannya secara tiba-tiba yang membuat Khaila berpikir negatif. Iqbaal yang membantu dirinya sampai di kelas membuat Khaila mengerutu dalam hatinya, sebab kenapa tidak Iqbaal saja yang mengambil tas punggungnya tanpa Khaila bersusah payah kekelas dengan keadaanya seperti ini. Kini mereka di dalam kelas yang sepi dengan membuat Khaila mengerutu kepada Iqbaal.

"Ck! kek setan lo," decit Khaila spontan.

Iqbaal menoleh menatapnya dingin, Khaila yang ditatap hanya terdiam tidak berkutik. Sebab, ia seperti mau dimakan macan jantan secara nyata.

Ketika ia berdiri dirinya terjatuh merasakan sakit pada kakinya dan membuat dirinya menangis tanpa bersuara dengan menundukkan kepalanya agar Iqbaal tidak mengetahui kalau ia sedang menangis. Tetapi, sangat terlambat sebab Iqbaal mengetahuinya dan tanpa sadar ia menghapus air mata Khaila dan memegang kakinya Khaila untuk ia sembuhkan, dan Khaila tersontak terkejut dengan perlakuan Iqbaal secara spontan tersebut.

"Aww sakit," pekik Khaila.

"Lurusin," perintah Iqbaal.

Khaila meluruskan kakinya dengan perlahan mengikuti kemauan Iqbaal

"Aww sakit bego, Mama help me please!" seru Khaila sambil memegang kakinya yang di pijat oleh Iqbaal.

"Sakit sebentar," cetus Iqbaal. Yang mana terlihat raut wajah Khaila benar-benar merasakan sakit, Iqbaal merasa heran dengan perempuan satu ini apakah dirinya memiliki kepribadian ganda.

"Sudahkan?" tanya Iqbaal.

Kaki Khaila sedikit lebih baik dari yang sebelumnya, kini Khaila tidak menangis lagi. Ia melihat ke arah Iqbaal dengan menyipitkan matanya menatap tajam Iqbaal hingga membuat Iqbaal menoyor dahinya dan membuat Khaila tersentak kaget hampir terjatuh terjungkal ke belakang.

"Tukang pijit," tukas Khaila spontan.

"Emang benar ya, kalo orang lagi jatuh cinta sama seseorang yang dicintainya. Semua... yang orang itu awalnya bisa dan ga manja kini pasti dia ga bisa, padahal dirinya bisa pijat sendiri Kek kejadian waktu itu, yang ahli dalam memijat tangan kepelintir," sindir Iqbaal dan beranjak dari duduknya.

"Dih apasih lo ah." Khaila menjawab dengan ketus, dirinya seakan diejek oleh Iqbaal. Tapi, jika dipikirkan apa yang Iqbaal katakan memang benar. Dulu dirinya pernah mencintai seseorang yang sangat berarti bagi Khaila, semuanya menjadi manja ke sosok laki-laki itu. Tapi kini hubungan itu sudah usai dan membuat Khaila merasakan sakit hati yang luar biasa, karena bagaimana tidak sosok tersebut mengkhianati Khaila dengan berselingkuh di belakang dirinya. Tetapi, Khaila benar-benar bingung dengan keadaannya sekarang, apa dirinya menyukai Iqbaal. Ah! Itu tidak mungkin.

Iqbaal hanya melihat Khaila dan pergi dari kelasnya untuk pulang lebih dulu.

"Makasih," teriak Khaila.

Iqbaal hanya menoleh dan pergi begitu aja tanpa bilang sama-sama atau merespon dengan menggunakan tangan, nihil tidak ada respons balik darinya. Khaila dengan cepat langsung keluar kelas, karena dirinya takut sendirian di kelas yang begitu seram ini. Ia berlari menuju parkiran dan menyalakan motornya untuk pergi dari halaman sekolah dan pulang ke rumahnya.

***

Khaila sudah tiba di rumah setengah jam yang lalu, ia sedang beristirahat dikamar. Pulang-pulang sudah di interogasi sama Abang dan Mamanya yang tiba-tiba diceramahi akibat permasalahan kacamata yang pecah tersebut. Setelah diceramahi ia masuk ke kamarnya.

It's Mine, IQBAAL SURYA. (SUDAH TERBIT ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang