Selamat menikmati ceritaku ini teman-teman :)
***
Khaila berjalan di koridor sekolahnya sendirian sambil memakai earphone ditelinganya, tidak lupa memegang handphone sambil nge-stalk seseorang di Instagram miliknya sambil membenarkan kacamatanya yang tiba-tiba tanpa di sengaja ia menabrak seseorang hingga terjatuh.
Brak!
Khaila terjatuh! sambil ia melepaskan earphonenya dan mengambil kacamatanya, tiba-tiba si penabrak menginjak kacamata miliknya. Ia terkejut, bagaimana bisa jika kacamata dirinya hancur seperti ini. Dirinya tidak bisa melihat di papan tulis ataupun benda lain yang jaraknya begitu jauh darinya, dirinya pasti akan paling lama dalam menulis.
"Haahahahahahahahahahah, mangkanya kalo jalan itu lihat-lihat," tutur mereka yang menabraknya dan salah satu dari mereka menginjak kacamata itu.
"Kacamata gue," lirih Khaila dan ingin menangis sekarang juga. Bukan Khaila takut tapi kacamatanya hancur dan ini buruk bagi Khaila, selain hanya Fashion, itu kacamata minus. Jadi Khaila itu susah untuk melihat jarak jauh.
"Cup, cup, cup," ledek Belvya.
"Uh... kacamatanya pecah," tutur Anggini.
"Kasihan," sahut Caityara.
Khaila mengangkat kepalanya dan melihat perempuan ini yang Khaila sudah hafal.
"Kenapa? Mau marah ha!" teriak Anggini.
"Sudahlah Gin, yuk masuk. Ga penting banget ngurusin ni orang," sahut Belvya.
"Yaudah, sekali lagi jangan pernah lo deketin Iqbaal ataupun kecentilan," tegas Anggini pergi dan di ikuti Belvya dan Caityara.
Khaila menatap mereka pergi dan Ia berpikir apa yang pesan kemarin itu Anggini, ah tidak mungkin, Khaila tidak boleh berburuk sangka tapi kacamatanya.
"Aaa... kesel dah."
"Kacamata gue, gimana bisa lihat coba."
"Bisa-bisa kaga kelihatan tulisan di papan tulis pas belajar, Ck."
Khaila berdiri sambil mengambil pecahan kacamatanya, sebenarnya tidak semua pecah, masih ada satu tidak terpecah belah, Khaila mengambil dan disimpannya pada sakunya, dan berjalan kembali dengan cepat
Brak!
Dirinya benar-benar sangat malas sekali dengan keadaan seperti ini untuk kedua kalinya ia terjatuh kembali.
"Aduh," lirih Khaila.
"Maaf," ucap yang menabraknya.
Bentar, Khaila berpikir dari suara yang ia denger bukan Anggini. Tapi siapa ini Khaila mendongak kepalanya ke atas untuk melihat ternyata dia manusia dingin.
"Kalo jalan itu pake mata dong!" celetuk Khaila sambil berdiri dan memegang bokongnya yang sakit banget.
Iqbaal hanya diam menatap gadis ini dan pergi begitu aja.
"Dasar bocah lo, sudah dingin rese lagi, cowok apaan lo!" teriak Khaila kesal.
Iqbaal berhenti membuat Khaila diam seketika, Iqbaal menolehkan kepalanya ke arah Khaila dan ia terkejut. Sehingga membuat nyali dirinya menciut begitu saja melihat wajah datarnya cowok itu. Khaila kabur dengan cepat dan masuk ke kelas lebih dulu dengan melewati Iqbaal yang masih tengah menatap dirinya.
"Eh kenapa lo Khai habis joging ya," ledek Shakira.
"Badmood ah gue," ketus Khaila kesal dan memukul mejanya. Sehingga membuat temannya bingung dan diam kenapa dengan anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Mine, IQBAAL SURYA. (SUDAH TERBIT ✓)
Ficção Adolescente"It's mine, IQBAAL SURYA." Maaf, sebagian cerita di hapus ya, Untuk lebih lengkap dan selesai silahkan order Novel "It's mine, IQBAAL SURYA." Bisa cek di bio my Instagram : @tiarfy02_ ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••...