Bagian 17

1.1K 56 1
                                    

Revan menarik paksa pergelangan tangan Hyuna menuju mobil. Dia sangat tidak menyangka kalau selama 6bulan berada di Indonesia sama sekali tak menghubungi ibunya bahkan tak mengunjunginnya. Hal ini membuat Revan geram.

"Bisa-bisanya kamu!" bentak Revan.

"Van...aku bisa jelasin."

"Apa penjelasan kamu? Coba buat aku ngerti!"

"Kalau aku pulang, mama bakalan nanyain terus kuliah aku yang belum selesai."

"Kenapa kuliah kamu belum selesai Hyuna...Kenapa kamu gak selesain dulu?"

"Aku gak bisa jelasin sama kamu sekarang."

"Hyuna..." Revan meringis kesal. "Aku udah niat nikahin kamu. Kalau begini yang ada orang tua kamu bakal benci sama aku. Mereka kira kamu begini karena aku. Kamu paham gak sih?"

"Oh!! Jadi kamu mikirin diri kamu sendiri? Kamu takut nama baik kamu rusak?! Iya?!" Hyuna membesarkan suaranya. "Lepasin. Aku bisa pulang sendiri."

Hyuna pergi.
Revan terdiam.

Suara operator bandara menggema keseluruh gedung. Sudah saatnya bagi Hyuna untuk bergegas menuju pesawat. Keberangkatannya sekitar setengah jam lagi. Dengan wajah gelisah dia terpaksa pulang kerumah orang tuanya.

"Kak... Hana minta maaf ya." ucap Hana.

"Gue yang makasih udah dikasih tumpangan gaib selama 6 bulan tanpa ketahuan di asrama." Hyuna cekikikan. Padahal hatinya sedih. "Lo minggu depan ujian kan? Belajar yang bener ya! Nilai gak mesti bagus, yang penting lulus. Hahaha"

Padahal menghibur diri sendiri saja sulit, bagaimana bisa dia menghibur orang lain disaat hatinya pilu.

"Yaudah... Gue berangkat ya. Kalian hati-hati dijalan pulang." Hyuna pun pergi setelah Hana dan Nathan menyalimnya.

Revan hanya dapat melihat kekasihnya pergi dari kejauhan. Tanpa kalimat perpisahan, tanpa kepastian hubungan, dan tanpa janji akan bertemu lagi.

"Yuk bang." ajak Nathan.

Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Revan. Dia kembali kemobilnya sendiri dan pulang. Nathan dan Hana menyusul dari belakang dengan mobil yang berbeda.

"Baru kali ini aku lihat dia begitu." kata Nathan. "Apapun masalahnya, kamu wajib cerita ke aku, ya?"

"Iya, Nath."

"Jangan nyembunyiin apapun dari aku." sambungnya lagi.

"Iya, Nathaaan." ucap Hana.

•••

"Yur... Lo udah tidur?" kata Hana begitu sampai dikamar asrama melihat Yura tidur menghadap dinding. "Yur..."

Langsung saja Hana mendekatinya dan melihat wajah Yura merah dan selimut yang dia pakai basah.

"Yur!! Lo kenapa?" tanya Hana.

"Gilang..." katanya sambil menangis.

"Iya Gilang kenapa? Tadi baik-baik aja kan?"

POSESIF NATHAN [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang