Bagian 10 - Bestfriend

1.3K 68 2
                                    

Seperti hari-hari biasa, Nathan dan Hana selalu bertemu didepan asrama saat menuju sekolah. Sedangkan Mary sengaja menunggu mereka diparkiran sekolah. Akhir-akhir ini mereka menjadi dekat karena Hana selalu mengajak Mary kemanapun dia pergi apalagi ada Nathan. Tak ada alasan Mary untuk menolak ajakan Hana. Baginya ini kesempatan yang bagus untuk memata-matai Hana dan Nathan.

"Nanti istirahat ketemu di kantin ya..." ajak Mary ke Hana dan Nathan.

Hana mengangguk sedangkan Nathan tak merespon. Dia hanya berjalan sambil memasang earphonenya menuju kelas membiarkan Hana ketinggalan dibelakangnya.

"Kapan sih Nath, lo mau sejajarin jalan lo dengan gue. Huh." keluh Hana dalam hati.

Kelas pertama harusnya sudah dimulai. Namun sudah lewat sepuluh menit guru belum juga datang. Tiba-tiba Mira dengan wajah kesalnya mendatangi Hana dan menggebrak meja dengan tangannya. Membuat seisi kelas terkejut.

"Lo anak baru! Gausah belagu!" bentak Mira

"Mira gak boleh gitu!" Ucap Tifanny.

"Jadi lo belain anak baru itu?"

"Bukan gitu, Mira. Tiffa ga suka berantem-berantem." Tiffa menghela nafasnya. "Apalagi berantemnya sama orang baru, gak baik." nada suara berubah tegas.

Mira sebagai sahabat Tiffa ikut sakit hati dengan kejadian beberapa hari yang lalu. Ditambah lagi Tiffa selalu mencurahkan kesedihannya kepada Mira. Sebenarnya Mira itu baik, hanya saja dia gampang terprovokasi dan sensitif dengan hal seperti itu.

Mary tiba-tiba muncul dan memukul meja dimana Hana di bully.

"Terus kalo anak baru kenapa?" pekik Mary.

"Eh, Mary. Bukan bilangin lo kok." kata Tiffa.

"Gue juga anak baru!" pekik Mary.

"Kan bukan dikelas kita." Mira berdalih.

"Gue juga anak baru! Masalah lo dimana?" Mary bertanya lagi.
"Jangan sampe lo bedua jadi anak baru disekolah lain." ancam Mary.

Gema yang baru saja kembali dari kantor guru memberikan kabar kalau guru Geografi mereka sedang berhalang hadir dan kelas dibebaskan, membiarkan para wanita itu bertengkar dan memilih kembali duduk dikursinya. Selain karena ia sakit hati dengan penolakan Hana tempo hari, ia juga sedang berusaha untuk tidak perduli terhadap Hana lagi.

Nathan juga hanya pura-pura tak mendengar. Dia masih menyumbat telinganya dengan earphone. Sedangkan Hana membungkam. Matanya sudah berkaca-kaca namun masih bisa dibendungnya. Dia pun beranjak dari kursinya dan pergi keluar kelas sendirian.

"Berhenti disitu." saut seseorang dari belakangnya.

Hana langsung berhenti seketika tanpa tau siapa yang menyuruhnya. Dia memutar balik kepalanya dan mendapati Deryl sedang berjalan menuju kearahnya.

"Kebiasaan..." katanya sambil mengikatkan tali sepatu Hana.

"Eh kak gak perlu diikatin juga. Gue bisa sendiri." kata Hana.

"Abis nangis apa baru mau nangis?" tanya Deryl.

"Ha?" Hana terheran.

"Nih, buat jaga-jaga." Deryl memberikan sapu tangan miliknya lalu berjalan melewati Hana menuju kelasnya.

...

"Lo kenapa disini? Memangnya gak ada kelas?" tanya Nathan ke Mary yang duduk disampingnya.

"Tadi gue mau ketoilet lewat sini dan gak sengaja denger. " jawab Mary.

"Jadi nama lo Mary? Bukan Susan?"

POSESIF NATHAN [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang