Bagian 9 - Penolakan

1.3K 74 0
                                    

Hana duduk disofa depan jendela besar sedangkan Nathan duduk dijendela menghadap kearah Hana sambil memakan camilannya disana.

"Nath, lo ama Susan kenapa dah?" tanya Hana saat tiba di ruang rahasia Nathan.

"Kenapa ya... Em..." Nathan memakan camilan.

"Serius nanya gue."

"Janji sama gue jangan sakit hati ya dengernya."

"Dih. Yakali."

"Susan suka sama gue, gue gak suka."

"Udah gitu doang?"

"Iya..." Nathan melahap roti sekaligus.

Dia merogo kantongnya dan mengeluarkan sesuatu dari dompetnya.

"Nih, jangan ditolak ya." Nathan memberikan kalung yang kemarin sempat Hana tolak.

Hana menunjukkan kalung yang terpasang dilehernya. Kalung pemberian Nary saat mereka satu tahun pacaran. Kalung itu sama persis dengan kalung yang akan diberikan Nathan.

"Gue kan udah bilang jangan dibeli. Lo ngotot banget."

"Abis lo nangis."

"Gimana gak nangis. Kalungnya sama persis sama yang dikasih mantan gue, Nath."

"Bukak." perintah Nathan.

"Gak ah." tolak Hana.

"Hana cantik, yang baik hati, tukar kalungnya sama yang ini." Nathan berbicara lembut.

Lagi-lagi Hana mengikuti perintahnya. Dia membuka kalung pemberian Nary dan membiarkan Nathan memasangkan kalung yang baru. Namun belum sempat terpasang, ada seseorang yang membuka pintu ruangan.

Murid baru bernama Susan Mary mengikuti mereka saat jam istirahat. Nathan terlihat sangat marah. Dia tak suka ada orang lain masuk keruangannya tanpa izin darinya.

Akhirnya Hana membawa Mary pergi dan meninggalkan Nathan. Kalung pun belum sempat terpasang. Masih didalam genggaman Nathan. Diapun berdecak kesal.

"Ganggu aja! Sial! " umpatnya dalam hati.

...

Tiffany menggerutu kesal dan sudah mengeraskan kepalan tangannya. Gema, pria yang dia sukai sejak lama menyatakan cintanya kepada murid baru, Hana dan parahnya Hana menolak. Entah dia harus bergembira atau menyumpahi Hana karena sudah merendahkan pria yang dia sukai.

"Tifa, lo gak apakan?" tanya Mira sahabat Tifany.

"Memangnya gue kenapa?" Tifanny memasukkan semua bukunya kedalam tas dan menidurkan kepalanya di meja.

Mira hanya bisa mengelus-elus rambut dan pundak Tifanny. Dia tau betul sahabatnya sangat menyukai Gema. Cinta bertepuk sebelah tangan itu sangat menyakitkan.

...

Setelah bertemu dengan Mary dikoridor sekolah, Hana pergi ke ruang rahasia Nathan. Dia benar-benar gugup saat menerima pesan dari Agatha yang ingin bertemu dengannya. Entah dia harus memberitau Nathan apa tidak. Wajah Nathan saat hendak memasangkan kalung ke lehernya selalu muncul di fikirannya. Wajah yang sangat amat begitu dekat. Bahkan Hana bisa melihat dengan jelas rambut-rambut halus yang ada diwajahnya. Terlebih lagi, tahi lalat di hidungnya yang kecil dapat terlihat dengan jelas. Memikirkannya saja sudah membuat jantung Hana lelah.

Hana kembali lagi kekelas saat ia mendapatkan keputusan. Masih ada satu kelas lagi yang harus dilewatinya sebelum pulang sekolah. Namun langkahnya terhenti saat melihat Gema dan Deryl diujung koridor. Dia sangat jelas dapat melihat Gema akan memukul Deryl. Hana pun berlari menghampiri kedua pria itu. Mencoba untuk menghentikan perkelahian.

POSESIF NATHAN [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang