Bagian 19

1K 62 0
                                    

"Hana... Aku mau minta sesuatu sama kamu..." Nathan bangkit dari kursinya dan datang mendekati Hana.

"Apa?" ketus gadis itu.

"Aku gak mau liat kamu dekat-dekat sama cowok lain." singkat Nathan.

"Siapa? Gema? Kamu cemburu sama Gema?"

"Semua Hana... Semua..."

Ingin sekali rasanya Hana membalikkan keadaan. Namun bibirnya membungkam. Hana sama sekali tak bisa menyampaikan semua keganjalan yang dia rasakan selama ini.

Hana menghela nafasnya. "Oke." katanya.

Hana mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan Nathan.

"Gue dilarang deket cowok, lah dia sendiri jelas senyumin cewek lain, gue gak marah tuh." Hana kesal. "Begonya gue bukan ngomong langsung malah ngomong sendiri."

Hana berhenti melihat kebalakang. Dia masih berharap Nathan menyusulnya. Berharap Nathan datang dan minta maaf atau sekedar mengajaknya pulang bersama. Nyatanya tidak ada Nathan dibelakang sana. Diapun melanjutkan perjalanannya.

Hana melemparkan tas dan membanting sepatunya saat saat di kamar asrama. Amarahnya sudah berada dipuncak namun masih belum bisa dia curahkan. Bahkan menangispun Hana tak bisa.

"AAAAAAAAAAA!!!" teriak Hana didepan cermin.

"Kenapa lo?" tiba-tiba Yura keluar dari kamar kecil dengan masker wajah bergambar panda.

"ASTAGA!" Hana kaget sejadi-jadinya. "Lo ngagetin gue anjir!"

"Gue yang kaget denger teriakan lo." kata Yura.

"Sorry..."

"Senin besok udah ujian. Yang gak perlu gausah dipikirin." Yura memberi nasihat.

"Iya... Iya..." Hana mengangguk.

Yura tak seperti biasanya memaksa Hana menceritakan masalahnya.  Dia langsung mengambil buku dan membaca diatas kasurnya sambil rebahan.  Walaupun ditutupi masker panda,  perubahan sikap Yura terdeteksi oleh Hana.

"Baca apaan sih?" Hana membaringkan tubuhnya disebelah Yura.

"Buku.  Mau ujian. "

"Tumben banget." ledek Hana. "Masker apaan sih?  Enak banget wanginya."

"Masker Naturali Republika. Kalo mau ambil aja dilaci meja belajar gue." kata Yura.

"Itu buat apaan, Yur?  Ngilangin jerawat ya?" tanya Hana.

"Biar kulit lembab." jawab Yura singkat.

"Bisa nyembunyiin mata sembab gak?  Atau rasa malu?  Atau rasa marah?"

"Gila lo, ya?" Yura bangkit dari tidurnya.

"Dih kok marah, sih?" ketus Hana lalu mengambil ponselnya yang baru saja berdering tanda pesan masuk.

Nathanku💕:
Lagi ngapain?

Hana:
Tiduran.

Nathanku💕:
Mana coba pap.

Hana:

Nathanku💕:
...

Nathan terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu sekaligus ngeri karena kalau sudah bertingkah aneh berarti suasana hatinya sedang tidak baik atau sedang tidak bahagia. Ditambah lagi pesan yang Hana kirim terlalu singkat.

"Lo ada-ada aja dah, Han." kata Yura terkekeh setelah membantu Hana mengambil gambar dirinya sedang tidur diatas meja. "Kayaknya masker gue yang varian mint cocok deh lo pake buat mengurangi rasa amarah. Soalnya adem dan dingin."

POSESIF NATHAN [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang